Notes

Mysterious Woman

Seorang lelaki berjalan menyusuri padatnya jalanan kota, terlihat bulir keringat menetes dari dahinya tapi sama sekali tak menghilangkan ketampanannya.

Ia masuk ke dalam apartemennya. Kacau, satu kata untuk menggambarkan kondisi apartemennya saat ini. Terlihat bekas lumpur di lantai. Foto foto keluarga Max yang awalnya tertata rapi sekarang berantakan. Tv yang ia matikan sebelum pergi ke kampus menyala dengan sendirinya. Ia berjalan gontai menuju kamarnya, baju bajunya berserakan di lantai.

Max mengambil ponselnya dan segera menghubungi gadisnya, Lilith.

"Halo..."

tak ada jawaban dari Max, ia hanya menghela nafas beratnya.

"Apa kau baik baik saja?" Ada kekhawatiran dalam suara Lilith

"Hal aneh terjadi lagi pada apartemenku"

"Maksudmu? coba kau ceritakan lebih jelas"

Max mulai menceritakan kejadian di apartemennya pada Lilith. Akhir akhir ini sering terjadi hal aneh pada apartemen Max, apartemen yang mulanya rapi saat ia tinggalkan ke kampus menjadi kacau saat ia pulang.
Awalnya Max sangat takut tetapi ia mencoba menahannya hingga saat ini ia benar benar butuh teman untuk mendengarkan ceritanya. Ia jerah dengan pelaku yang tak tau siapa dengan berani menghancurkan apartemennya.

"Siapa yang melakukannya? dan apa dasarnya ia melakukan itu?"

"Aku berpikir bukan siapa yang melakukannya tapi apa yang melakukannya, kau tau kan aku selalu mengunci apartemenku dan tak ada orang yang tinggal bersamaku"

Lilith terlihat bingung dengan ucapan Max

"Coba kau pasang CCTV"

"Ide bagus Lith"

***

Max melangkahkan kakinya menuju apartemennya setelah seharian ini ia ditemani dosen yang masuk pada jajaran dosen killer di kampusnya.
Ponsel di saku celananya bergetar, Lilith menelponya.

"Kau sudah sampai di apartemenmu?" serbu Lilith

"Aku baru sampai"

Max masuk ke dalam apartemennya, hal baru terjadi apartemennya baik baik saja tak berantakan seperti hari hari sebelumnya

"Lalu bagaimana hasil CCTV nya?" tanya Lilith penasaran

"Ohiya, sebentar..."

Max segera menyalakan komputernya dan mengecek CCTV yang ia letakkan di apartemennya dan juga nengarah ke dalam kamarnya. Sambungan telponnya dengan Lilith pun masih belum terputus

"Ada seorang perempuan yang masuk ke dalam apartemenku!" seru Max kaget

"Bagaimana bisa?!" tanya Lilith

"Entah tiba tiba ia muncul begitu saja dari balik pintu apartemenku, ia tak punya kaki" suara Max mulai bergetar

"Ia kini memasukki kamar ku dan menuju ke kamar mandi" keringat dingin mengalir dari sekujur tubuh Max

"Jam berapa ia masuk?" tanya Lilith

"Jam 14.05 dan sekarang sudah jam 15.15 " jawab Max

"20 menit yang lalu, dan apakah perempuan itu sudah keluar dari kamar mandi mu?" tanya Lilith

Max terdiam, ia baru menyadari sesuatu. Ia segera mutuskan telponnya dengan Lilith. Hasil CCTV hari ini sudah habis ia tonton, dan Max belum melihat seorang gadis yang masuk ke apartemennya keluar dari kamar mandinya.
Dengan ragu ia menoleh ke arah kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya. Terlihat sesosok perempuan dengan rambut panjang dan sebilah pisau di tangan kanannya. Ia bergerak secepat kilat mendekati Max, dan detik berikutnya pisau itu sudah beralih ke perut Max. Max berteriak kesakitan banyak darah disekitarnya, dan sekarang ia telah tewas dengan pisau tertancap di perutnya. Tak ada yang tau siapa pembunuhnya, CCTV di apartemen Max pun tiba tiba rusak dan tak berfungsi lagi.

-the end-