NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

RANGKUMAN UJIAN O.W.L

RUNE KUNO

Pengenalan Huruf Rune dan Sejarahnya

Tentang Rune
Rune adalah suatu studi mengenai huruf-huruf atau simbol-simbol Rune, yang bagi sebagian orang lain hanya nampak seperti tulisan paku. Rune sendiri merupakan alfabet Germanic kuno yang digunakan untuk menulis, meramal, dan juga sihir. Huruf-huruf alfabet ini digunakan di semenanjung utara Eropa, Skandinavia, kepulauan-kepulauan di Britania, dan Islandia sejak 100 tahun sebelum Masehi hingga 1600 tahun sesudah Masehi. Tacitus, dalam bab Sepuluh karyanya yang bernama Germania, menggambarkan sebuah cabang peramalan yang digunakan oleh suku-suku Germanic yaitu:
Dalam ramalan dan membaca pertanda, mereka memberi perhatian melampaui orang-orang kebanyakan. Metode yang mereka gunakan untuk membaca tanda-tanda adalah sebuah metode yang sederhana: mereka memotong sebuah cabang dari sebuah pohon yang berbuah, dan membaginya hingga beberapa pecahan dan atau patahan kecil yang pada patahan kecilnya mereka tandai dengan tanda-tanda tertentu dan menyebarkannya secara acak ke atas sebuah kain putih. Kemudian, pendeta dari komunitas itu, jika mereka berkonsultasi dan menemuinya secara umum atau dilakukan di ruang terbuka, atau sang ayah dari keluarga tersebut jika hal itu dilakukan secara rahasia, setelah mengundang datangnya Dewa dan dengan dua tangan menengadah ke langit, mengambil tiga patahan, satu patahan di satu waktu, dan menerjemahkannya sesuai dengan tanda yang ada di atas patahan itu.”

Tiga jenis alfabet Rune yang paling terkenal antara lain: Elder Futhark (sekitar 150-800 Masehi), Anglo-Saxon Futhorc (400-1100 Masehi), dan Younger Futhark (800-1100 Masehi). Younger Futhark atau Futhark yang lebih muda ini dibagi lagi menjadi huruf Rune dengan cabang panjang (disebut juga sebagai Danish Rune, sekalipun mereka juga digunakan di Norwegia dan Swedia); Rune dengan cabang pendek atau Rök Rune, (disebut juga sebagai Swedish-Norwegian, sekalipun mereka juga digunakan di Denmark); dan stavesyle atau Hälsinge Rune. Younger Futhark lebih jauh lagi berkembang hingga menjadi Macromannic Rune, Medieval Rune (1100-1500 Masehi) dan Dalecarlian Rune (sekitar 1500-1800 Masehi).

Dapat dikatakan, Rune adalah peramal dari mana seseorang dapat mencari nasehat. Mereka bekerja dengan lebih baik lagi jika orang yang ingin diramal menggambarkan kondisi dan atau keadaan yang tengah dialami secara mendetail kemudian orang itu menanyakan sebuah pertanyaan yang spesifik. Tidak jarang, membaca pertanda dengan Rune acapkali menjadi begitu kabur. Mereka hanya memberikan jawaban dalam bentuk isyarat atau petunjuk-petunjuk kecil, namun orang itu sendirilah harus mengungkap detailnya. Disinilah peran intuisi dari sang pembaca Rune menjadi pokok yang paling penting. Tidak jarang, huruf-huruf Rune itu bernyanyi pada sang pembaca Rune, dan kemudian maknanya menjadi jelas bagi mereka.


