Notes

Story of troy

cast :
Arcilles
Hector
paris
helena
brises

Story of Troy
[N]Menelaus geram setelah mengetahui istrinya Helena dibawa lari oleh Paris, pangeran dari Troy setelah menandatangani surat perjanjian damai. Hal ini membuat perjanjian antara Sparta dan Troy hilang. Hari itu juga Menelaus pergi menemui kaka nya Agamemnon untuk membantunya dalam berperang melawan Troy. Agamemnon Raja yunani yang memang menentang perjanjian itu tentu sangat senang untuk membantunya, karena ia menginginkan kekuasaan. Sementara itu Agamemnon menyuruh seseorang untuk memanggil Arcilles manusia setengah dewa untuk ikut berperang. Tak ada yang bisa menandingi ketangguhan manusia dewa itu, ia sangat dikenal dan ditakuti. Troya gempar menyiapkan pasukan, sementara kaka beradik pangeran Troya ribut
Paris : Ka maafkan aku tapi aku tak bisa membiarkan Helena pergi menuju Sparta, aku akan ikut bersamanya aku akan menantang Menelaus berduel dengannya.
Hector : Apa kau bodaoh, Menelaus tak akan melakukan itu dia akan mengangkap dan memenggal kepalamu / ucap hector marah
Helena : Sebaiknya kau dengarkan kaka mu aku akan baik-baik saja , sebaiknya aku pulang
Hector : sudah terlanjut, tenanglah kita akan bertahan di balik dinding kota kita,/ ucapnya lalu pergi menyiapkan pasukannya untuk menahan Sparta serta Yunani.
[N] Bersama adiknya ,Menelaus ,Agamemnon memimpin ribuan pasuka menuju Troya, Sementara Arcilles memilih maju lebih dulu dengan Pasukannya menyerang Pesisir Pantai Troya dengan strateginya sendiri. Perepangan pun terjadi di pesisir pantai Troya pasukan Arciles mengobrak abrik apapun yang ada di pantai itu termasuk kuil dewa Apollo kebanggaan Troya, Brises yang merupakan keluarga kerajaan mengabdikan dirinya di kuil tersebut tak luput untuk ditawan. Paris yang mengetahui Brises sepupu kesayangannya ditawan ia pun sedih.
Paris : Brises malang mengapa ia menjadi korban keparang ini Arcilles kau Bajingan/ gumamnya geram mendengar berita itu
Hector : tenanglah, kita akan mendapatkannya lagi
[N] sementara Helen yang merasa bersalah memilih pergi menyerahkan diri nya diam-diam tapi aksi itu diketahui hector
Hector : Apa yang kau lakukan ? / tanyanya ketika mendapati Helen akan pergi meninggalkan istana diam-diam
Helena : sepertinya inilah yang paling baik untuk kita semua akulah penyebab peperangan ini /ucap Helena bersedih
Hector : /menghampiri Helen lalu memeluknya/ paris sedang berduka soudara kesayangannya di tangkap jagan kautambahkan bebannya, ia takkan bertahan bila kau tinggalkan sebaiknya kau kembali dan menenagkannya/ ucap Hector memenangkan
Helena : aku malu berada disampingnya
Hector : /melepaskan pelukannya/ percayalah kau yang sangat dia butuhkan sekarang
[N] mendengar hal itu membuat Helena tenang dan mengurungkan niatnya untuk pergi kemudian pergi menghampiri Paris. Sementara di tenda Arcilles Brises yang terluka akibat ulah Agamemnon yang memperlakukannya kasar sedang mengobati lukanya.
Brises : jangan sentuh aku, kau sama buruknya dengan mereka, aroma tubuhmu penuh dengan darah rakyatku
Arcilles : hanya diam dan mencoba mengobati eajah Brises yang memar karena tamparan, tapi tentu itu sulit dilakukan
Brises :/menampar Arcilles/ Hentikan tangan kotormu itu
Arcilles : /Geram lalu melemparkan wadah air yang digunakan untuk mengobati brises/ Marahlah sesukamu tapi perhatikan dengan siapa kau berbicara
Brises : Aku berbicara dengan budak Sparta, anjing yang siap menerkan bila diperintahkan
Arciles :/menjauhi Brises menahan marahnya/ aku bukan budak mereka, aku kesini berperang bukan untuk mereka dan bukan untuk siapapun
Brises : lalu untuk apa kau dating berperang dan membunuh orang tak bersalah
[N] Arcilles yang kesal meninggalkan Brises setelah mendapat panggilan untuk menghadap Agamemnon, hari sudah berubah menjadi malam , Arcillas yang baru dating melihat brises terlelap , kemudian dia menyelimuti brises kemudian tidur dikasur sebelahnya.Tengah malam brises terbangun dan mencoba untuk membunuh Arcilles tapi ketika ia melakukan itu ia tak sanggup melakukannya.
