NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

📝 Audition plot
📍 Bae Arin's university
📅 December 14th 2015
3rd POV

***

"Arin-ah!"

Seorang gadis yang merasa namanya dipanggil itu pun menolehkan kepalanya, mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara yang memanggil namanya. Bae Arin, gadis yang masih duduk di bangku kuliah semester 3 itu melipat kedua tangannya di depan dada saat melihat siapa yang meneriaki namanya beberapa kali itu.

"Apa? Kenapa?" tanya Arin dengan wajah malas. Ya, dia sedang malas untuk menjadi lawan bicara seorang siswa yang sering mengganggunya akhir-akhir ini. Arin menghela nafasnya panjang ━berusaha membuang rasa kesalnya pada lelaki di hadapannya itu.

"Sebentar......huh- huh- huh-" siswa yang kerap disapa Hongki itu tengah mengatur nafasnya ━setelah berlari selama 3 menit hanya untuk berbincang dengan Arin.

Arin masih menunggu Hongki menyelesaikan aktifitas mengatur nafasnya, cukup lama memang. "Ada apa? Cepat katakan, aku ada les tambahan!" ujar Arin ━masih dengan rasa kesalnya.

"Hm- oke, jadi, sudah dengar kabar baru?" tanya Hongki masih dengan nafas yang belum sepenuhnya teratur itu. Arin mengerutkan dahinya, ia cukup kebingungan.

"Hm? Kabar apa?" tanya Arin penasaran. Gadis itu memperhatikan wajah Hongki dengan seksama, takut jika lelaki itu ternyata hanya menipunya. Arin masih menunggu jawaban dari bibir Hongki.

"HS Ent akan melakukan open audition!" pekik Hongki semangat, ia tahu jika kabar ini pasti akan membuat Arin tidak marah lagi padanya. Bae Arin, gadis yang menjadi lawan bicara Hongki itu hanya diam tak bergeming.

1 detik........
2 detik........
3 detik........

"Apa? Serius? Kau tidak bercanda, kan? Kapan audisinya? Kapan?" Arin langsung melemparkan beberapa pertanyaan pada Hongki. Akhirnya, setelah sekian lama, apa yang ia impikan akan menjadi kenyataan juga.

Hongki tersenyum seraya menganggukkan kepalanya cepat, "tentu saja! Aku tidak bercandalah. Audisinya? Tanggal 26 bulan ini!" Hongki menjawab satu per satu pertanyaan Arin.

Arin langsung melompat-lompat karena senang. Inilah saatnya, ia akan membuktikan pada kedua orang tuanya jika ia bersungguh-sungguh ingin menjadi seorang idol. Lihat saja!

"Oke! Terimakasih atas informasinya, Hongki-ah!" pekik Arin sambil menepuk-nepuk bahu Hongki. Lalu, gadis itu berlari keluar dari lingkungan universitas untuk pulang.

━ ━ ━ ━ ━ ━ ━ ━ ━ ━

📍 Bae Arin's university
📅 December 18th 2015
3rd POV

***

"Arin-ssi, harap fokus dengan pelajaran saya!" suara Yoon saem tidak berhasil membuat Arin bangun dari lamunannya.

Gadis itu kini sedang membayangkan seperti apa rasanya menjadi seorang idol, pasti sangat seru dan penuh tantangan!

Namanya selalu diteriaki para fans, ulang tahunnya akan dirayakan banyak orang, setiap pergi dimanapun dan kapanpun pasti banyak yang mengenalnya, memiliki panggung sendiri, memiliki lagu dan dance sendiri, menghasilkan uang dengan usaha sendiri. Apa itu semua tidak menyenangkan? Tentu saja itu menyenangkan!

"Aw-" ringis Arin begitu sebuah penghapus papan tulis menghantam dahinya. Arin melihat ke arah Yoon saem yang sudah memasang ekspresi marah ━dengan sebuah senyuman yang sangat menyeramkan untuk Arin.

"Maaf sonsaengnim! Maaf! Aku janji tidak akan melamun di kelas lagi!" pekik Arin. Ia membungkukkan badannya 90 derajat ke arah Yoon saem. Setelah itu, ia kembali duduk di kursinya.

"Bae Arin paboya!" Arin menjitak kepalanya sendiri.

━ ━ ━ ━ ━ ━ ━ ━ ━ ━

📍 Bae Arin's house
📅 December 23th 2015
3rd POV

***

"Benarkah, eomma? Appa?" tanya Arin serius saat kedua orang tuanya mengatakan jika mereka akan pergi ke Mokpo selama seminggu untuk menyelesaikan pekerjaan mereka di sana.