Sejarah Rune: Lebih Jauh Tentang Rune
Sejak zaman kuna, Rune telah digunakan sebagai salah satu bentuk peramalan dan sihir, sebagai bonus lain dari sekedar bentuk tulisan. Kata ‘Rune’ sendiri bermakna misteri, rahasia, atau bisikan. Masing-masing huruf Rune memiliki makna esoterik, makna yang hanya diketahui dan dipahami oleh beberapa orang tertentu saja, juga sifat-sifat tertentu yang diasosiasikan kepadanya, dibalik makna-makna dan juga nilai-nilai yang luar biasa jumlahnya. Masing-masing huruf Rune dapat diterjemahkan ke dalam sebuah kata atau frase yang menandai konsep-konsep penting yang digunakan oleh orang-orang terdahulu yang telah menggunakan mereka, mewakili segenap kekuatan alam dan pikiran. Setiap Rune, memiliki kisah yang erat terkait dengan masing-masingnya, yang terhubung dengan Dewa-Dewa Nordik.
Huruf-huruf alfabet Rune pertama kali muncul diantara suku-suku bangsa Jerman di Eropa Tengah dan Timur. Beberapa simbol Rune nampaknya diperoleh dari alfabet lain yang telah ada di zaman itu, seperti Yunani, Etruskan, dan alfabet Romawi awal. Huruf-huruf Rune tersebut dibuat dari garis lurus sehingga memungkinkan setiap hurufnya sesuai dan cocok dipahat di atas kayu atau batu. Catatan/naskah awal yang berisi tulisan dalam huruf Rune yang tertuang di atas batu bertanda waktu pada 3 abad sesudah masehi, sekalipun sangat mungkin bahwa alfabet Rune telah digunakan beberapa abad sebelumnya.
Huruf alfabet Rune Germanic tertua, atau disebut juga sebagai “Elder Futhark” terdiri atas 24 Rune. Enam huruf Rune pertama dari alfabet tersebut mengeja kata “FUTHARK”. Seiring penyebaran huruf Rune ke kawasan di utara, yaitu Skandinavia, beberapa simbol Rune ditinggalkan dan alfabet tersebut dikurangi menjadi 16 huruf Rune. Antara tahun 400 – 600 Masehi, tiga suku Germanic, Anglo, Saxon, dan Jutes, menginvasi Inggris. Mereka membawa huruf-huruf Rune itu beserta mereka. Kemudian, bentuk dari beberapa huruf Rune tersebut berubah, terutama huruf Rune untuk A/O, C/K, H, J, S, dan Ng. Termasuk juga, perubahan dalam bahasa yang digunakan menyebabkan pertambahan 9 huruf Rune ke dalam jajaran huruf alfabet sebagai kompensasi bertambahnya vokal, dan beberapa huruf Rune lainnya diberikan huruf-huruf lain yang berkesesuaian dengannya. Alfabet ini lantas berkembang menjadi 33 simbol, dan kini dikenal sebagai Anglo-Saxon Futhark.
Beberapa tulisan Rune ditemukan di atas monumen batu tua yang tak jarang berisi catatan/tulisan mengenai seseorang yang telah meninggal atau telah melakukan kebaikan yang luar biasa. Dalam rentang waktu yang cukup lama, hal-hal seperti ini dianggap sebagai manfaat/kegunaan/peruntukan utama dari huruf Rune dan penggunaannya lantas diasosiasikan pada kelas sosial tertentu dari pemahat Rune itu sendiri. Temuan selanjutnya, yaitu tulisan Rune pada kayu dan tulang, tidak jarang menyerupai batang dalam berbagai ukuran dan mengandung tulisan/catatan dari sesuatu hal yang terjadi sehari-hari, mulai dari label nama, doa-doa-doa dalam huruf latin, pesan-pesan pribadi, surat bisnis, dan ungkapan perhatian, termasuk juga frasa-frasa yang tak bisa dibilang sopan, bahkan cenderung vulgar, semakin menguatkan dugaan bahwa dulunya Rune memang sebuah sistem tulisan yang umum digunakan pada masyarakat di zaman tersebut


Abjad dan Makna Lambang Rune

Abjad Rune yang masih banyak digunakan saat ini adalah Elder Futhark (lihat gambar), yaitu abjad rune yang terdiri atas 24 huruf yang dibagi ke dalam 3 aettir. Aettir adalah bentuk jamak dari aett, yaitu pengelompokkan abjad rune ke dalam 3 bagian yang masing-masing terdiri atas 8 huruf. Secara sederhana bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk mempermudah menghapalkan set huruf rune. Jadi, alih-alih langsung menghapalkan 24 huruf, seseorang bisa mempelajarinya secara bertahap setiap 8 huruf. Selain itu, aettir biasa digunakan dalam ramalan, hal ini erat kaitannya dengan nama setiap aett yang menggunakan nama dewi-dewi bangsa viking yang masing-masing mewakili kelompok pekerja, kelompok ksatria, serta kelompok raja atau pendeta tertinggi. Aett Freya (pada gambar berada pada baris pertama), berisikan rune yang bermakna tentang pekerjaan dan pembelajaran. Untuk Aett Hagalaz (baris kedua), tentang perjuangan, sedangkan aett Tyr (baris ketiga) lebih pada makna spiritual. Selain Elder Futhark juga terdapat beberapa jenis abjad rune lainnya, seperti Anglo-Frisian Rune yang terdiri atas 29 (atau bahkan 33) huruf rune, ada juga Marcomannic Rune, Younger Futhark yang hanya terdiri atas 16 huruf rune, Medieval Rune yang merupakan perluasan dari Younger Futhark, juga ada Dalecarlian rune yang masih sangat baru muncul dalam dunia penulisan rune serta hanya digunakan untuk menerjemahkan Elfdalian—salah satu cabang bahasa Skandinavia.

Transkripsi Rune

Yang harus diingat dalam transkripsi rune adalah bahwa rune bersifat fonetik, yang artinya sesuatu ditulis dalam rune berdasarkan bunyinya dan bukan berdasarkan ejaan yang biasanya. Oleh karena itu beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menulis (mentranskripsi) rune adalah:
Pertama, pikirkan bagaimana suatu kata dilafalkan, hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi mana huruf yang dibunyikan dan mana yang tidak. Hingga akan menentukan mana huruf yang ditulis dan mana yang tidak karena huruf yang tidak disuarakan tidak perlu dituliskan. Sebetulnya keseluruhan prinsip transkripsi rune berdasarkan pada prinsip utama ini. Jika hal ini sudah dimengerti, maka yang selanjutnya dilakukan hanyalah berupa penyesuaian. Sebagai contoh, jika kita ingin menuliskan kata LOVE dibaca /ləv/ jelas terlihat bahwa huruf E pada akhir kata tidak dibunyikan, maka huruf E tidak perlu untuk ditulis.

