NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

ORPHAN
Cast:
Esther
Kate Coleman(ibu)
John Coleman(ayah)
Daniel(Anak pertama)
Max(Anak kedua)
Suster Abigail
Dr.Varava

Kate Coleman mengalami keguguran di rumah sakit, ia sudah memberi nama pada jasad bayinya. Namanya Jessica. Sejak saat itu dia mengalami depresi dan kecanduan alkohol. Suaminya, John berusaha membantunya melewati masalah itu dan akhirnya sepakat untuk mengadopsi seorang anak dari panti asuhan. Meskipun sebenarnya mereka sudah memiliki dua orang anak, yaitu Daniel dan Max.

Di kamar
Kate: ”Aku ingin berhenti dari alkohol”
John: ”Aku mengerti.”
Kate: ”Aku bahagia, aku agak gugup.Aku sungguh ketakutan. Dulu aku merasa baik-baik saja sebelum kehilangan bayi kita.”
John: ”Aku tidak ingin kau merasa bahwa kita harus melewati semua ini demi diriku.”
Kate: ”Ini bukan….bukan hanya untukmu. Aku ingin mengambil cinta kita pada Jessica dan aku ingin memberikannya kepada seseorang yang sangat membutuhkan cinta itu.”
John: ”Kau bersungguh-sungguh sayang?”
Kate: ”Ya.”

Di panti asuhan mereka mengadopsi Esther yang baru berusia 9 tahun. Ia berasal dari Rusia dan keluarga yang terakhir mengadopsinya tewas dalam sebuah kebakaran. Esther berhasil memikat John dan Kate dengan senyumnya yang tulus dan kemampuannya melukis. Tak menunggu lama, Kate dan John mengadopsi Esther dan membawanya pulang ke rumah mereka. Max langsung menyambut gembira kedatangan Esther, tapi Daniel sangat membencinya. Karena gaya berpakaian Esther yang kolot dan caranya memandang yang tidak biasa.

Di panti asuhan
John melihat Esther yang sedang asyik melukis. Gadis kecil itu nampak sendirian di sebuah ruangan.
Esther: ”Halo”
John: ”Hai” (menghampiri Esther yang sedang melukis)
”Apa semua lukisan ini milikmu?”
Esther: ”Ya. Apakah kau menyukainya?”
John: ”Sungguh luar biasa.”
Esther: ”Terima kasih. Namaku Esther, siapa namamu?”
John: ”John. Senang bertemu denganmu. Boleh aku duduk?”
Esther: ”Tentu saja.”

Di lain tempat masih di panti asuhan Kate melihat anak-anak yang sedang tertawa dan bermain.
Suster Abigail: ”Aku tidak pernah melihat anak-anak ini menikmati pestanya.”
Kate: ”Sungguh begitu. Kami tidak melakukannya lebih awal.”
Suster Abigail: ”Jangan begitu, ini adalah sebuah lompatan besar. Mengadopsi anak yang lebih tua bukanlah keputusan yang mudah.”
Kate: ”John sedang ke kamar mandi.”
Suster Abigail: ”Menurutmu dia akan menemukan kita? Kau ingin mencarinya?”
Kate: ”Aku rasa tidak. Heum iya.”

Kate dan suster Abigail masuk ke ruangan di mana Esther dan John berada.

John: ”Hei, aku ingin memperkenalkanmu. Ini istriku Kate. Kate ini Esther.”
Kate: ”Halo, apa kabarmu? Senang bertemu denganmu.”
John: ”Dia yang melukis semua ini.”
Kate: ”Sungguh? Semuanya menakjubkan. Sungguh-sungguh indah.”
Esther: ”Terima kasih.”
Kate: ”Darimana kau belajar melukis?”
Esther: ”Aku hanya mempunyai banyak waktu untuk berlatih kurasa. Sangat membosankan di sini.”
Kate: ”Apakah di sini membosankan? Jika kau begitu bosan mengapa tidak ikut bermain bersama teman-teman?”
Esther: ”Aku tidak pernah melihat inti dari semua itu. Tidak ada orang yang berbicara denganku sebelumnya. Aku rasa aku berbeda.”

Di ruangan suster Abigail
Suster Abigail: ”Dia sebenarnya berasal dari Rusia, tetapi betapa menakjubkan sungguh lancar bahasa Inggrisnya. Dia di Negara ini hanya beberapa tahun saja.”
Kate: ”Anda mendapatkan anak dari Negara lain?”
Suster Abigail: ”Ini jarang terjadi, cukup sulit menempatkan mereka di lingkungan baru. Keluarga lama Esther yang membawanya ke Amerika meninggal dalam kebakaran rumah. Esther berusaha untuk keluar, dia telah melewati banyak hal. Dia adalah gadis kecil yang luar biasa. Dia sangat cerdas, sangat dewasa untuk anak seusianya. Dia sangat berkelakuan baik dan dia sedikit seperti putri, memakai pita pada pergelangan tangan dan lehernya.”