Ibu Arin menganggukkan kepalanya, "kamu jangan nakal ya, sayang." ujar wanita paruh baya itu sambil mengelus-elus puncak kepala Arin.

Arin menganggukkan kepalanya cepat lalu ia memberikan hormat pada kedua orang tuanya.

"Siap tuan dan nyonya!" ujar Arin ━sangat━ semangat.

━ ━ ━ ━ ━ ━ ━ ━ ━ ━

📍 Bae Arin's house
📅 December 25th 2015
3rd POV

***

"Do-re-mi-fa-sol-la-si-doooooo~" Arin kini tengah berlatih vokal di kamarnya.

Setelah berlatih selama 2 jam, Arin memutuskan untuk beristirahat sebentar. Gadis itu meraih ponselnya dan membuka official website HS Ent.

"Wah, aku sudah tidak sabar." gumam Arin saat melihat dengan jelas poster first open audition yang diadakan oleh HS Ent.

"Semoga aku berhasil. Bae Arin fighting!" ujar Arin menyemangati dirinya sendiri. Ia benar-benar ingin meraih impiannya sejak kecil itu. Ini adalah kesempatan emas untuknya.

━ ━ ━ ━ ━ ━ ━ ━ ━ ━

📍 HS Ent's building
📅 December 26th 2015
3rd POV

***

"Peserta audisi?" tanya seorang staff saat Arin mendekati meja staff. Arin menganggukkan kepalanya pelan, ia sangat gugup sekarang.

"Nomor 1374 ya, agassi." ujar staff HS itu ramah seraya memberikan nomor pada Arin.

"Agassi? Agassi?" staff HS itu mengibaskan tangannya di depan wajah Arin. "Ah-" dengan kikuk Arin menerima nomor yang diberikan staff padanya.

"Terimakasih." ujar Arin lalu berlalu dari hadapan staff HS itu. Arin mulai berjalan menuju ruang audisi.

Sesampainya di depan ruang audisi, Arin menghentikan langkahnya. Gadis itu mengedipkan matanya beberapa kali, jantung Arin makin berdegup kencang.

"Ramai sekali." gumam Arin lirih seperti sebuah bisikan.

Arin memperhatikan nomor yang ada ditangannya. Tentu saja ramai, ia saja berada di urutan ke-1300-an.

Arin menghirup nafas sebanyak mungkin ━mengisi paru-parunya dengan oksigen yang cukup. Lalu, Arin menghembuskan nafasnya perlahan-lahan. Ia berharap rasa gugupnya perlahan-lahan hilang bersamaan dengan saat ia menghembuskan nafasnya.

"Hey!"

Tiba-tiba, terdengar sebuah suara yang berhasil membuat Arin mengalihkan pandangannya.

"Hongki? Cho Hongki?" tanya Arin kaget saat melihat siapa yang ada di depannya sekarang. Teman sekelasnya yang sering mengganggunya itu berada di sini juga.

"Hai Bae Arin!" sapa Hongki. Lelaki itu membenarkan sedikit posisi snapback yang kini hinggap di kepalanya.

"Kau......" Arin mengerutkan dahinya. Hongki menganggukkan kepalanya diiringi sebuah tawa.

"Iya, aku ikut audisi juga. Sayang jika bakat danceku yang sangat istimewa ini harus disia-siakan." ujar Hongki dengan sangat percaya diri.

Awalnya Arin merasa geli melihat kepercayaan diri Hongki yang sangat tinggi itu, namun dalam beberapa detik kemudian Arin tertawa.

"Ah, akhirnya kau tidak marah lagi dengan Arin-ah." ujar Hongki senang saat melihat Arin tertawa karenanya. Terlihat Hongki sangat serius sekarang.

"Hahahaha iya, hm, kau kenapa terlihat sangat serius?" tanya Arin pada Hongki. Ia sedikit merinding melihat wajah serius Hongki.

Tiba-tiba saja tubuh Arin yang hanya sebahu Hongki itu sudah berada di dalam dekapan Hongki. Arin merasakan jantungnya ingin lepas, ia gugup.

"Semangat ya, Bae Arin." ujar Hongki tepat di telinga Arin. Gadis itu merinding namun ia menganggukkan kepalanya pelan. "Terimakasih." balas Arin yang masih berada di pelukan Hongki.