Kedua, tak ada huruf ganda (kembar). Jika dalam sebuah kata terdapat dua huruf konsonan yang sama beriringan, maka hanya salah satu yang dituliskan. Sedangkan jika ada huruf vokal yang sama beriringan maka tuliskan dengan huruf rune yang bunyinya mendekati. Misalnya dalam menuliskan kata HAPPY, maka cukup satu huruf P yang ditulis. Sedangkan pada kata FREE maka huruf EE digantikan dengan huruf I. Atau pada kata BOOK, huruf OO digantikan dengan huruf U. Ingat kembali prinsip pertama, bagaimana sebuah kata dibunyikan, mana yang dibunyikan dan mana yang tidak. Maka prinsip kedua ini menjadi masuk akal.

Ketiga, hati-hati pada diftong. Diftong adalah bunyi dua huruf berbeda yang dihitung sebagai satu suku kata. Misalnya TH dan NG yang masing-masing diwakili dengan satu huruf rune. Sedangkan untuk diftong lain yang tidak ada perwakilan rune-nya dituliskan dengan menuliskan dua huruf rune yang mewakili huruf-huruf itu atau menggunakan bindrune ataa digantikan dengan satu huruf rune yang bunyinya paling mendekati. Misalnya penulisan kata AID, bisa dengan menuliskan Ansuz, Isa, dan Dagaz. Atau bisa juga mengganti Isa dengan Eihwaz. Atau bahkan dengan tidak menuliskan huruf I-nya.

Prinsip tambahan dalam transkripsi rune adalah tentang spasi dan tanda baca. Pada umumnya, rune tidak mengenal spasi dan tanda baca, karena pengucapan kalimat seringnya terdengar tanpa jeda. Namun, pada inskripsi tertentu, terdapat tanda silang kecil maupun tanda mirip titik dua yang digunakan untuk memisahkan tiap kata. Begitupun dengan arah menuliskannya, tidak harus melulu dari kiri ke kanan, bisa juga dituliskan dari kanan ke kiri, maupun dari atas ke bawah, diagonal, melingkar, tergantung bagaimana rune dibutuhkan.


Kelompok huruf Aett Freya
– huruf F dalam rune dibaca Fehu yang berarti kekayaan, kepemilikan, keberuntungan.
– huruf U dalam rune Uruz yang berarti kekuatan dan kecepatan fisik, potensi yang tak terbatas.
– huruf TH dalam rune Thurisaz yaitu konflik, kekuatan untuk menghancurkan maupun bertahan.
– huruf A dalam rune Ansuz yaitu pencerahan, komunikasi, pesan, sinyal, inspirasi.
– huruf R dalam rune Raidho yaitu perjalanan, liburan, perubahan, perspektif.
– hutuf K dalam rune Enaz yaitu kreativitas, pengetahuan.
– huruf V dan W dalam rune wunjo yaitu kegembiraan, kenyamanan, harmoni.

Kelompok huruf Aett Halagaz
– huruf H dalam rune disebut Hagalaz. Berarti cobaan, amarah, kehancuran.
– huruf N dalam rune disebut Nauthiz yang berarti penundaan, batasan, kebingungan.
– huruf I dalam rune disebut Isa yang berarti tantangan, frustasi, duka.
– huruf J dan Y dalam rune adalah jera yang berarti hasil dari usaha yang lalu.
– huruf EI dalam rune adalah Eihwaz yang berarti kekuatan, kepercayaan,
ketergantungan.
– huruf P dalam rune Pertho yang berarti misteri, sesuatu yang rahasia, ketidakpastian.
– huruf Z dalam rune adalah Algiz yang berarti perlindungan, tameng.
– huruf S dalam rune adalah Sowilo yang berarti Kesuksesan, kehormatan.

Kelompok huruf Aett Tyr
– huruf T, Tiwaz berarti keadilan, kepemimpinan.
– huruf B, Berkano berarti kelahiran, pertumbuhan, kesuburan, kebebasan.
– huruf E, Ehwaz. berarti kendaraan, perubahan, pergerakan.
– huruf M, Mannaz. berarti manusia, diri sendiri, individual.
– huruf L, Laguz. berarti air, laut, sumber kesuburan, penyembuhan.
– huruf NG, Ingwaz. berarti kepedulian, keluarga, kehangatan.
– huruf D, Dagaz. berarti terobosan, kesadaran.
– hurufO, Othala. yang berarti Warisan, rumah, sesuatu yang penting.

MAKHLUK LAMBANG ANGKA RUNE >> http://notes.io/qaMN
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.