Notes

HoM g4-7 {13/11}

TONGKAT SIHIR

Tongkat sihir sudah dikenal sejak jaman dahulu, dari jaman lukisan goa pra-sejarah dan seni bangsa Mesir kuno. Para penyihir dari zaman sebelum Masehi di Eropa menggunakan tongkat setiap mengadakan ritual. Tongkat sihir dulu dibuat pada matahari baru terbit / saat matahari akan tenggelam. Tergantung saat yang tepat untuk menyerap kekuatan dari matahari. Tongkat sihir dibuat menggunakan pisau yang dianggap suci. Tongkat sihir kemudian dipakai bukan hanya sebagai penghantar kekuatan supranatural, tetapi juga sebagai alat upacara keagamaan dan simbol kekuatan.

Di dalam dongeng, wand pertama kali muncul dalam cerita Odysseus yang ditulis oleh penyair Yunani bernama Homer tahun 800-900 SM. Di ceritanya, penyihir cantik bernama Circe menggunakan tongkat sihirnya untuk mengubah pelaut kapal Odyseus menjadi sekumpulan babi. Jadi, mengubah satu benda menjadi hal lain memang sudah biasa dilakukan dengan tongkat sihir. Tikus jadi kuda, labu jadi kereta, dan lain-lain.

Di dongeng lain, diceritakan bahwa Merlin mampu memindahkan batu-batu besar (Stonehenge) di Irlandia.

Di dongeng lainnya lagi tentang dewa Yunani bernama Hermes yang menggunakan tongkatnya (Caduceus) untuk membuatnya tidak kasat mata.

Di jaman Eropa modern, penyihir menganggap tongkat sihir itu alat yang penting utk memantrai dengan cara mengayunkan tongkat mereka. Katanya agar tidak terkena pengaruh jahat. Menurut satu buku sihir terkenal di abad pertengahan berjudul The Key of Solomon, tongkat sihir yang ideal haruslah terbuat dari kayu Hazel, dan harus dipotong dengan sekali ayun oleh sebuah kapak yang masih baru. Katanya, untuk menambah kekuatan sihirnya, tongkat ditambahkan kristal, diukir kata2 sihir atau nama2 tertentu yang dianggap sakti. Bila tongkat selesai diukir, penyihir lantas mengundang roh-roh, yang baik atau yang jahat, tergantung kegunaan tongkat tersebut nantinya.

Pada awal abad kelima belas, tongkat sihir digunakan oleh para seniman jalanan yang menampilkan atraksi sulap. Fungsi utama tongkat sihir bagi seniman jalanan tersebut yaitu sebagai pengalih perhatian penonton, dan juga sebagai alat untuk meyakinkan penonton, seolah-olah sihir itu datang dari tongkat. Pesulap jg punya tongkat tipuan yang bisa pecah, bengkok, berubah warna, menembakkan bunga api, & terbelah dua, untuk memukau penontonnya.

Tongkat kayu dijadikan simbol sihir karena tongkat kayu alat yang pertama kali digunakan manusia pra-sejarah untuk bertahan hidup. Namun, tongkat kayu tidak lagi digunakan sebagai senjata, karena digantikan oleh tombak dan pedang besi. Karena tidak dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari tongkat kayu mulai dipakai hanya sebagai bentuk simbolis kerajaan. Menurut beberapa sumber, di tangan seorang raja, tongkat menjadi tongkat kerajaan yang dipakai sebagai simbol kekuatan suatu kerajaan. Namun, di tangan seorang penyihir, tongkat berubah menjadi tongkat sihir, melambangkan kendali atas kekuatan alam & kekuatan supranatural.

Garrick Ollivander adalah pembuat tongkat sihir terkenal. Kata beliau "Let the wand choose its wizard”. Para penyihir memang memiliki wand sesuai kepribadiannya. Tongkat sihir terdiri dari perpaduan jenis kayu, inti, panjang, dan fleksibelitas. Ollivander ini membuat tongkat sihir menggunakan rambut unicorn, serabut jantung naga, dan ekor phoenix. Masing-masing bahan tersebut mahal dan langka dan juga memiliki sifat sendiri yang berbeda. Masih banyak jenis inti lainnya. Seperti Taring serpent, bulu sayap pegasus, cakar griffin, rambut manticore, taring basilisk, Veela hair, jaring acromantula, bulu ekor aurgurey, dan sengat billywig.

Jenis kayu untuk tongkatnya ada banyak. Dari Akasia, Alder, Apple, Ash, Aspen, Beech, Bpackthorn, Black Walnut, Cedar, Cherry (Pohon Sakura), Chestnut, Cypress (Pohon Cemara), Dogwood, Eboni, Elder, Elm, Fir, Hawthorn, Hazel, Holly, Hornbeam, Larch, Laurel (pohon salam), Maple, Ek, Pear, Pine, Poplar, Redwood, Rosewood, Rowan, Silver lime, Spruce, Sycamore, Vine, Walnut, Willow.