Hongki merenggangkan tubuhnya dengan tubuh Arin, lalu tersenyum manis ke arah Arin. Ia mengelus puncak kepala Arin lalu berlalu dari hadapan Arin.

Arin tak bergeming, ia masih bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Beberapa detik kemudian, Arin menggelengkan kepalanya cepat.

"Aku harus fokus audisi! Aku harus fokus audisi!" ujar Arin mensugesti dirinya dan pikirannya sendiri agar tidak memikirkan hal lain selain audisi.

Setelah sekian lama menunggu, kini adalah saatnya Arin menunjukkan bakatnya di depan para staff yang akan menilainya. Kini, Arin sudah berada di dalam ruang audisi.

Jantung Arin yang berdebar cukup cepat membuat gadis itu terlihat kikuk. Namun, Arin berusaha menyembunyikan rasa gugupnya. Ia tersenyum manis ke arah para staff HS yang kini ada di depannya.

"Baiklah, nona. Silahkan perkenalkan dirimu." ujar seorang staff mempersilahkan Arin untuk memperkenalkan dirinya terlebih dahulu.

Arin menganggukkan kepalanya kecil. Gadis itu membungkukkan badannya 90 derajat ke arah para staff.

"Annyeong haseyo! Namaku Bae Arin. Sesaat lagi, aku akan menunjukkan bakat vocal dan danceku, mungkin sedikit bakat rap, namun aku belum terlalu bagus dalam rap." ujar Arin sedikit gugup.

"Baiklah Arin-ssi, silahkan tunjukkan bakatmu." ujar salah satu staff yang ikut menilainya.

Arin memberi kode pada staff bagian musik untuk memutar BGM lagu yang akan ia nyanyikan. Tak lama, BGM lagu I yang dipopulerkan oleh Taeyeon SNSD pun terputar.

"Bicheul sodneun skyyyyyyy~
geu arae seon aiiiiiiiii I~
kkumkkudeusi flyyyyyyyyy~
my fife is a beauty!" Arin memulai nyanyiannya.

Ia juga melakukan bagian rapnya sendiri. Cukup sulit memang untuk Arin, namun gadis itu tetap berusaha melakukan yang terbaik untuk performancenya.

"Eodiseo manhi deureobon iyagi
miun oriwa baekjo tto nalgi jeonui nabi
saramdeureun molla neoui nalgaereul motbwa
nega mannan segyeraneun geon
janinhaljido molla But strong girl
you know you were born to fly
nega hollin nunmul
nega neukkin gotongeun da
deo nopi naraoreul nareun wihan
junbiil ppun Butterfly
everybody’s gonna see it soon"

Setelah selesai melakukan part rap, Arin berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya. Setelah nafasnya mulai teratus, Arin kembali memulai nyanyiannya.

"Bicheul sodneun skyyyyyyy~
geu arae seon aiiiiiiiii I~
kkumkkudeusi flyyyyyyyyy~
my fife is a beauty~"

Arin tersenyum, perlahan-lahan rasa gugupnya itu hilang. Ia mulai bisa menikmati penampilannya sendiri.

"Ijeotdeon kkum nae mam tto geuryeonae
umcheuryeotdeon sigan modu moa da samkyeonae
jageun gieok hana dulssik nal kkaewoga
sesang gadeuk chaeul mankeum nareul pyeonchyeoga"

Arin sangat menikmati penampilannya itu, senyuman yang terukir di wajahnya tidak hilang selama ia menyanyi. Ia berharap hasilnya tidak akan mengecewakan.

"Nun gameun sungan siganeun meomchwoga
nan dasi tteoolla~"

Setelah selesai bernyanyi, Arin kembali mengatur nafasnya. Ia masih tersenyum pada para staff. Tak lama, BGM yang akan mengiringi dancenya pun terputar. Arin mulai menggerakkan tubuhnya.

Arin cukup menyukai genre musik hip hop, jadi tidak heran jika ia sedikit terlihat 'tomboy' saat dance. Ia menggerakkan tangan, kaki dan tubuhnya seirama dengan BGM. Ia juga sempat memberikan sebuah wink pada para staff yang menilainya saat menari.

Setelah selesai dance, Arin membungkukkan badannya 90 derajat pada para staff.

"Saya sudah selesai." ujar Arin dengan nafas yang ━terdengar━ cukup tak beraturan itu. Ia masih tersenyum seperti saat ia menyanyi. Harapannya sangat besar untuk lolos audisi ini.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.