Notes

Kirana Candra Lestari's background story:

Anak satu-satunya dari keluarga harmonis dan berkecukupan, dengan wajah cantik alami serta prestasi segudang. Itulah eksistensi kehidupan awal Kirana--sekilas, terlihat sempurna. Setidaknya, dulunya begitu.
Lalu 'dia' datang, dan mengacaukan hidup Kirana. Kirana yang belum pernah memiliki hubungan asmara dengan siapapun--terlalu sibuk dengan belajar dan berprestasi, kata banyak orang--dengan mudah jatuh dalam pesona pria itu, hingga melakukan hubungan badaniah dan menyebabkan sesuatu yang cukup fatal untuk masa depannya--hamil. Beruntung, saat itu tahun terakhirnya di SMA, dan Kirana berhasil menyembunyikan kehamilannya dari teman-teman serta pihak sekolah hingga selesai UN. Kedua orangtuanya, walau malu dan sangat terpukul, berusaha keras untuk menerima keadaan ini, namun memintanya untuk menindaklanjuti 'kecelakaan' ini. Kirana menolak untuk menggugurkan janin dalam kandungannya--menurutnya, itu perbuatan dosa--dan pria yang menghamilinya juga menolak bertanggung jawab, malah menjauh dan akhirnya menghilang dari kehidupan Kirana. Demi menghindari pergunjingan dan memberatkan orangtua, Kirana kabur ke luar pulau--ke Pulau Dewata--dan melahirkan bayinya di sana. Tidak ada yang tahu tentang dirinya di sini, dan orang-orang tak terlalu mempermasalahkan statusnya. Selama setahun, hidupnya bersama sang bayi cukup tenang, walau penuh perjuangan.
Pada akhirnya, orangtua Kirana berhasil menemukan putri semata wayang mereka dan mereka berdamai. Namun dengan satu syarat--Kirana harus memenuhi permintaan mereka, yaitu melanjutkan studinya. Awalnya, ia memprotes karena tidak ada yang bisa menjaga anaknya, tapi masalah itu diselesaikan ketika sang ibu menawarkan diri untuk pindah ke Bali, menemani anak dan cucunya. Walau hubungan dengan orangtuanya masih agak canggung, ia tahu mereka selalu menyayanginya dan mengkhawatirkannya. Walau merasa tak enak hati, Kirana berusaha untuk menyenangkan orangtuanya, dan menyanggupi hal itu.