Notes

BROKEN HOME
Broken Home adalah kurangnya perhatian dari keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi, brutal dan susah diatur.
Broken home sangat berpengaruh besar pada mental seorang pelajar.
Hal inilah yang mengakibatkan seorang pelajar tidak mempunyai minat untuk berprestasi.
Broken home juga bisa merusak jiwa anak sehingga dalam sekolah mereka bersikap seenaknya saja, tidak disiplin di dalam kelas, mereka selalu berbuat keonaran dan kerusuhan.
Hal ini dilakukan karena mereka cuma ingin cari simpati pada teman-teman mereka bahkan pada guru-guru mereka.
Tapi tidak semua anak brokenhome seperti itu, bahkan ada yang cenderung menjadi tertutup atau pendiam.
Untuk menyikapi hal semacam ini kita perlu memberikan perhatian dan pengerahan yang lebih agar mereka sadar dan mau berprestasi.
Pada umumnya penyebab utama broken home ini adalah kesibukkan kedua orang tua dalam mencari nafkah keluarga seperti hal ayah bekerja dan ibu menjadi wanita karier.
Hal inilah yang menjadi dasar seorang tidak memiliki keseimbangan dalam menjalankan aktifitas sehari hari dan malah sebaliknya akan merugikan anak itu sendiri, dikala pulang sekolah dirumah tidak ada orang yang bisa diajak berbagi dan berdiskusi membuat anak mencari pelampiasan diluar rumah seperti bergaul dengan teman – temannya yang secara tidak langsung memberikan efek / pengaruh bagi perkembangan mental anak.
Penyebab Broken Home
Terjadinya perceraian.
Ketidakdewasaan sikap orang tua yang berkelahi di depan anak.
Tidak bertanggung jawabnya orang tua sehingga tidak memikirkan dampak dalam kehidupan anak anak mereka.
Jauh dari Tuhan, sehingga masalah masalah tidak diserahkan kepada Tuhan.
Kehilangan kehangatan di dalam keluarga antara orang tua dan anak.
Gangguan kejiwaan pada seorang Broken Home bisa di bagi menjadi 3 macam yaitu :
Broken Heart
Broken Relation
Broken Values
Sikap negatif Broken Home :
Denial: si pemuda sepertinya tidak menunjukan reaksi apa apa bahkan cenderung menyangkal.
Shame : si pemuda dibalik penyangkalannya merasa begitu malu, akan keberadaan hidupnya. Ditunjukan dengan khayalan khayalan ”seandainya saya memiliki orang tua yang bahagia”.
Guilt : si pemuda merasa kecil hati karena jangan-jangan keberadaannya juga salah satu penyebab keributan atau perceraian orang tuanya.
Anger : sebagian pemuda lain akan merasa begitu kesal sebab menurut mereka banyak keributan orang tua yang tidak rasional. ”Masa cuma itu aja diributin tidak dewasa benar sih”.
Lini Secure : si pemuda merasa kemana ia harus lari, keluarga sudah menjadi tempat yang menakutkan, tidak aman dan damai.
Efek efek kehidupan seseorang broken home :
Academic Problem : seorang yang mengalami broken home akan menjadi orang yang malas belajar.
Behavioural Problem : mereka mulai memberontak, kasar, masa bodoh, memiliki kebiasaan merusak seperti mulai merokok, minum minum, judi.
Sexual Problem : krisis kasih mau coba ditutupi dengan mencukupi kebutuhan hawa nafsu.
Spritual Problem : mereka kehilangan sosok Ayah sehingga Tuhan, pendeta, atau orang orang rohani hanya bagian dari sebuah sandiwara kemunafikan.
Dan ada beberapa sikap kalian untuk menghadapi keadan broken Home dengan positif :
Tariklah pelajaran positif dari masalah tersebut.
Dekatkan diri dengan Tuhan.
Jangan menghakimi semua orang karena keadaan tersebut.
Tetap menjaga diri & memegang teguh kebenaran.
[TERPENTING] Broken home bukanlah akhir dunia, tetap lah semangat jangan menyerah dengan semua ini.

GENDER IDENTITY DISORDER
Adalah bagaimana seseorang merasa bahwa ia adalah seorang pria atau wanita, dimana terjadi konflik antara anatomi gender seseorang dengan identitas gendernya (Nevid, 2002).
Identitas jenis kelamin adalah keadaan psikologis yang mencerminkan perasaan dalam diri seseorang sebagai laki-laki atau wanita (Kaplan, 2002).