Akhirnya John dan Kate sepakat untuk mengadopsi Esther, mereka membawa Esther ke rumah. Sesampainya di rumah, mereka disambut baik oleh Max yang berlari keluar rumah sesaat setelah mereka keluar dari mobil.

Kate: ”Hai sayang, lihat siapa yang datang”
Esther: ”Halo Max namaku adalah Esther”

(Max berucap sambil tangannya menunjukkan bahasa isyarat karena Max yang bisu dan tentunya memiliki gangguan pendengaran)
Kate: ”Dia telah berlatih sepanjang perjalanan.” (Kate pun ikut menjelaskan sambil tersenyum dan menggunakan bahasa isyarat)
Esther: ”Apakah dia bisa mendengar?”
Kate: ”Sedikit. Dia terlahir hampir tuli, itu membuat dia dapat membaca gerak bibir”

Mereka kemudian masuk ke rumah
John: ”Danny, ini Esther”
Esther: ”Halo Daniel” (esther mengulurkan tangannya pada Daniel sambil tersenyum)
Daniel: ”Hai” (Daniel membalas uluran tangan Esther tanpa senyum di wajahnya)
Daniel: ”Mengapa dia berpakaian seperti itu?”
John: ”Ayolah hentikan”
Daniel: ”Aku hanya menanyakan saja”

Daniel sangat membenci Esther, ayah dan ibunya memberikan hadiah untuk kedatangan Esther ke rumah. Daniel mencoba mencuri perhatian ayahnya tapi sang ayah yang sedang asyik dengan Esther mengacuhkannya. Kebencian Daniel bertambah saat di sekolah Esther berteriak sangat kencang ketika Brenda, salah satu teman sekelas mereka mencoba menarik pita di leher Esther.

Esther dendam kepada Brenda. Pada suatu ketika John, Esther dan Max pergi ke taman bermain. Esther mendorong Brenda dari atas tempat berseluncur. Max melihat kejadian itu tapi ia tidak bilang kepada ayah dan ibunya.

Kate mulai merasa janggal dengan esther, ia membicarakannya dengan John, tapi John tetap membela Esther dan berakhir mereka yang bertengkar.

Kemudian suster Abigail datang ke kediaman keluarga Coleman. Esther yang membukakan pintu untuknya dan betapa terkejutnya Esther ketika melihat suster Abigail datang. Suster Abigail datang dan membicarakan tentang sikap esther yang telah diceritakan oleh Kate.

Suster Abigail: ”Aku takut aku telah membuat kesalahan. Mungkin ada sesuatu yang salah dengan esther.”
John: ”Apa? Kau bilang kepada kami bahwa kau tidak eprnah mendapatkan masalah dengannya”
Suster Abigail: ”Benar. Tapi masalah yang mempunyai jalan untuk menemukan dia.”
Kate: ”Masalah seperti apa?”
Suster Abigail: ”Dua gadis berkelahi, dia ada di sana. Seseorang sedang tertangkap mencuri dia ada di sana lagi..”
John: ”Jadi? Ittu berarti…”
Kate: ”Biarkan dia menyelesaikan perkataannya dulu.”
Suster Abigail: ”Setelah kau bercerita tentang anak di taman bermain, aku menghubungi sekolah lamanya. Saat dia ada di sana, ada seorang anak laki-laki yang meninggal dengan gunting di tangannya dan tanpa sengaja menusuk dirinya sendiri pada rahangnya dan Esther ada di sana lagi”
John: ”Aku tidak mengerti, dia secara tidak sengaja menusuk dirinya sendiri.”
Suster Abigail: ”Tapi yang paling bermasalah adalah kebakaran di gedung Sullivan. Aku memeriksa lebih lanjut dan itu ada unsur kesengajaan. Mereka tidak pernah menemukan pelakunya. Apa yang kau simpulkan?”
John: ”Bahwa dia terlibat atas semua yang terjadi? Ini sungguh menggelikan”
Suster Abigail: ”Anak kecil bisa melakukan kejahatan smeacam itu. Ini telah menepis semua yang kupercaya”

Esther yang mendengar obrolan ketiga orang dewasa tersebut segera menghampiri Max. Ia berencana untuk menyingkirkan Suster Abigail. Maka ia meminta Max untuk mencari kunci rumah pohon.

