Notes

Nama karakter : Arabella Heyer

Nama faceclaim : Tiffany Hwang

DoB : Moscow, Sept 10th 1991

Sekolah : Too Academy

Physical traits :
• Tinggi : 162cm
• Berat Badan : 44kg
• Had a husky voice
• Rambut berwarna hitam kecoklatan (jika mood berubah warna bisa berubah)
• iris mata hitam kecoklatan
• Rambutnya kadang pendek / panjang tergantung selera dan moodnya
• senang memakai softlens dan snapback

Personality :
• cares much for her team
• Act feminine sometimes
• rather violent person
• like cutes thing
• jealous easily
• sensitive and lacking person

Trivia :
• she ranked 2nd out of 300
• Her favorite food is celery.
• Her hobby is playing games (mainly training simulators and puzzle games).
• Her specialty is knitting.
• Her best subject is English.
• She has a father and a mother.
• Her best basketball move is doubling the extent of practice without injuring the players despite it being based on a whim.
• The type of guy she likes is someone who seriously puts their all into something.
• She spends her free time shopping and helping out at the gym.

Kelemahan dan kelebihan :
• She inherited her poor cooking skills from her mother.
• She single Her best basketball move (when she played) was a three point shot.
• she jealous easily
• she is too sensitive (when she played or coaching) toward anything
• she care too much for her team
• she active person and friendly

BG Story :
Ketika Arabella kecil, ia kerap sekali di sibukan dengan mengunjungi Tempat Gym dimana ayahnya bekerja sehari hari.
Ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa, arabella di lahirkan di moscow ketika kedua orang tuanya menetap sementara di Moscow, Rusia dan besar disana.

Tubuhnya yang munggil membuatnya tidak terlalu percaya diri di sekolah ketika ia mendaftar sebagai anggota team basket ketika ia masih bersekolah disana. Ara saat itu di terima hanya sebagai manager saja.

2tahun berlalu, ara bosan dengan kegiatannya dan ingin sekali bermain di lapangan seperti yang lainnya. Akhirnya ia mulai berlatih dan berlatih hingga diketahui oleh pembinanya saat itu.

Melihat skill miliknya, pelatihnya merekrut ara menjadi salah satu team cadangan di klub basket tersebut. Ara hanya berfikir ini awal yang baik baginya walaupun ia bertubuh munggil.
Hari semakin hari, minggu semakin minggu dan bulan semakin bulan berganti skill ara meningkat dan tidak kalah dengan teman temannya yang bertubuh tinggi.

Tahun demi tahun ia terus melaksanakn hobinya dan meningkatkan skill miliknya hingga suatu saat setelah ara lulus sekolah ia dipekerjakan sebagai pelatih team basket di salah satu sekolah bernama Too Academy di jepang dan tentu saja ara tidak mau melewatkan kesempatan emas baginya.