Fausiah (2003) berkata, identitas gender adalah keadaan psikologis yang merefleksikan perasaan daam diri seseorang yang berkaitan dengan keberadaan diri sebagai laki-laki dan perempuan.
Identitas jenis kelamin (gender identity): keadaan psikologis yang mencerminkan perasaan dalam (inner sense).
Didasarkan pada sikap, perilaku, atribut lainnya yang ditentukan secara kultural dan berhubungan dengan maskulinitas atau femininitas.
Peran jenis kelamin (gender role) : pola perilaku eksternal yang mencerminkan perasaan dalam (inner sense) dari identitas kelamin.
Peran gender berkaitan dengan pernyataan masyarakat tentang citra maskulin atau feminim.
Menurut APA 2004 Prevalensi GIG tidak banyak, satu dari sekitar 30.000 laki-laki dan satu dari sekitar 100.000 perempuan.
Artinya bahwa gangguan ini hanya sedikit.
Gangguan identitas gender bermula di masa kanak-kanak.
Hal itu dihubungkan dengan banyaknya perilaku lintas-gender, seperti:
Berpakaian seperti lawan jenisnya.
Lebih suka bermain dengan teman-teman dari lawan jenis, dan melakukan permainan yang secara umum dianggap permainan lawan jenis.
Gangguan identitas gender pada anak-anak biasanya teramati oleh orang tua ketika si anak berusia antara 2-4 tahun (Green & Blanchard, 1995).
Dalam kasus gangguan identitas gender. Terdapat beberapa kriteria diagnosis, yakni :
Berkeinginan kuat menjadi anggota gender lawan jenisnya (berkeyakinan bahwa ia memiliki identitas gender lawan jenisnnya)
Memilih memakai baju sesuai dengan stereotip gender lawan jenisnya
Berfantasi menjadi gender lawan jenisnya atau melakukan permainan yang dianggap sebagai permainan gender lawan jenisnya.
Mempunyai keinginan berpartisipasi dalam aktivitas permainan yang sesuai dengan stereotip lawan jenisnya
Keinginan kuat mempunyai teman bermain dari gender lawan jenis (dimana biasanya pada usia anak – anak lebih tertarik untuk mempunyai teman bermain dari gender yang sama).
Perasaan yang kuat dan menetap ketidaknyamanan pada gender anatominya sendiri atau tingkah lakunya yang sesuai stereotip gendernya.
Tidak terdapat kondisi interseks.
Menyebabkan kecemasan yang serius atau mempengaruhi pekerjaan atau sosialisasi atau yang lainnya.
Gangguan identitas gender dapat berakhir pada remaja ketika anak – anak mulai dapat menerima identitas gender.
Faktor – Faktor Penyebab Gangguan Identitas Gender, saat ini, masih belum terdapat pertanyaan mengenai penyebab munculnya gangguan identitas gender: nature atau nurture?
Walaupun terdapat beberapa data tentatif bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh faktor biologis, yaitu HORMON, namun data yang tersedia tidak dapat mengatribusikan munculnya transeksualisme hanya kepada hormon (Carroll, 2000).
Faktor biologis lain, seperti kelainan kromosom dan struktur otak, juga tidak dapat memberikan penjelasan yang konklusif.
Faktor lain yang dianggap dapat menyebabkan munculnya gangguan identitas seksual adalah faktor sosial dan psikologis.
Lingkungan rumah yang memberi reinforcement kepada anak yang melakukan cross-dressing,misalnya, kemungkinan erkontribusi besar terhadap konflik antara anatomi sex anak dan identitas gender yang diperolehnya (Green, 1974, 1997; Zuckerman & Green, 1993).
Walaupun demikian, faktor sosial tidak dpt menjelaskan mengapa seorang laki-laki yg dibesarkan sebagai perempuan, bahkan dengan organ seks perempuan, tetap tidak memiliki identitas gender perempuan dan akhirnya memilih untuk hidup sebagai laki-laki.
APA = American Psychological Association
Istilah orang mengalami GIG = transgender
Transgender adalah individu yang memiliki gangguan psikologis karena merasa terjebak di tubuh yang salah.
Transeksual adalah transgender yang melakukan operasi

MINDER
Rasa minder tdk bisa hilang dgn cara mmaksakan diri untk percaya diri. Karena semakin dilawan maka rasa minder d dlm diri akan semakin kuat.
Minder,gugup,takut/tdk percaya diri adalah perasaan alami yg diberikan Tuhan agar manusia tdk kelewat percaya diri & akhirnya sombong.