Suster Abigail: ”Aku telah mencoba mencari Panti Yatim Piatu di Rusia di mana dia dibesarkan. Aku pikir kita perlu mencari tahu apa yang sedang kita hadapi”
John: ”Aku katakan padamu apa yang sedang kita hadapi”
Kate: ”Tidak, kau tahu apa?”
John: ”Hentikan, dengar. Kita sedang berhadapan dengan gadis berusia 9 tahun yang mana seorang yatim piatu”

Setelah pembicaraan mereka bertiga selesai, Suster Abigail pergi dari rumah itu. Tanpa sepengetahuan orang tua mereka, Esther dan Max pergi menyusul Suster Abigail. Mereka berdua bersembunyi, ketika mobil Suster Abigail melintas Esther mendorong Max ke jalanan sehingga mobil Suuster Abigail nyaris menabrak Max.Untungnya suster Abigail memutar kemudi ke kiri dan ssuster itu keluar dari mobilnya.

Suster Abigail: ”Kau baik-baik saja? Max?”
Max hanya menangis.

Dari belakang Esther segera menyerang Suster Abigail dengan sebuah palu. Suster Abigail hampir mati ditangan Esther.

Esther: ”Berhenti menangis dan bantu aku untuk menyeret dia keluar dari jalan. Sekarang”

Suster Abigail belum mati, ia mencoba berdiri tapi Esther memukulnya dengan palu berkali-kali hingga ia kehilangan nyawa.

Esther dan Max telah selesai menyembunyikan suster Abigail. Mereka berdua pergi ke rumah pohon untuk menyembunyikan baju Esther yang penuh darah suster Abigail. Daniel melihat apa yang Esther lakukan dan Esther mengancam Daniel jika Daniel membongkarkan rahasianya.

Tapi, suatu hari Daniel dengan berani membuka rumah pohonnya, ia bertekad mengungkap kejahatan Esther setelah kejadian Esther yang berniat membunuh Max dengan menjalankan mobil dan meninggalkan Max sendirian di dalamnya.

Daniel: ”Max apa kau baik-baik saja? Apa yang telah dia lakukan? Apa dia melakukan sesuatu agar mobil tertabrak?”

Max menganggukkan kepalanya

Daniel: ”Jika kau melihatnya, kau harus membantuku. Jadi ibu dan ayah bias melindungi kita.”
Max: ”Mereka tidak bisa membantu” (ia menggerakkan tangannya sebagai bahasa isyarat)

Daniel berada di rumah pohon untuk mengambil barang buruk yang disebutkan Max, Esther juga berada di sana. Esther membakar rumah pohon Daniel dan meninggalkan Daniel sendirian di sana. Daniel mencoba keluar lewat jendela. Ia berhasil keluar dan naik ke atas atap. Sayangnya Daniel jatuh ke tanah dan tidak sadarkan diri. Esther mencoba menjatuhkan batu ke tubuh Daniel yang tak berdaya, tapi Max menghentikannya.

Akhirnya Daniel dibawa ke rumah sakit. Esther tetap mencoba membunuh Daniel, ia menutup tubuh Daniel sehingga Daniel kehabisan nafas dan kehilangan detak jantungnya. Dokter berusaha mendapatkan kembali detak jantung Daniel.

John akhirnya membawa pulang Max dan Esther. Sekarang ia sedang menyuruh Max untuk tidur, Max berbaring di kasur dan melepaskan alat bantu pendengarannya. Esther masuk ke dalam kamar Max, ia mencium dahi Max dan tangannya mengambil alat bantu pendengaran itu tanpa sepenglihatan John.

John merasa pusing dengan kejadian yang menimpa keluarganya. Ia kemudian duduk di ruang tamu dan meminum bir. Esther menghampirinya sambil membawa buah-buahan. Ia mengenakan pakaian ketat dan berdandan seperti orang dewasa.
John: ”Apa yang kau pakai?”
Esther: ”Apa kau menyukainya?”
John: ”Ya Tuhan”

Esther duduk di samping John.

John: ”Lihat dirimu, apa yang kau lakukan pada wajahmu? Apa ini?”
Esther: ”Aku tidak ingin sendirian, aku takut. Aku menyayangimu ayah” (mencium pipi john)
John: ”Aku juga”
Esther: ”Aku sangat sangat menyayangimu”
(lalu mencium sudut bibir John)
John: ”Aku tahu”
Esther: ”John izinkan aku menjagamu”(berbisik pada John)
John: ”Apa yang kau lakukan? Apa yang merasuki dirimu? Apa yang terjadi?”
Esther: ”Kau bilang kau menyayangiku”
John: ”Kau tidak mengerti. Aku tahu apa? Aku tidak menyayangi yang seperti itu. Itu adalah cara aku dan Kate saling menyayangi satu sama lain. Kau mengerti?”
Esther: ”Aku tiak melihat itu”
John: ”Kau harus menghormati ibumu”
Esther: ”Sudah. Aku hanya kadang merasa sendirian dalam menghormatimu. Aku tidak memikirkan orang lain berpikir tentang apa yang mungkin kau rasakan. Aku sungguh-sungguh peduli padamu John.”

