Notes
Notes - notes.io |
Mitos ritual ini muncul dari sebuah desa bernama All God's Village, atau Munakami Village.
Munakami Village, spt halnya desa2 zaman dulu di Jepang, masih mempercayai mitos bahwa pintu neraka atau Hell's gate harus diberikan tumbal dalam jangka waktu tertentu, agar desa mereka selamat dari amukan para penghuni neraka yang akan keluar dr Hell's gate. Dari kepercayaan ini, penduduk All God's Village dmn kepala desanya disebut High Priest, melakukan sebuah ritual kuno setiap 10th sekali.
Ritual itu bernama Crimson Sacrifice Ritual. Dlm ritual ini, yang menjadi tumbal adalah sepasang anak kembar, laki-laki atau perempuan.
Kebetulan, di desa ini banyak yg melahirkan bayi2 kembar. Krn itu anak kembar dianggap sgt sakral di tempat ini. Penduduk desa akan sgt bangga sekali jika memiliki anak kembar. Mereka berpikir mrk telah ditunjuk dewa-dewi utk mengemban tugas mulia sbg penyelamat dan pelindung desa mereka. Demikian juga para anak2 yang akan dikorbankan ini. Mind set mereka yg saat itu masih tertutup, menjadikan mrk tetap kukuh memegang tradisi ini.
Prosedur ritualnya adl sepasang anak kembar yang usianya sudah lebih dari 10 tahun, tidak cacat dan memiliki kekuatan spiritual yg baik akan diisolasi dr dunia luar di sebuah rumah. Sekitar setahun kemudian, mereka akan dibawa ke The Abbys, tempat ritual dilaksanakan. The Abbys terletak di bagian bawah tanah desa ini. Di dalam The Abbys, terdapat sebuah lubang besar. Kedua anak kembar dipakaikan kimono putih, lalu kedua pinggang mereka diikat dengan sebuah tali berwarna merah darah (Crimson). Ritual ini akan dikawal oleh para priest yg membawa tongkat besi. Ritual pun dimulai, dmn sang adik harus mencekik sang kakak dg kedua tangannya di leher sampai mati, diiringi dg hentakan ujung tongkat para priest. Tubuh sang kakak yg telah mati kemudian akan dibuang ke dalam lubang, dan dari lubang itu akan muncul Kupu2 berwarna merah darah (Crimson Butterfly). Kupu2 ini diyakini merupakan perwujudan sang anak kembar yg menjadi pelindung desa.
Lantas, sang adik yang tersisa, dinamai The Remaining, akan bertugas sbg pengawas utk pelaksanaan2 crimson sacrifice ritual berikutnya.
Secara ajaib, nantinya di leher sang adik akan muncul bekas cekikan merah, yang membentuk kupu2.
Lantas apa yang terjadi jika tidak ada anak kembar berusia lebih dari 10th dikala itu ? Maka akan ada ritual "pengulur waktu". Ritual ini disebut sbg "The Cuttling Ritual". Disini yg dikorbankan adalah seorang pria yg memiliki kekuatan spiritual tinggi di desa itu. Pria itu akan diikat pada langit2 kuil desa, dan disayat-sayat terus menerus. Mnrt mitos, semakin menderita sang tumbal maka semakin lama waktu yg akan tersedia bagi desa sambil menunggu psgn anak kembar yg ideal. Tapi, tumbal tdk boleh tewas saat ritual penyayatan dilakukan.
Tahap akhir ritual adl ketika sang tumbal diikat leher-tangan-kakinya di sebuah mesin yang akan diputar sampai akhirnya tulang tumbal akan remuk dan tumbal mati. Saat ini tubuh tumbal baru akan dibuang ke lubang Abbys sbg lambang ritual selesai. All God's Village hancur dan menjadi desa terlarang ketika suatu hari ritual crimson sacrifice ini gagal.
Dua anak kembar bernama Sae dan Yae Kurosawa yang menyebabkan hal ini terjadi. Diawali dari pemikiran Yae sang adik yg merasa ritual ini terlalu keji dan berencana kabur bersama sang kakak dari desa tersebut.
Sae sang kakak, yg memang dr kecil memiliki fisik yg lemah, berpikir bahwa hal ini sia2. Mereka tdk akan bs kabur dr desa itu, lebih baik dirinya "menjadi satu" dg Yae lewat crimson ritual dan melindungi desa dari malapetaka (desa ini percaya bahwa anak kembar adalah satu jiwa yang akan menyatu disaat kembaran yg lain mati). Yae tetap ingin kabur. Suatu malam, mereka berdua pun lari ke hutan utk kabur.
Namun Sae yg memang sejak awal tdk berniat pergi, sengaja menjatuhkan diri (dg niat agar mrk berdua tertangkap saja). Tapi Yae malah tdk sadar sang kakak menghilang di belakangnya. Saat ia sadar, Sae sudah dibawa pergi oleh para priest yg mengejar mereka.
Ritual tetap dijalankan, tapi hanya dg cara Sae digantung sampai mati dan mayatnya dibuang ke lubang Abbys. Ritual sdh pasti gagal krn prosedurnya salah. Sae malah menjadi hantu gentayangan dan All God's Village 'menghilang' ditelan kegelapan neraka.
|
Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...
With notes.io;
- * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
- * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
- * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
- * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
- * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.
Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.
Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!
Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )
Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.
You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;
Email: [email protected]
Twitter: http://twitter.com/notesio
Instagram: http://instagram.com/notes.io
Facebook: http://facebook.com/notesio
Regards;
Notes.io Team