Arcilles :/terpejam/ Mengapa tak kau lanjutkan? Bunuhlah aku /membuka matanya/
Brises : brises hanya terdiam melihat wajah arciles
Arcilles : /mengambil pisau yang dipegang Brises/kemudian dia mencium dan membalikan brises yang berada di atasnya/
[N] Malam itu mereka melewati malam layaknya sepasang suami istri, melupakan peperangan diantara dua kubu dan memadu kasih melewati malam singkat itu. Pagi harinya Brises terbangun hanya dengan berbalutkan selimbut melihat Arcilles memakai pakaian perangnya
Brises : Tak bisakah kau menghentikan perang ini ? tak bisakah kita pergi menghindari perang ini ?
Arcilles : Ini bukanlah hal kecil yang bisa dihindari begitu saja
Brises : aku tak mau kau terluka, pergilah bersamaku/rayu brises pada Arcilles berharap ia mau menurutinya walau ia berat bila harus meninggalkan Troya daripada nantinya ia melihat Arcilles harus berhadapan dengan soudaranya Hektor dan Paris.
Arcilles :tunggulah disini / Arcillah pamit dan memberikan pisau kecil/
[N] Hari itu perang sangat sengit, Ribuan tentara dari kedua belah pihak (Troy dan Yunani) yang berlari, menyerbu dengan perisai dan pedang di tangan, tampak seperti laron — anai-anai — yang ditumpahkan dari dua arah berlawanan di permukaan sebuah meja besar, dan bertemu ditengah-tengah dalam perang brubuh. Ratusan tentara dari kedua belah pihak yang berada di baris terdepan seketika mati atau sekarat begitu tertebas pedang lawan. Kematian datang dalam sekejap, tanpa menunggu mereka berkedip. Mayat tumpang tindih, terinjak-injak tentara di belakang yang merangsek maju. Sore harinya Arcilles pulang menuju tenda menemui Brises
Arcilles : Aku akan pergi meninggalkan Troya esok pagi, kau ikutlah bersamaku
Brises :/senan/baiklah aku akan ikut padamu
[N]Arcilles pun pergi keluar untuk memberitahukan prajuritnya bahwa ia akan kembali pulang, setelah mendengar pemberitahuan Arcilles Agamemnon marah begitu pun sebagian prajurit Arcilles. Sepupu Arcilles Petruses yang baru mengikuti perang tak setuju mendengarnya. Keesokan harinya, waktunya perang hari ke 3 berlanjut Arcilles tak berniat untuk ikut berperang dan meninggalkan brises sendirian. Hari telah berganti menjelang sore hari prajurit Arcilles datang dengan wajah tertunduk menerima kekalahan, Arcilles yang heran melihat Prajuritnya ikut berperang padah ia sudah memerintahkan pun marah, odelius sebagai prajurit sekaligus sahabatnya pun memberitahunya, bahwa Petruses terbunuh ditangan Hector, Petruses memeimpin peperangan dengan menggunakan pakaian perang Arcilles sehingga tak ada yang tau bahwa ia adalah Petruses. Arcilles yang mendengar itu pun seketika marah, memukul odelius dan pergi menuju tendanya untuk memekai baju perang dan membawa senjatanya. Brises yang mengetahuinya memcoba menghentikan Arcilles
Brises : Tenanglah tak bisakah kita segera pergi meningglkan tempat ini ? bujuk brises khawatir karena 2 orang yang dicintainya pasti akan bertarung dan salah satunya akan mati.
Arcilles : Aku akan datang menemui Hector, lepaskan/ucap arcilles marah dan melepas paksa tangan brieses
Brises : tapi Hector sodara ku ?
Arcilles : Nyawa dibayar nyawa
[N] Arciles pun pergi menuju ke kerajaan Troy dengan kudanya, sesampainya disana didepan gerbang troy Arciles mentangnya keluar
Arcilles : “Hectoooor …. !” raungan Achilles menggema di benteng kokoh kota Troy, memantul berkumandang ke segenap sudut kota
[N] Achilles, si pemilik suara halilintar itu, berdiri tegak di depan pintu gerbang raksasa benteng. Tubuhnya yang kekar tertutup baju zirah dan kepalanya terlindung dibalik topi besi. Di tengah keluasan hamparan pasir kosong di luar benteng kota Troy, sosoknya tegak bagai batu karang.