Selain orang gila dan orang mabuk,setiap orang waras pasti memiliki rasa minder,hanya saja konteks & kadarnya berbeda-beda.
Selama kita melakukan suatu hal yg baik,sebenarnya tdk ada alasan bagi kita untuk merasa minder.
Kalaupun kita belum mampu melakukan sesuatu sbg manusia kita bisa belajar dulu.
Masalahnya,beberapa orang ternyata meletakkan rasa minder pd tempat yg salah. Sehingga kehidupan dan kesuksesannya terhambat.
Gejala2 yg termasuk minder:
Merasa diri rendah,bodoh,tdk mampu,tdk pantas dsb
Kesulitan dlm bergaul,susah mndapatkan teman baru
Merasa kurang nyaman jika ada seseorang yg mendekatinya
Tdk berani memulai percakapan/perkenalan dgn orang lain
Malu mengungkapkan ide/pendapatnya kpd orang lain.
Demam panggung, takut berbicara di depan umum
Ketika masuk dalam lingkungan baru,dia cemas & takut kalau orang2 di lingkungan baru tsb menolak/tidak menyukainya.
Suka menyendiri karena merasa rdk ada yg mau berteman
Tegang/grogi ketika berhadapan dgn orang lain yg bru dikenal
Merasa orang lain selalu memperhatikan kelemahannya
Menganggap orang lain lebih hebat daripada dirinya
Membandingkan kelemahan dirinya dgn kelemahan orang lain
Sensitif terhadap perkataan orang lain,meskipun hanya bercanda
Sering menolak apabila diajak ke tempat2 yg bnyak orang
​Tdk berani mnerima tanggungjawab yg besar karena takut gagal
Kecewa pd diri sendiri karna tdk percaya diri, marah kpd orang lain yg tdk meperhatikannya
Fokus pada kelemahan diri
Sering murung,mudah merasa sedih & lelah
Kurang semangat dlm menjalani aktivitas,mudah menyerah
Sering melamun
​Penyebab minder:
Pengaruh lingkungan. Sifat minder akan muncul apabisa selalu dilarang,tdk di percaya,disalahkan,diremehkan lingkungannya.
Sering diremehkan dan dikucilkan oleh teman sejawat
Pola asuh orang tua yg sering melarang & membatasi kegiatab anak
Orang tua yg selalu memarahi kesalahan anak,tp tdk pernah meberikan pernghargaan apabila anak melakukan hal positif
Kurang kasih sayang,penghargaan/pujian dr keluarga
Tertular sifat orang tua/keluarga yg minder
Trauma kegagalan di masa lalu
Trauma dipermalukan/dihina di depan umum
Merasa diri tdk berharga lagi karena pernah dilecehkan secara seksual
Merasa bentuk fisik tdk sempurna
Merasa berpendidikan rendah. Pendidikan tdk menjadi patokan dalam suatu keberhasilan.
​Cara mengatasi perasaan minder:
Persiapan Banyak orang merasa minder walaupun mentalitas mereja sudah baik, Hal rsb terjadi krn kurang adanya persiapan yg cukup. Sblm melakukan sesuatu,maka anda harus mempersiapkan bahan/data apa saja yg dibutuhkan
Percaya diri. Tingkat percaya diri yg anda miliki sngat brpengaruh trhdap prasaan minder anda. Ushakan untk mningkatkan rasa percaya diri.
Ubah persepsi. Banyak orng yg punya rasa minder yg tinggi karena persepsi ttg diri sendiri yg memiliki banyak kekurangan. Usahakan bahwa anda sudah siap & akan berhasil dgn apa yg akan anda lakukan. Dgn begitu rasa minder akan perlahan hilang.
Positif thinking. Jangan berpikiran buruk terhadap tindakan & hasil yg akan anda dapatkan. Berpikirlah bahwa anda akan sukses dan berhasil
Mentalitas. Melatih mental untuk menerima &melakukan segala sesuatu akan memudahkan diri anda untk menghilangkan perasaan grogi.
Biasakan diri. Salah satu latihan yg dapat anda lakukan untk mengurangi rasa minder adalah membiasakan diri Jika sdng berkumpul dgn teman,seringlah menjadi pelaku utama. Dgn begitu rasa minder akan hilang dr diri anda. Jadi jika kalian memiliki rasa minder yg tinggi cobalah mengubah mind set dlm diri anda. Sehingga rasa minder akan hilang pelan2.​