Notes

My Handsome Ghost Part 2

“Kau dapat melihatku?”

Irene berbalik dan mendapati sesosok pria dengan wajah tampan namun kulit nya terlihat begitu pucat. Seperti orang mati. Pria itu mengenakan kemeja flanel dan celana jeans hitam.

“Jika aku tidak dapat melihat mu, lalu pada siapa aku bertanya?” Irene menatap pria di hadapannya. Pria itu bergerak mendekati Irene. Tubuhnya melayang. Kakinya tidak berpijak pada lantai. Tersirat ketidak percayaan di wajah pria itu. “Kau benar-benar dapat melihat ku?” pria itu mencondongkan tubuhnya, membuat wajahnya dan Irene berhadapan sangat dekat.

“Apa yang kau lakukan. Tanpa sedekat ini pun aku bisa melihat mu dengan jelas.” Ucap Irene. Tangan nya refleks menyentuh bahu pria itu dan mendorongnya. Sejenak Irene terdiam. Ia tidak percaya dirinya dapat menyentuh makhluk gaib. Ini aneh pikirnya.

“Aku hanya ingin mengikuti mu. Tidak ada alasan lain selain itu,” balas pria itu.

“Baekhyun, apa kau ingat kapan kau meninggal?” tanya Irene tiba-tiba pada pria itu. “Bagaimana kau tau namaku?” pria itu tampak bingung. Irene menghela nafas. Ia berjalan mendekati sofa dan duduk bersandar disana. “Kau yang menggerakkan papan ouija itu, dan kau yang berdiri di dekat ku saat itu. Aku dapat melihat mu sejak tadi. Maka dari itu ku putuskan untuk berhenti memainkan permainan itu. Sekarang kau jawab aku.” Jelas Irene. Wajah Baekhyun terlihat sedang berpikir, nampaknya dia sedang mengingat-ingat sesuatu. “Hmm aku rasa sebulan yang lalu. Aku tidak yakin.”

“Kemarilah dan ceritakan pada ku.” Irene meminta Baekhyun untuk duduk di sebelahnya. Baekhyun menatap gadis itu dengan tidak yakin, “kau tidak takut pada ku? Aku tau aku memiliki wajah tampan, tapi aku ini hantu.” Irene meraih bantal sofa dan melemparkan nya ke arah Baekhyun. Bantal kecil itu melesat mulus ke arah Baekhyun namun menembus tubuh pria itu, “Aku sudah sering melihat makhluk seperti mu. Bahkan yang memiliki wajah mengerikan.” Baekhyun tertawa dan melesat cepat kearah Irene. Kini ia duduk di sebelah gadis itu.

“Sebulan lalu. Aku sedang mengendarai mobilku dengan kecepatan standar, lalu tiba-tiba ada cahaya besar menabrak ku. Dalam sekejap cahaya itu hilang. Semua menjadi gelap gulita. Dan saat aku membuka mata, aku melihat diriku terbaring penuh darah di dalam mobil ku yang hancur. Saat itulah aku sadar aku bukan lagi manusia, melainkan hantu.” Jelas Baekhyun.

Irene mendengarkan cerita Baekhyun, otaknya berpikir. “Apa kau yakin kau benar-benar sudah mati?” Baekhyun menolehkan kepalanya ke arah Irene, satu alisnya terangkat. “Apa maksud mu? Kau lihat sendiri aku ini hantu. Dan hanya kau yang bisa melihat ku sejak tadi.”

“Aku tidak yakin dengan ini. Tapi sepertinya kau masih hidup. Mungkin kau sedang koma. Karna aku tidak bisa menyentuh hantu. Tapi kau.” Irene memandangi Baekhyun, “aku dapat menyentuhmu” tangan Irene menyentuh lengan Baekhyun. Tangan Irene merasakan suhu tubuh Baekhyun yang dingin.
“Jadi ada kemungkinan aku masih hidup? Aku bisa kembali jadi manusia?” tanya Baekhyun tak percaya. Irene mengangguk, “Apa kau tahu dimana tubuh mu?” Baekhyun menggelengkan kepalanya.

“Marga mu?” tanya Irene lagi. “Byun” kata Baekhyun mantap. “Apa kau akan mencarikan tubuh ku? Jika benar aku masih dapat kembali kau harus membantuku.” Pinta Baekhyun. Irene hanya diam, matanya terlihat menerawang. “Bagaimana caraku membantu mu? Aku bahkan tidak tau informasi lain tentang mu selain nama lengkap mu.”

Irene mengalihkan pandangan nya ke arah Baekhyun. Wajah Baekhyun tampak muram. Irene menghela nafas, “tapi akan aku usahakan.” Baekhyun menatap Irene, ia tersenyum. Senyuman nya membuat Irene tersipu malu. Tanpa sadar pipi Irene mulai memerah. Irene pun segera bangun dari duduknya dan pergi ke kamar meninggalkan Baekhyun.

Cahaya matahari pagi menembus kaca jendela, menyinari wajah Irene. Membuat gadis itu terbangun, namun matanya masih terpejam. Sesaat Irene merasakan sesuatu yang berat melingkari pinggangnya. Tangan nya meraba-raba sesuatu yang melingkari pinggangnya. Terasa dingin. Dengan cepat Irene membuka matanya dan melihat wajah Baekhyun di hadapan nya. “Selamat pagi..” kata Baekhyun sambil tersenyum. Irene sontak berteriak dan mendorong tubuh Baekhyun. Membuat pria itu terjatuh dari ranjang Irene. Beruntung dia tidak dapat merasakan sakit.

“Kenapa kau ada di kamar ku? Dan kenapa kau memeluk ku?” mata Irene menatap Baekhyun tajam. Baekhyun mengangkat bahunya, “Aku hanya ingin melakukan nya. Tubuh mu hangat. Aku suka.” Mendengar hal itu membuat Irene lupa dengan amarahnya. Lagi-lagi ia tersipu malu.

“Pipi mu merah seperti tomat” celetuk Baekhyun. Mendengar itu, wajah Irene semakin memerah. Ia beranjak dari ranjangnya dan meraih lengan baju Baekhyun. Menarik pria itu mendekat dan memukulinya. Baekhyun yang tidak merasakan apapun hanya tertawa dan berpura-pura kesakitan.


-Bersambung-