Notes

Amatsuki Hoshi - 2nd MINS - Slytherin:
Tugas PTIH (peminatan).

1. Bagaimana kalian menghadapi dementor/bercerita singkat tentang patronus.
> Sedikit tentang pengertian Patronus:
Patronus adalah pelindung tak bersubstansi yang berbentuk hewan dan diciptakan oleh Mantra Patronus untuk melindungi diri dari dementor atau beberapa Dark creatures lainnya.

---

4/8, current time:
Malam itu aku tengah berjalan-jalan santai disekitar Hogwarts. Aku sedang tak bisa tidur, akibat banyak pikiran yang melandaku. Sambil mengeratkan jubah Slytherin yang kupakai, kulihat didepan sana; sangat gelap dan sepi.

"Apa aku kembali ke asrama ya?" Batinku; namun segera menggeleng. "Ah, membosankan jika di asrama melulu." Aku menggembungkan pipi lalu kembali berjalan menuju pintu pagar Hogwarts.

Sangat gelap, benar-benar sangat gelap. Aku hampir tidak bisa melihat apa yang ada disana. Aku berusaha memicingkan mata; agar bisa melihat apa yang ada disana. Meskipun hanya pohon-pohon yang menjulang tinggi, namun entah kenapa aku merasakan hawa aneh disekitar Hogwarts ini.

"Ada apa ini?" Gumamku pelan dan memasukkan kedua tanganku kedalam saku jubah asramaku. Tangan kananku menggenggam erat tongkat sihir milikku; berjaga-jaga jika ada sesuatu yang mengancamku. Lagipula aku datang sendirian kesini, jadi aku harus menanggung resikonya sendiri.

Zzip!

Bagaikan bunyi kilatan cepat lewat disebelahku, membuatku segera menoleh.

"Tidak ada siapa-siapa..." Batinku pelan lalu kembali berjalan.

Zzip!

Bunyi itu terdengar lagi. Ini membuatku sangat terusik.

"Cepat munculkan wujudmu, makhluk bodoh." Gumamku dengan nada mengancam.

"!" Benar saja, sosok yang tidak asing muncul didepanku kini. Apalagi kalau bukan 'Dementor'.

Aku menelan ludah. Dementor itu hendak menyerangku. Namun aku buru-buru mundur. Aku ingin berlari, namun sepertinya percuma saja.

"B-bagaimana ini?!" Tanyaku kebingungan. Aku menoleh ke kanan dan ke kiri, namun nihil. Tidak ada seorangpun disekitar sini. Mau tidak mau, aku harus menghadapi dementor ini sendirian.

"U-ugh..." Aku mengerang pelan dan teringat sesuatu. "Ah!" Dan segera mengeluarkan tongkat sihirku.

Dementor itu semakin mendekat ke arahku. Aku harus bergerak cepat!

Aku mengarahkan tongkat sihirku ke arah dementor tersebut dan tersenyum licik. Tak lupa aku mengingat memori paling bahagia dalam hidupku; disaat aku bertemu dengan orangtuaku untuk pertama kalinya, setelah dipisahkan oleh nenekku.

Ya, sekedar informasi saja. Aku hidup bersama nenekku selama 12 tahun. Aku terpisah oleh orangtua juga kakakku karena suatu alasan. Namun akhirnya kami semua bisa bertemu lagi saat aku berumur 14 tahun. Tepatnya setahun lalu, sebelum mereka berdua meninggal karena sesuatu yang tak bisa kujelaskan.

Aku menghela nafas dalam-dalam dan mencoba melafalkan mantra dengan tepat.

"ex-PEK-toh-pa-TRO-nem!" Seruku dengan suara kuat dan memejamkan kedua mata.

Dan suara patronusku muncul didepan dementor tersebut. Aku membuka mata dan melihat patronusku melawan dementor tersebut.

Akhirnya, dementor itu pergi juga.

"Syukurlah!" Aku tersenyum dan buru-buru berlari ke pintu masuk Hogwarts.

Mencegah lebih baik daripada 'mengobati' 'kan?