Notes

Sujeong terbangun dari tidurnya. Kalau diingat-ingat, Sujeong tidur bersama Taehyung. Tapi Taehyung sudah tidak ada lagi disisi nya. Jadi, apa Sujeong bermimpi? Di detik selanjutnya, Sujeong menangis dengan keras. Tapi pintu kamarnya terbuka dan menampilkan Taehyung yang panik. Taehyung segera berlari dan duduk di depan Sujeong.

"Sujeong, kau kenapa? Mengapa kau menangis lagi? Astaga, jangan menangis!"
Sujeong langsung berhenti menangis dan menatap Taehyung. Sujeong segera berhambur kedalam pelukan Taehyung.

"Sekarang tanggal berapa?" Tanya Sujeong setelah melepas pelukannya.
"3... Agustus sepertinya" Jawab Taehyung tanpa mengetahui maksud dari Sujeong.
"Ini hari jadi kita! Yang ke 5 tahun! Kau ingat?" Tanya Sujeong dengan antusias yang diiringi oleh anggukan senang dari Taehyung. Taehyung segera menarik Sujeong keluar kamar.

Sujeong tidak percaya apa yang dia lihat sekarang. Taehyung menyiapkan ini semua sendirian? Dapat dilihat oleh Sujeong sebuah gambar besar yang dapat memenuhi dinding itu tergeletak di lantai. Gambar itu menampilkan Sujeong dan Taehyung. Taehyung tersenyum senang saat melihat reaksi Sujeong.

"Kau senang?" Tanya Taehyung.
"Mengapa harus bertanya lagi?" Tanya Sujeong balik lalu memeluk Taehyung lagi. Mereka saling berpelukan.

Ting ting ting ting. Bip.
Tanda pintu apartemen dibuka. Dan menampakkan seorang lelaki muda dengan surai merah sambil membawa beberapa plastik hitam yang langsung membuka sepatunya.

"Sujeong, kau sudah bangun? Aku membawa beberapa mak-"
Lelaki bersurai merah itu tertegun setelah mendongakkan kepalanya dan menatap Sujeong dan lelaki yang tidak lain adalah Taehyung yang sedang melihatnya sambil saling merangkul. Lelaki itu menjatuhkan dua plastik dari tangannya dan langsung bertanya.

"Kim Taehyung?" Sujeong tersenyum senang saat lelaki itu bertanya.
"Lama tidak bertemu, Park Jimin."
Lelaki bersurai merah yang tidak lain adalah Jimin segera berlari kearah Taehyung seperti cheetah. Tapi Taehyung bersembunyi dibelakang Sujeong yang sedang melipatkan kedua tangannya didepan dada itu.

"Sujeong, dia benar-benar Kim Taehyung? Pacarmu yang membuatmu gila? Pacarmu yang seperti alien itu?" Tanya Jimin tak percaya.
"Iya dia pacarku yang gila dan seperti alien, oppa." Jawab Sujeong senang.

"KIMTAEHYUNG KAU KEMANA SAJA!"

+++

Sujeong melempari Taehyung dengan kacang yang ada didalam toples. Taehyung yang menerimanya langsung menoleh lalu menatap Sujeong.

"Kau mau apa lagi, sayang?" Tanya Taehyung yang sudah kesal karena dari tadi dilempari oleh kacang terus.
"Kau mau kerja apa? Tahun depan kan aku lulus, bagusnya aku kerja apa?" Tanya Sujeong balik.
"Aku kerja dengan ayah. Dia memaksaku. Ya tapi aku butuh juga sih" Jawab Taehyung sambil mengusap tengkuknya.
"Dengan ayah? Huwaaa bagus bagus! Eh tapi kalau kau tidak mau bekerja dengan Ayahmu, kau bisa bekerja dengan Ayahku!" Seru Sujeong senang.
"Ayah mertua kerja apa?" Tanya Taehyung.
"Ayahku punya restoran. Kalau kau mau, kau bisa jadi tukang bersih-bersih. Nanti kau cuci piring, membersihkan meja. Eh atau! Kau juga bisa jadi pelayan! Eh tapi kau dingin ya. Kau bekerja dibagian dapurnya saja! Seru tau!" Jawab Sujeong dengan senang.
"Cuci piring? Bersihkan meja? Kau mau punya pacar yang kerja seperti itu? Astaga, Sujeong.." Taehyung meringis pelan mendengar jawaban Sujeong.

"Kau kerja dikantor ayahmu dan restoran ayahku saja!" Usul Sujeong.
"Bagaimana bisa aku mengerjakan 2 pekerjaan, Sujeong.." Balas Taehyung.
"Ah kalau begitu kau kerja di kantor Ayahmu saja. Sepertinya itu lebih baik. Kalau kau kerja, maka aku juga kerja" Kata Sujeong.
"Buat apa kau kerja? Aku saja. Kalau aku sudah bekerja dikantor ayah, aku akan segera menikahimu dan kau tidak perlu ikut kerja ya" Balas Taehyung yang tidak menyetujui ide Sujeong untuk bekerja.

