Notes

Surat untuk Mas-

Halo, mas.
Udah lama ya, tahun berapa sih waktu itu? 2020? Wah, sudah dua tahun yang lalu ya mas. Mas, apa kabar? Gimana kuliahnya? Aya percaya mas akan lulus dengan menyandang gelar “Cumlaude”. Mas kan pintar, seperti Jerome haha.

Mas, kalau boleh jujur, aya ga baik baik saja setelah kita berpisah. Segala hal yang aya lewati dalam hidup aya selalu mengingatkan aya pada mas. Aya ngerasa, aya selalu bohongin diri aya, bohongin orang orang di sekitar aya.

Sudah beberapa kali aya coba buat berhubungan lagi dengan seseorang, tapi rasanya beda mas. Beda, ga seperti yang aya rasakan seperti bersama mas. Aya cuma mencari diri mas di sukma yang lain. Aya, jahat ya?

Tapi itu sudah lalu kok mas, tenang sahaja. Sekarang, aya sudah bertemu dengan seseorang yang menyayangi aya dengan tulus, sama seperti ia menyayangi ibu nya. Indah, indah sekali mas jika netra ini menangkap gambar dirinya. Senang sekali mas rasanya jika akhirnya tangan yang selama ini selalu sepi, sekarang terisi oleh tangan hangatnya.

Mas, maafkan aya yang dahulu selalu saja larut dalam bayang bayang mas. Awalnya aya berfikir bahwa dulu itu hanya sekedar perasaan anak smp yang jatuh pada seorang lelaki yang berbeda 3 tahun diatasnya. Tapi mas, ternyata lebih dari itu.

Mas, maafkan aya yang dahulu ingin sekali disayang lebih dari apapun oleh mas. Tapi aya tau, kita gabakal bisa. Maafkan aya yang dahulu pernah cemburu saat melihatmu sangat menyayangi Tuhanmu mas. Hingga aya lupa bahwa Tuhan aya sendiri juga cemburu.

Peri Kecilmu, Ayaw.
13/12/2022.