NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

× × Audition Plot for HS Entertainment × ×

ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ

Sungguh hari yang cerah di Kota Seoul hari ini. Tapi tetap saja, tidak ada yang dapat menandingi cerahnya suasana hati perempuan itu. Kwon Jaeni, namanya. Namun teman-teman di sekolahnya lebih suka memanggil perempuan itu Jennie. Katanya, nama Jennie lebih keren. Seperti orang-orang di negara barat sana.

Libur akhir tahun telah tiba sejak minggu lalu. Jaeni menghabiskan liburannya kali ini di Seoul, ibu kota dari Korea Selatan. Setelah perjalanan dengan pesawat komersial tiga hari lalu, ini adalah hari ke empat perempuan itu di Seoul.

Liburan kali ini bukanlah liburan biasa. Ada sesuatu yang spesial pada liburan kali ini, sesuatu yang sudah ditunggu dan dipersiapkan Jaeni sejak jauh hari. Adalah sebuah audisi dari sebuah agensi musik, HS Entertainment. Sejak jauh hari, perempuan itu mengetahui tentang pendaftaran trainee. Dan sejak jauh hari juga Jaeni selalu memohon, meminta ijin kepada ayah dan ibunya untuk mengikuti audisi tersebut.

Ayah dan Ibu Jaeni sebenarnya tidaklah menyetujui hal itu. Namun karena semangat Jaeni tidak pernah hilangㅡsetiap hari, perempuan itu merengek untuk diijinkan mengikuti audisiㅡakhirnya kedua orang tua itu menyerah. Ya, mereka memberikan ijin pada anaknya. Tapi bukanlah secara cuma-cuma. Harus ada yang dilakukan oleh Jaeni.

'Kalau kau mau mengikuti audisi itu, pastikan nilaimu tertinggi di kelas.'

Ucapan itu selalu terngiang dalam pikirannya. Setiap hari sepulang sekolah, Jaeni belajar sampai malam hari. Memastikan semua nilainya itu bagus dan tertiggi di kelas. Juga seminggu dua kali, Jaeni memiliki waktu les vokal pada sebuah sanggar cukup ternama.

Bayangkan betapa kecewanya perempuan itu ketika mendapati dia hanya mendapatkan peringkat dua saat pembagian rapor. Wajahnya selalu ditekuk, murung. Tidak ada lagi Jaeni yang ceria setelah pembagian raport itu.

Sampai lima hari yang lalu, ibunya datang ke kamar Jaeni yang sedang asik menonton film-film dance dari beberapa group danceㅡmencari inspirasi untuk dance contest di bulan Februari mendatang bersama lima orang temannya. Kabar dari ibunya yang sungguh mengejutkan hatinya. Meminta Jaeni mengemas pakaiannya. Karena mereka sekeluarga, Jaeni serta ayah dan ibunya akan ke Seoul. Mengikuti audisi yang diselenggarakan oleh HS Entertainment.

Seluruh Pendaftaran audisi sudah diatur oleh ibunya. Jaeni hanya butuh berlatih dan menunjukan bakat terbaiknya di Seoul nanti. Sungguh, kejadian itu seperti pelangi indah sehabis hujan.

× × × × ×

Location : HS Building
Time :

Detak jantungnya tidak karuan. Otaknya menyuruh Jaeni untuk rileks, namun sulit. Perempuan itu sudah berpijak di lantai gedung HS Entertainment. Hanya tinggal menunggu waktu, namanya akan segera disebut oleh staff dari agensi entertainment tersebut.

Benar saja, tak ada sepuluh menit seorang staff yang keluar dari ruangan audisi tersebut memanggil namanya. Meremas pelan jemari ayah dan ibunya yang sejak tadi digenggam Jaeni, perempuan itu lantas berjalan masuk ke dalam ruangan audisi tersebut.

Pakaiannya simple, hanya blouse putih sepanjang sikut yang kemudian dilapisi dengan cardigan berwarna hitam panjang. Bawahannya, celana panjang berwarna hitam polos. Sepasang sepatu kets terpasang rapi pada kakinya. Juga, jam tangan hitam di pergelangan tangan kirinya. Rambut coklat perempuan itu tergerai bebas, lurus dan rapi.

"Kwon Jaeni?"

Suara seseorang langsung menyapa indera pendengaran Jaeni saat masuk ke ruangan itu. Kepalanya mendongak, senyum terpampang pada wajahnya. Mata perempuan itu membentuk senyuman juga.

Jaeni berhenti tepat di depan meja panjang dengan beberapa orang di sana, yang satu adalah CEOㅡJaeni mengetahuinya dari websiteㅡdan yang lainnya entah siapa. Mungkin adalah juri yang akan menilai penampilan audisinya kali ini.

Jaeni menundukan badannya, lalu kembali tesenyum. "Annyeonghaseyo, Kwon Jaeni imnida." ucapnya mulai memperkenalkan diri. "Aku lahir di Busan, 12 Februari 1997. Dan sekarang merupakan murid tingkat akhir di Busan International High school." ujarnya lagi.

