Notes

RANGKUMAN PSIKOLOGI 13 JANUARI 2016 D-17311

PERBEDAAN PENDAPAT

Seringkali kita membaca orang berpendapat “Pendapat orang kan berbeda-beda. Jadi, harap dimaklumi saja. Nasehat yang tidak jelas. Apakah semua perbedaaan harus kita tolak ataukah semua perbedaan pendapat harus diterima. Jadi Harus dipahami dulu, apa yang dimaksud dengan “berbeda pendapat” dan “asal beda pendapat”.

Sangat mudah mengetahui asal beda pendapat, yaitu orang yang tidak punya kompetensi, tidak punya bukti kompetensi tidak mampu memahami pendapat orang lain, tidak menguasai ilmu logika formal dan logika material pendapatnya subjektif (tidak didukung ilmu pengetahuan tertentu), tidak memahami sudut pandang orang lain dan memaksakan pendapatnya seolah-olah pendapatnya sendiri yang benar.

lalu ciri kedua asal beda pendapat adalah SNOB (sok tau, sok mengerti, sok pintar) sinisme, menyerang orangnya dan bukan pendapatnya, pendapatnya negatif tanpa didukung penalaran. Lalu selanjutnya adalah sikap suka ngeyel (memaksakan pendapat). Kalau pendapatnya ditolak, maka orangnya yang diserang. Yang pertama adalah Bertanya . Kenapa ? Karna ertanya itu lebih baik daripada SNOB. Karena dengan bertanya kita akan mendapatkan jawaban-jawaban yang memuat alasan-alasannya. Selanjutnya lebih baik diam, jika anda berhadapan dengan orang SBOBm suka ngeyel dan semacamnya, lebih baik Anda diam. Tidak ada gunanya berdebat dengan Snobber yang tidak punya kompetensi apa-apa, dan jika itu terjadi di medsos seperti twitter dan sejenisnya ya diamkan saja tanpa memberikan komentar apa-apa. Sebab, ada tipe-tipe orang yang cara berlogikanya dogmatis-pasif, dogmatif pasif disini maksudnya tidak bisa menerima pendapat orang lain walaupun pendapat orang lain benar. Berdasarkan hasil survei yang di lakukan sekitar 75% orang merupakan orang yang “asal beda pendapat” dan hanya sekitar 25% yang mampu berbeda pendapat dalam arti yang sesungguhnya.