Notes

5/MS - 6011 - Arthur Weasley
by @samidareshikki

Essay G5

Arthur Weasley adalah pasangan dari Molly (Prewett) Weasley. Ia merupakan alumnus Hogwarts dari asrama Gryffindor, dan merupakan ayah dari sahabat karib Harry Potter, Ron Weasley. Arthur lahir pada 6 Februari tahun 1950. Arthur bekerja di Kementerian Sihir di Departemen Penyalahgunaan Barang-barang Muggle. Ia juga sempat dipromosikan sebagai kepala Kantor Pendeteksian dan Penyitaan Mantra Pertahanan dan Benda Perlindungan Palsu. Arthur dikenal memiliki kesukaan yang berlebihan dengan kebiasaan dan hal-hal yang ditemukan oleh Muggle. Diketahui Arthur adalah anggota Orde Phoenix. Ia menjadi korban penyerangan Nagini saat sedang berpatroli untuk Orde di Departemen Misteri.

Arthur memiliki sifat ingin tahu yang tinggi. Bahkan, ia memiliki ambisi untuk mengetahui cara kerja pesawat terbang temuan Muggle. Arthur juga memiliki sifat yang teguh pendirian. Hal ini dibuktikan dengan maraknya komunitas penyihir yang ikut mengabdi pada Pangeran Kegelapan, tak membuatnya gentar. Di saat ia dan keluarganya dicap memiliki darah pengkhianat, ia tidak peduli dan tetap teguh serta secara terang-terangan melawan Pelahap Maut. Sifatnya yang sangat jelas adalah baik hati. Ia membiarkan teman-teman Ron berlibur di rumahnya, The Burrow. Arthur dan keluarganya begitu menyambut Harry dengan terbuka di keluarganya. Ini semata-mata karena sifat baik yang dimiliki oleh Arthur dan seluruh keluarga Weasley.

"Now, Harry you must know all about Muggles, tell me, what exactly is the function of a rubber duck?"
Kata-kata tersebut adalah yang diucapkan oleh Arthur saat pertama kali bertemu dengan Harry. Saya menyukai kata-kata tersebut karena meskipun sepele, kata-kata itu memperlihatkan betapa Arthur menghormati Muggle dan tidak memandang rendah komunitas non-sihir. Hal ini yang harus miliki oleh seluruh penyihir agar tidak ada lagi penindasan terhadap para Muggle.

Hal-hal yang dapat dipelajari dari Arthur Weasley adalah kebaikan hati. Cara Arthur memperlakukan Harry yang bukan keluarganya patut kita tiru. Kemudian keteguhan hatinya dalam memerangi kejahatan. Walaupun keluarganya dipandang rendah, Arthur tetap pada pemikirannya bahwa Voldemort adalah pihak yang salah. Ia juga tidak membeda-bedakan antara penyihir dengan Muggle, malahan ia sangat menghargai hal-hal yang dilakukan oleh Muggle. Arthur juga dapat mendidik keluarga mereka untuk tidak tamak dan serakah akan harta dan kekuasaan.