Sujeong mengerutkan keningnya lalu memanjukan bibirnya.
"Aku ingin mencoba bekerja. Aku akan bekerja direstoran ayah menjadi pelayan saja ah" Kata Sujeong dengan senang. Taehyung terlihat berpikir sebelum ia mengangguk.
"Boleh kalau begitu. Tapi hanya mencoba saja ya. Jadi kau tidak menetap bekerja!" Kata Taehyung tegas.
"Siap!"

+++

Setelah selesai mengunjungi rumah Ibu Sujeong, Taehyung dan Sujeong pergi mengunjungi restoran Ayahnya.
Sesampainya disana, Taehyung dan Sujeong segera menemui Ayah Sujeong.

"Ayah!" Panggil Sujeong sambil berlari kearah Ayahnya diikuti oleh Taehyung yang berjalan dengan gugup dibelakang.

"Oh, Sujeong! Ada apa kemari, nak?" Tanya Ayah Sujeong dengan ramah sambil merangkul anak perempuannya itu.
"Aku kesini membawa menantumu!" Jawab Sujeong dengan senang. Lalu Taehyung pun datang.

"Ah, h-halo.." Sapa Taehyung pelan. Taehyung mengusap tengkuknya karena ia sangat gugup sekarang.
"Ah kau pacarnya Sujeong anakku?" Tanya Ayah Sujeong kepada Taehyung, Taehyung mengangguk sambil tersenyum.
"Ah! Lebih baik kalian duduk dulu. Nanti akan ku siapkan sesuatu" Suruh Ayah Sujeong yang langsung diiringi anggukkan Taehyung dan Sujeong.

Taehyung dan Sujeong sudah menempati meja dengan empat tempat duduk. Entah kenapa, sampai sekarang Taehyung masih merasa gugup padahal Ayah Sujeong itu sangat baik kepadanya.
Sujeong yang menyadari tingkah kekasihnya itu langsung menyemangatinya.

"Kau gugup?" Tanya Sujeong, Taehyung mengangguk.
"Jangan gugup. Kan ada aku hehe. Semangat!" Seru Sujeong. Taehyung tersenyum menanggapinya.
Tak lama, Ayah Sujeong datang dan langsung duduk di sebelah Sujeong.

"Ah aku sudah pesankan makanan yang spesial. Semoga kalian suka ya!" Kata Ayah Sujeong dengan ramah dan malah makin menambah kegugupan Taehyung.

"Ah paman.. Kenalkan namaku Kim Taehyung!" Taehyung memperkenalkan dirinya sambil tersenyum penuh.
"Ayah kami-"

"Aku mau bercerita tentang diriku dan Sujeong, paman. Kau siap kan mendengarnya? Singkat saja kok" Potong Taehyung, Sujeong yang melihatnya langsung melongo dan mendengus.

"Ahaha boleh boleh. Kau juga kan, sayang?" Tanya Ayah Sujeong kepada anaknya itu. Taehyung yang melihatnya langsung mengerutkan keningnya.
"Paman tidak boleh panggil Sujeong dengan sebutan 'sayang' lagi.. Hanya aku yang boleh" Canda Taehyung. Ayah Sujeong pun tertawa. Sujeong pun ikut tertawa juga.

"Sangat senang rasanya melihat kalian tertawa.." Gumam Taehyung pelan. Tak lama, Sujeong dan Ayahnya berhenti tertawa.
"Kalau begitu mulailah, nak.." Suruh Ayah Sujeong.

"Paman.. Jadi aku dan Sujeong kan sudah lama berpacaran ya, sebenarnya kita sudah kenal lama. Dari umur berapa ya.. Kita bertemu waktu di sekolah menengah pertama. Kita bersahabat lama disitu, paman. Dan 5 tahun yang lalu kami mengakhiri hubungan itu. Huhu sangat sedih" Kata Taehyung sambil memasang wajah sedihnya.
"Heh kau!" Sujeong memelototi Taehyung tapi Taehyung mengabaikannya.

"Setelah berakhir lalu berganti statusnya. Kami pun berpacaran, paman!" Lanjut Taehyung.
"Kalian berpacaran selama 5 tahun? Segera menikahlah kalau begitu!" Sela Ayah Sujeong sebelum Taehyung melanjutkan ceritanya. Sujeong yang mendengarnya langsung menganggukan kepalanya kepada ayahnya dan Taehyung.

"Aku kesini juga untuk meminta restu kepada paman. Dan meminta maaf juga" Kata Taehyung.
"Maaf? Untuk apa?"
"Maaf karena terlalu banyak menyakiti anakmu, paman.. Sepertinya Sujeong sering menangis karena aku, pam-"

"Tidak! Kau tidak pernah membuatku menangis! Kapan aku menangis? Aku bahagia-bahagia saja!" Cerocos Sujeong yang tidak menyetujui perkataan maaf Taehyung kepada Ayahnya.

"Benarkah itu Sujeong? Terima kasih telah membuat Sujeong bahagia, Taehyung. Aku titipkan dia padamu" Kata Paman dengan senyum hangatnya yang sukses membuat rasa gugup Taehyung hilang.