Notes

Dalam mengimplementasikan gagasan ini, langkah-langkah strategis dibutuhkan agar gagasan dapat diimplementasikan dengan baik. Langkah-langkah strategis yang dapat diterapkan, langkah-langkahnya antara lain:
1. Langkah Persiapan: Pada tahapan ini dilakukan pendalaman materi melalui studi banding ataupun studi literatur. Tahapan ini juga dilakukan oleh Pemerintah melalui pengenalan atau sosialisasi mengenai gagasan sabun minyak jelantah kepada masyarakat setempat.

2. Langkah Percobaan: Sebelum dilakukan percobaan secara massala, akan dilakukan percobaan terlebih pihak laboratorium untuk mengetahui gagasan layak diujikan atau tidak. Apabila layak, ada beberapa tahapan dalam pembuatan sabun cuci ini:
a.) Pemurnian minyak: Menurut susinggih, tahapan ini sangat penting untuk dilakukan karena bertujuan untuk menghilangkan bau yang tak sedap, warna yang kurang menarik, serta memperpanjang masa simpan dari minyak itu sendiri sendiri. Pada tahapan ini terdapat 3 sub tahapan yaitu penghilangan bumbu (despicing), netralisasi, dan bleaching.
b.) Saponifikasi: merupakan mekanisme pemutusan ikatan ester oleh basa melalui reaksi kesetimbangan. Tahapan ini dilakukan dengan menambahkan larutan NaOH ke dalam minyak secara bertahap.
c.) Pencetakan: dibiarkan hingga mengeras. Kemudian didiamkan selama dua minggu sehingga siap untuk digunakan.
d.) Uji kualitas dan kelayakan: Pada tahap implementasi
e.) Pengemasan

3. langkah Implementasi: di tahap inilah uji kualitas dilakukan oleh BPOM dan lembaga penelitian agar mengetahui kelayakan edarnya di masyarakat.

4. Evaluasi: Sesuai dengan namanya, pada tahapan ini memiliki tujuan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mendetail agar produk mendekati kata sempurna. Evaluasi dilakukan dengan terus mengembangkan kualitas dari produk melalui kandungan-kandungan yang ada sehingga bisa menggantikan sabun sebagai bahan cuci yang lebih ramah lingkungan dan tidak menyebabkan alergi pada kulit yang sensitif.

5. Monitoring: disebut juga dengan pengawasan terhadap kebutuhan pasar dan juga quality standarts gagasan. Sehingga, menghindari terjadinya kerugian dari produsen akibat produksi massal tanpa memerhatikan kebutuhan pasar terlebih dahulu. Hal inilah yang menyebabkan hingga saat ini pendistribusian hanya dilakukan di lingkungan/pedesaan sekitar produsen.

Kemudian ada pihak-pihak yang terlibat:
1. universitas Indonesia : Universitas indonesia membantu dalam memberikan izin akses fasilitas, pemberian dana tambahan, baik untuk tahap pra-produksi, pengolahan, riset, maupun percobaan, sehingga gagasan ini diimplementasikan dengan baik.

2. Pemerintah: Pemerintah merupakan pihak yang berperan dalam pemberian izin, pengawasan terhadap gagasan, serta kebijakannya yang membuat gagasan ini bisa diimplementasikan/disebarluaskan.

3. BPOM dan lembaga Penelitian: Kedua lembaga ini berperan dalam melakukan pengujian terhadap gagasan sebelum disebarluaskan ke masyarakat. Surat kelayakan dengan nomor khusus menunjukkan bahwa gagasan aman untuk digunakan dan siap didistribusikan.

4. Penyedia bahan baku: Penyedia bahan baku berperan dalam menyediakan bahan baku berupa minyak jelantah yang merupakan sumber utama pembuatan sabun cuci pakaian. Biasanya penyedia bahan baku ini akan memberikan kualitas yang memenuhi standar sabun cuci dengn harga yang relatif terjangkau.

5. Mayarakat: Masyarakat disini berperan untuk memberikan kontribusi serta dukungan dalam bentuk uji organoleptik. Maksud daru uji organoleptik ini sendiri merupakan uji indra pada manusia yang dibantu oleh lembaga penelitian sehigga nantinya gagasan ini bisa aman dan diterima oleh masyarakat.