Sedangakn di rumah sakit.
Kate mendapatkan telepon salah satu dokter dari Saarane Institus, tempat dimana Esther pertama kali diadopsi (menurut dokumen). Dokter itu menyebutkan bahwa Esther bukanlah anak kecil sungguhan. Ia adalah wanita dewasa.

Dr.Varava: ”Halo, apa kau kau Katherine Coleman?”
Kate: ”Ya, ada apa?”
Dr.Varava: ”Namaku adalah Dr.Varava dan aku menghubungi dari saarne institute. Aku baru saja melihat gambar yang kau kirimkan lewat email.”
Kate: ”Dan apakah kau mengenali dia?”
Dr.Varava: ”Di mana dia sekarang? Apakah dia berada di mana dia bisa mendengarmu?”
Kate: ”Tidak. Dia berada di rumah bersama suamiku”
Dr.Varava: ”Telpon suamimu sekarang, dan bilang padanya untuk membawa keluargamu keluar dari rumah dan segera menghubungi polisi.”
Kate: ”Dia tidak akan mendengarkanku.Mengapa?”
Dr.Varava: ”Lalu bilang padanya bahwa gadis kecil dalam gambar bukanlah gadis kecil sungguhan. Dia adalah wanita dewasa.”
Kate: ”Apa? Apa yang anda bicarakan? Gambar yag kukirim adalah putri yang saya adopsi, daan dia berusia 9 tahun.”
Dr.Varava: ”Tidak. Dia mempunyai gangguan hormone yang langka yang disebut Hypopituitarism. Ini menyebabkan proporsional tubuh menjadi lebih kerdil. Dia terlihat seperti seorang anak kecil. Berdasarkan catatan kami Leena Klammer terlahir pada tahun 1976.”
Kate: ”Tidak mungkin, pasti terjadi suatu kesalahan”
Dr.Varava: ”Aku harap begitu, apakah dia mempunyai bekas luka?”
Kate: ”Apa? Aku tidak tahu. Bekas luka apa?”
Dr.Varava: ”Leena adalah salah satu dari banyak pasien kejam kami. Saat dia di sini dia selalu diikat untuk menghentikan dia menyakiti staf kami. Dia terus melawan, berusaha untuk kabur dan itu melukai kulitnya, meninggalkan beberapa luka di sekitar leher dan pergelangan tangannya. Tidak mungkin anda tidak melihat bekas luka itu”
Kate: ”Mengapa dia berada di rumah sakit anda?”
Dr.Varava: ”Dia pesakitan yang berbahaya, kejam. Sepengetahuan kami dia telah membunuh 7 orang”
Kate: ”Astaga bagaimana dia bisa membodohi kami?” (sambil berjalan keluar rumah sakit untuk pulang)
Dr.Varava: ”Dia telah berpura-pura menjadi gadis kecil sepanjang hidupnya. Dia memperdaya sebuah keluarga di Estonia untuk mengadopsi dia. Saat dia tidak bisa merayu sang ayah dia membunuh ayah itu dan keluarganya.”
Kate: ”Kemudian dia membakar rumahnya”
Dr.Varava: ”Ya, bagaimana anda tahu? Dia menghilang setahun yang lalu dan kami kehilangan jejaknya. Jika dia benar-benar Leena anda tidak punya banyak waktu”

Kate pulang ke rumah, di perjalanan ia mencoba menghubungi John tapi tidak diangkat, itu karena ponsel John terjatuh saat di rumah sakit menghentian Kate yang menyerang Eesther.

Di rumah mereka, Esther menyerang John diam-diam dengan sebuah pisau. Ditusuknya dada John berkali kali dengan pisau tersebut sehingga sang ayah kehilangan nyawanya.

Kate sampai di rumah, melihat John yang sudah tak bernyawa. Ia menangis kemudiian bangkit untuk mencari anak bungsunya, Max. Max berusaha kabur ketika Esther mencoba menangkapnya. Kate yang melihat itu berusaha menyelamatkan Max dan bertarung dengan Esther.
-BATTLE-

Esther mati karena kalah oleh Kate dan Kate membawa Max pergi dari sana.

-END-
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.