Notes

SLYTHERIN

Kesimpulannya, pembunuh dari Lisa adalah Lusi.
Ibu dari Lisa dan Lusi lebih menyayangi Lisa yang notabenenya Lisa memang tompelan, tetapi Ia jauh lebih pintar dibanding saudara kembarnya, dan mendapat banyak perhatian. Perhatian dalam artian meskipun perhatiannya buruk yaitu dicemooh. Hal itu terlihat saat Ibu yang memilih untuk mengajak Lisa berpergian dibanding Lusim

Kemudian, dengan fakta diatas tersebut Lusi pun tidak ingin dianak bawangkan sehingga ingin menarik atensi ibunya, yaitu ingin diperlakukan setara. Di keterangan awal juga tertera, namun kejanggalan yang terasa ketika sang ibu hanya membawa Lisa ke pasar. Sedangkan petunjuk mengatakan bahwa mereka selalu bersama-sama. Seharusnya mereka bisa menempati satu kamar yang sama, menempati kelas yang sama, jika Lisa diejek maka Lusi akan membela. Tapi justru Lusi tidak membela Lisa sedikitpun. Bukti bahwa Ibu betul menyayangi Lisa terlihat juga saat Ia buru-buru pulang tidak ingin anaknya sakit hati.

Sebelumnya saat Lisa ke pasar bersama ibu, Lusi berada di rumah dan sedang mempersiapkan rencana untuk membunuh Lisa dengan langkah awal yaitu menulis surat yang dianggap sebagai 'pesan terakhir'. Langkah selanjutnya setelah penghuni rumah menjadi tiga, Lusi menuju kamar Lisa dengan alasan ingin meminjam buku. Tetapi sebetulnya terdapat maksud tersirat di dalam hal tersebut.

Di tulisan soal yang tertera juga terdapat keterangan waktu 'tak lama kemudian'. Mustahil kalau pinjam buku saja lama, sedangkan jika bunuh diri seharusnya mayat Lisa sudah terpapar di depan kamar di mana langsung dilihat oleh mata kepala Lusi sendiri. Jadi, intinya bisa jadi ia ingin memastikan Lisa sudah mati atau melancarkan aksinya saat itu juga dan berpura-pura menangis.

--
Sedangkan opsi bahwa Lisa bunuh diri adalah salah karena buktinya ejekkan tsb dapat menjadikan Lisa menjadi sosok yang kuat dan memotivasi Lisa sendiri menjadi anak yang berprestasi.

Kronologi yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

Lusi merasa sebal meskipun temen-temennya gasuka sama Lisa, ibunya tetep sayang. Rasa keselnya memuncak pas tau ibunya ngajakin Lusi buat pergi ke pasar sedangkan dia di rumah sendiri. Jadi Lusi merencanakan untuk membunuh Lisa. Suatu hari si Lusi minjem buku Lisa untuk mencontoh cara dia menulis, pas sudah di rasa pas, dia berencana untuk membunuh Lisa. Suatu malam, pas ibunya sibuk di dapur. Lusi alesan mau ke kamar Lisa buat pinjem buku, padahal dia udah bawa gunting di tangannya, dia mengendap-ngendap dari belajang pas Lisa sibuk belajar di meja belajarnya.

Lusi membungkam mulut Lisa lalu tangan satunya menusukkan gunting ke perutnya hingga dalam dan darahnya mengucur tanpa mengotori tangan Lusi. Lalu badan Lisa ditarik sampai tergeletak dan surat yg Lusi tulis sebelumnya ditaruh di atas badan Lisa. Lalu Lusi keluar buat bersihin sama ngehapus sidik jarinya, dia balik ke kamar Lisa dan naruh guntingnya di tangan Lisa sambil tolet2in mata pisaunya biar berlumuran darah lagi, terus jerit jerit deh manggil ibu. Sedangkan alasan Lusi nangis karena Ia terpaksa membunuh atau hanya kamuflase semata, dan tersenyum karena tak ada saingan lagi, puas akan kematian Lisa.