Notes

Valshe Belrose — AAA

Pagi itu ia terbangun bahkan sebelum matahari terbit. Pesta BBQ yang diadakan murid Alpha Allegiance Allies semalam membuatnya terlalu lelah untuk melakukan hal lain selain berbaring di atas tempat tidurnya seharian penuh.

Ah.

Pandangannya langsung teralihkan pada seekor Pygmy Puff berwarna kuning yang tidur di dekat lampu minyak di atas meja di kamarnya

Kuning. Warnanya berubah.

Omong-omong, ia belum memberi makan makhluk itu.

Valshe beranjak dari tempatnya berbaring, dan mengambil sebuah kapas dari dalam tas kecil miliknya. Ia bahkan lupa untuk apa ia membawa kapas itu. Setidaknya benda itu kini berguna.

Valshe berjalan mendekati Pygmy Puff tersebut, dan membela bulunya hingga sang hewan membuka kedua matanya. Barulah setelah itu Valshe memberinya makan kapas. Ia tidak mau Pygmy Puff itu kehilangan bulu-bulunya karena kekurangan kapas. Makhluk itu akan kehilangan kelucuannya.

"Hm... Apa setelah ini kau masih membutuhkan makanan?" Valshe bergumam, dan beranjak untuk mengambil sebuah buku yang tergeletak di atas tempat tidurnya. Buku tempatnya mencatat informasi-informasi mengenai Pygmy Puff itu.

"Dimana aku bisa menemukan bayi kelelawar?"

Sang gadis akhirnya memutuskan untuk memberi makan Pygmy Puff itu dengan tanah saja. Namun masalahnya adalah di musim bersalju saat itu akan sulit untuk menemukan tanah karena jalanan dipenuhi salju.

"Akan kucari nanti siang saja." Valshe bergumam, dan akhirnya kembali berbaring di atas tempat tidurnya, kali ini bersama Pygmy Puff tersebut. Ia dengar hewan itu tidak akan masalah jika dilempar-lempar atau sesuatu.

"Hehe." Sebuah seringaian jahil terukir di wajahnya. Dengan berbaring menghadap atap, ia mulai bermain lempar tangkap Pygmy Puff, dan tergelak riang setiap kali ia berhasil menangkap hewan bulat berbulu tersebut.

Ia akhirnya menghentikan kegiatannya saat ia mulai merasa lapar. Matahari mulai bersinar, sehingga ruangannya menjadi lebih terang dari sebelumnya. Valshe pun mengganti piyama tidurnya dengan sebuah sweater tebal serta celana jins, ia berniat untuk pergi makan.

Beberapa jam terlewati dengan ia berjalan-jalan menyusuri Bottomstone, sekaligus menunggu salju mencair hingga tanah terlihat. Ia perlu memberi makan Pygmy Puff miliknya, dan ia rasa bayi kelelawar akan sangat sulit ditemukan.

Ketika akhirnya matahari berada tepat di atasnya, salju di atas jalanan sudah cukup tipis, hingga ia memutuskan untuk menggali dan mengambil segenggam tanah. Pygmy Puff yang masih berwarna kuning itu ia letakkan di atas salju putih, dan diberinya makan.

Sebenarnya ia tidak mengerti mengapa makhluk itu suka memakan tanah. Dan sebenarnya seberapa kecil bayi kelelawar hingga bisa dimakan olehnya? Makhluk magis memang benar-benar aneh.

Apa ia juga termasuk?

Sore hari tiba, Valshe sendiri sedang menghangatkan tubuhnya di bawah selimut, dengan memeluk sang Pygmy Puff yang tergolong hangat baginya, juga sekaligus tidur dengan nyenyaknya. Lagipula ia tidak memiliki hal yang bisa dilakukannya hari itu.

Ketika langit sudah berubah gelap, ia kembali terbangun, untuk menyalakan lampu kamarnya. Valshe membaringkan Pygmy Puff yang masih tertidur itu di dekat lampu, sebelum ia sendiri kembali tidur.