"Apa kelebihanmu, bernyanyi?" tanya seorang juri perempuan, memegang sebuah papan dengan kertas di depannya. Yang mungkin, itu adalah formulir milik Jaeni yang diisikan ibunya. Jaeni mengangguk, "Nde. Kelebihan saya di bidang vocal. Namun, saya juga cukup mahir menari" jawabnya.

"Lalu, apa yang akan kau perlihatkan?" tanya sang CEO, Choi Yong Eun.

"Bernyanyi, dan juga sedikit menari." jawab perempuan itu mantap, matanya tanpa segan menatap juri di depan sana. Tanpa rasa takut.

"Baik, silahkan dimulai." jawab Sang Sajangnim.

Jaeni hanya mengangguk ringan, lantas perempuan itu berdeham kecil. Tersenyum ke arah para juri sebelum akhirnya dia memulai bernyanyi.

"Someday you're gonna realize~
One day you'll see this through my eyes"

"By then I won't even be there...
I'll be happy somewhere, even if I cared~"

Jaeni menghembuskan nafasnya perlahan, "I know you don't really see my worth.
You think you're the last guy on earth~~"

Perempuan itu memejamkan matanya saat bibir mungil itu menyanyikan bagian 'the last guy on earth'.
"Well I've got news for you~" Jaeni kembuka membuka matanya setelah kata well tersebutkan.

"I know that I'm not that strong
But it won't take long, won't take long~" Perempuan itu kembali memejamkan matanya saat 'won't take long pertama, kemudian meninggikan nadanya di akhir bait tersebut.

"Cause~~ someday someone's gonna love me~" Jaeni meletakan tangannya di bagian depan dada, menyanyikan lagu itu dengan tempo yang sedikit cepat dari awalnya.

"The way I wanted you to need me~
Someday someone's gonna take your place" Tangan di depan dada itu berpindah, bergerak melayang seolah menangkap sesuatu. Nyatanya, tangan itu hanya menangkap angin kosong.

Jaeni menghembuskan nafasnya dalam. Sungguh, perempuan itu menyanyikan lagu ini dengan baik. Seolah dia masuk ke dalam lagu, menjadi perempuan yang tersakiti itu.

"One day I'll forget about you~
You'll see, I won't even miss you.
Someday, someday........."

Jaeni menghentikan bernyanyinya, kemudian kembali berdiri tegak di hadapan para juri tersebut. Satu dua, Jaeni menangkap juri itu terpesona. Sungguh tidak sia-sia perjuangannya selama ini. Keseriusan berlatih membuahkan hasil yang baik. Walaupun belum tahu, tapi Jaeni sangat optimis untuk ini.

"Sekarang, ijinkan aku menunjukan sedikit skill menariku." ucapnya. Juri mengangguk setuju, tidak lama kemudian lagu diputar secara acak oleh salah seorang staff.

Jaeni melepaskan cardigan itu sebelumnya. Pakaian itu akan sedikit menganggu gerakannya nanti. Lagu dimulai, tubuh Kyunghee secara spontan bernari. Tangannya bergerak memutar, kadang berada di depan dan juga di belakang. Bahkan di samping, atas, dan juga bawah.

Kedua tungkainya juga tidak berhenti bergerak. Berpindah-pindah tempat seolah lagu itu membuatnya sangat nyaman. Tidak ada sama sekali keraguan dalam diri Jaeni selama menari. Walaupun, tariannya itu tidaklah bagus. Bahkanㅡhanya basic dance.

Untuk menari dengan baik, Jaeni membutuhkan latihan yang lama. Tidak sekedar freestyle dance seperti saat audisi ini.

Sekitar tiga menit, lagu itu akhirnya berhenti. Disusul dengan Jaeni yang langsung menghentikan aktifitas menarinya. Peluh sedikit membasahi dahinya. Namun siapa peduli, Jaeni hanya mengelapnya asal dengan telapak tangan yang mungkin kotor.

Kemudian, Jaeni membungkukan tubuhnya lagi. Seperti saat tadi dia baru masuk ke dalam ruangan audisi tersebut. Menyungingkan senyum terbaiknya pada juri itu. "Gamsahamnida, saya sudah selesai menunjukan bakat" ucap perempuan itu kemudian.

"Sangat bagus, Jaeni-ya" ujar salah seorang juri laki-laki di sana. "Kami akan memberikan pengumuman secepatnya." jawab orang itu lagi.

Jaeni mengangguk, berterima kasih sekali lagi. Kemudian perempuan itu berjalan ke luar ruangan audisi. Menghampiri ayah dan ibu yang sedari tadi sudah berharap penuh kecemasan dari luar sana. Memeluk kedua orang tua itu sambil menitikan air matanya.

"Kami selalu mendoakan yang terbaik untukmu, Jaen" ucap ayah. Jaeni semakin menangis, "Doakan aku, eomma, appa. Semoga segala kerja keras dan penantian itu terbalaskan." ujar Jaeni pelan sembari sesegukan.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.