Notes

Kau masuk dalam kehidupanku ini…
Membuatku menyadari satu kata yang begitu berarti…
Satu kata yang mampu membuatku bersamamu saat ini…
Cinta…
-Park Jiyeon-
Aku duduk di hadapan balkon rumahku, Dari balik jendela kulihat rintik-rintik hujan kini tengah turun dengan cukup deras.
“Hah…” Aku menghela nafas panjang. “Dingin sekali…” Kurapatkan selimut yang sejak tadi meliliti tubuhku.
GREB!!
Tiba-tiba kurasakan seseorang memelukku dari belakang dan aku sudah hapal dengan pemilik wangi parfume dari orang yang memelukku ini. “L-ah…” Ucapku tanpa menoleh padanya.
“Sedang apa?” Tanyanya kemudian.
“Melihat hujan…” Jawabku singkat dan dapat kurasakan pelukannya semakin mengerat.
“Hmm…” Ia mengarahkan hidungnya pada leherku membuatku dapat merasakan hembusan nafasnya yang terasa hangat. “Kau ingat jika hujan yang mempertemukan kita saat itu?” Ucapnya kemudian setengah berbisik.
Aku tersenyum sambil mengangguk singkat. “Yah… Aku ingat saat itu…” Jawabku pada akhirnya.
***
Takdir…
Takdir yang mempertemukanku denganmu…
Membuatku mengenalmu…
Dan pada akhirnya,
Membuatmu menjadi milikku. Hanya milikku…
-Park Jiyeon-
<4 Tahun yang Lalu>
Seorang gadis yang masih mengenakan seragam sekolah berlari kecil sembari menutupi kepalanya dengan tasnya. Hari ini hujan deras sekali, Dan ia yang baru saja pulang sekolah terpaksa harus hujan-hujan-an seperti saat ini.
“Meong…” Langkahnya terhenti saat mendengar suara kucing dan saat ia menoleh ia melihat seorang lelaki tengah mengambil anak kucing dari dalam dus yang terlihat sudah basah itu.
Dengan segera gadis itu pun menghampiri anak lelaki tersebut. “Apa yang kau lakukan?” Tanyanya.
Lelaki itu lantas menoleh padanya. “Aku sedang menolong anak kucing ini, Ada orang yang tak bertanggung jawab yang membuangnya begitu saja…” Jelas lelaki itu kemudian. “Tapi…” Lelaki itu terdiam.
“Tapi kenapa?”
“Aku tidak bisa membawanya pulang, Aku tinggal di asrama. Dan asramaku tidak memperbolehkan kami untuk mengurus hewan peliharaan…” Ujarnya kemudian.
“Hmmm… Kalo begitu bagaimana jika aku saja yang mengurusnya?” Tawar gadis itu kemudian.
Lelaki itu menatap gadis itu tak percaya. “Apa tidak apa?” Tanyanya ragu.
“Ehm…” Gadis itu mengangguk semangat sambil tersenyum. “Gwenchana… Aku mengurus kucing juga di rumah. Jadi tidak akan apa-apa…” Jawab gadis itu.
“Baiklah…” Lelaki itu pun memberikan anak kucing itu pada gadis itu.
Gadis itu menerima kucing tersebut dengan senang hati. “Ah, Hujannya semakin deras. Aku harus segera pulang, Annyeong…” Pamit gadis itu.
“Tunggu…” Tahan lelaki itu.
“Ada apa?”
“Siapa namamu?”
“Aku? Jiyeon… Dan kau?”
“Aku L…”
Merekapun saling bertukar senyum, Dan lalu gadis itu pun mulai pergi meninggalkan lelaki tersebut. “Gadis yang begitu manis…” Gumam L.
***
Aku percaya takdir itu memang ada…
Aku percaya cinta itu indah…
Karena apa?
Karena takdir membuatku dapat bersamamu…
Dan karena cinta dapat membuat hidupku terasa lebih sempurna…
-Park Jiyeon-
“Ya…” Jiyeon mencoba mendorong tubuh L yang kini telah menghimpit tubuhnya dari atas.
“Tidak apa kan? Bukankah ini akan membuat kita lebih hangat?” Goda L sambil mengerling nakal.
“Sudahlah! Berhenti menggodaku…”
Tanpa L gubris, L mulai mendaratkan ciumannya pada kedua mata Jiyeon, Beralih pada hidungnya dan di saat dia akan mencium tepat di bibir tipis milik gadis tersebut.
“Meooong…” Keduanya membuka kedua mata mereka bersamaan dan menoleh pada seekor kucing yang terlihat gembul berwarna hitam perpaduan putih.
“Pretty…” Jiyeon segera mendorong tubuh L dan menghampiri kucing tersebut lalu menggendongnya. “Aigooo… Kau bertambah berat sekarang!” Gemas Jiyeon
L pun ikut beranjak dari atas sofa dan lalu menghampiri Jiyeon dan kucing tersebut. “Haish… Kenapa kau mengganggu, Pretty?? Padahal sebentar lagi saja kan…” Gerutu seperti anak kecil dan hal itu membuat Jiyeon terkekeh kecil.
Inilah cinta…
Dapat membuat sepasang kekasih merasakan perasaan yang begitu indah…
Satu kata sederhana namun sangat berarti untuk setiap pasangan…
Cinta…
-Park Jiyeon-