Notes

HERBOLOGY TASK- ACRONITUM
[jeysicc -AT3-271]

Aconitum merupakan adalah genus tanaman berbunga milik keluarga buttercup (Ranunculaceae). Aconitum memiliki lebih dari 250 spesies . Tumbuhan ini berbentuk rumput-rumputan yang terdapat di dalam tanah yang dapat hidup lebih dari dua tahun yang biasa acapkali ditemukan di bagian pegunungan di belahan bumi utara yang tumbuh didataran lembab diakibatkan oleh kabut pegunungan sendiri.

Tumbuhan ini bertahan hidup dengan cara menampung banyak air dan dapat menyerap tanah di padang rumput pegunungan.

Daunnya berbentuk menjari dengan tiap daun terdiri dari 5-7 bagian--disetiap bagian terdiri lagi 3 bagian yang kasar dan terdapat duri tajam. Acotinum memiliki 2-10 daun bunga, 2 di bagian atas berbentuk besar. Mereka terletak dalam suatu kelompok yang ditopang oleh tangkai yang panjang.

Acotinum juga mmiliki sebuah taji cekung yang berada di puncak paling atas yang didalamnya berisi nektar.
Sedangkan untuk buahnya akan langsung terbelah dua jika sudah matang.

Acotinum memiliki batang di bawah tanah yang lancip di bawah akar. Mahkotanya merupakan asal dari tanaman yang baru. Jika tersentuh ujungnya akan mengakibatkan keadaan mati rasa dan perih

Tumbuhan Aconitum memilik banyak nama lain, seperti: aconite, monkshood, wolf's bane, women's bane, devil's helmet, Queen of all Poisons, dan blue rocket.
Tanaman ini acapkali ditemukan di bagian pegunungan di belahan bumi utara hemisfer--yang tumbuh didataran lembab diakibatkan oleh kabut pegunungan sendiri. Mayoritas spesies tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang beracun, maka dari itu penanganan harus dilakukan dengan hati-hati.

Nama tanaman ini berasal dari Yunani yaitu akoniton--yang mungkin sendiri berasal dari ikon atau simbol yuani yaitu panah atau lembing yang ujungnya sudah diberi racun dengan subtansi dikarenakan tanah tempat tanaman ini tumbuh.

Ada yang berkata bahwa 'ramuan ini' keluar dari mulut Cerberus, dicatat oleh John Blaisdellair yaitu gejalah keracunan aconitum seperti air liur yang berbusa, gangguan penglihatan, vertigo, dan koma pada akhirnya.
Maka dari itu, sebagian orang Yunani mempercayai bahwa racun tersebut memang terbentuk oleh Cerberus yang nantinya akan sama dengan gejala anjing gila.

Gejala keracunan dalam waktu kurang dari satu jam. Gejala awal seperti mual, muntah, diare, sensasi terbakar, kesemutan, dan mati rasa di mulut dan wajah, dan terbakar di perut.

Di Nepal tanaman ini dikenal sebagai Racun Bikh yang berasal dari akarnya yang mengandung banyak sekali pseudaconitine alkaloid--merupakan racun mematikan.
Beberapa spesies Aconitum telah digunakan sebagai racun panah.

Aconitum memiliki banyak spesies, salah satunya yaitu Lycoctonum Aconitum yang meripakan Alpine wolfsbane, merupakan spesies aconitum yang berbunga kuning yang banyak ditemukan di Pegunungan Alpen Swiss.
Ada lagi Napellus Aconitum yaitu Monkshood Common, dgunakan dalam terapi toksikologi pada jaman dahulu. Ketika menyentuh bibir seseorang, jus akar aconite akan menghasilkan perasaan mati rasa dan kesemutan.

Aconite bisa digunakan untuk memperlambat denyut nadi, sebagai obat penenang untuk penderita perikarditis dan palpitasi, dan bila diencerkan dapat digunakan sebagai pengeluar keringat ringan, mengurangi demam pada pilek, pneumonia, radang tenggorokan, sesak napas, dan asma.

Selain itu tanaman ini menjadi makanan dari ngengat dan tikus, dapat digunakan untuk mengidentifikasi manusia serigala (untuk bunganya)