Hector, putra sulung Raja Troy, Priam, juga sudah siap dalam baju perangnya yang terbuat dari besi. Ia tahu, Achilles akan datang untuk membunuhnya. Pada perang melawan tentara Yunani yang menyerang Troy, Hector membunuh sepupu Achilles, dan siapa pun tahu bahwa Achilles akan menuntut balas atas kematian sepupu yang sangat dicintainya itu. Semua orang tahu Hector akan mati di tangan Achilles, sebab tidak ada seorangpun yang mampu melawan Achilles, sang singa Yunani. Sebenarnya Hector bisa saja tetap bersembunyi di dalam benteng kota Troy yang sangat kuat, Achilles tidak akan bisa masuk, tetapi sebagai seorang putra raja yang berjiwa kesatria, Hector pantang bersembunyi dari musuh yang datang menantangnya.
Hector berlutut dan mencium tangan ayahnya. Raja Priam memeluk putra tercintanya itu, mencium keningnya dengan perasaan kelu. Hatinya pedih melepas putranya menantang maut, tetapi ia bangga memiliki putra yang berjiwa kesatria dan gagah berani menjemput kematian demi membela harga diri bangsanya.
“Tidak ada seorang ayah pun pernah memiliki akan lelaki sebaik engkau” kata Raja Priam dengan mata berkaca-kaca.

Setelah mencium isteri dan anak lelakinya serta memeluk Paris, adiknya, Hector melangkah ke pintu gerbang. Sepuluh orang perajurit mengangkat palang pintu gerbang, dan membuka pintu gerbang raksasa yang maha berat itu. Hector melangkah perlahan, mantap dan penuh keyakinan, menyongsong Sang Penantang. Achilles.
Arcilles : Oh ini Hector yang telah membunuh Arciles, /senyum sinis/ kau kira kau cukup hebat untuk membunuhku
Hector : aku tak tau bahwa itu adalah saudaramu
Arciles : kau membunuhnya orang yang kau anggap Arcilles, aku disini untuk mengantarkanmu padanya
Hector : dia mati dengan terhormat
Arcilles : [60bp] Explosite spell Arquente [-12bpe][60bp]
/Arcilles menyerang dengan gerakan cepat hendak menusuk hector/ kau beri ia kehormatan pedangmu, akan ku berikan penghormatan pedangku
Hector : Hector menghindar tapi tetap pedang Arciles melukainya/
[48bp] whirlwind [-13bpe][48bp]/balas Hector
Arcilles : [48bp] Lava Storm [-13bpe][48bp]
serangnya lagi menggunakan pedang nya beberapa kali menghantam perisai Hector
Hector : Terus berlindung dengan perisainya
/ [31bp] Whirlwind [-13bpe][31bp]
Arcilles : [32bp] Fiery spell [-20bpe][32bp]
Kali ini Arcilles mengayunkan pedangnya dengan keras sehingga perisai Hector terlempar dan hector terjatuh ia tanda pelindung
Hector : [11bp]Air Energi [+20bpo][11bp] / Hector bangkit bersiap menyerang lagi
Arcilles : [32bp]Lava stormArqunte [-17bpe][32bp]
Hector : [14bp] Whirlwind Burbuja [-15bpe][14bp]/ hector kelelahan
Arcilles ; [17bp] lava Storm Arquente [-17bpe][17bp]/ dengan sekali hentakan pedang itu mendarap tepat menusuk dada hector
[N] Hector tersungkur tak bernyawa pedang Arcilles telah menghilangkan rohnya, setelah itu Arcilles yang menang mengambil tali lalu diikatkan dikaki Hector lalu ia mengikatkan ujung lagi lain ke kereta perangnya, jasad hector ia gusur menggunakan keretanya menuju perkemahan Sparta .Troya berduka pangeran kebanggaannya meninggal dunia sedangkan prajurit Sparta bersorak atas kemenangan Arcilles. Brises yang melihat tubuh hector diam hanya bisa menangis dan memukul dan menghina Arcilles ia sangat marah.
Setelah kematian hector pangeran kebanggaan Troy, troya berduka Sparta dengan mudahnya menjebol benteng troy kemudian troy di luluh lantahkan tak bersisa. Brises yang berhasil kabur pergi menuju istina untuk menemui paris lalu arciless mengejar brises dengan maksud untuk melindunginya dari pembataian Sparta kepada troy terhalang oleh Paris. Paris yang pintar memanahnya tepat di perutnya, lalu panah kedua tertancap di kakinya. Seketika pun arcilles meninggal sedangkan Paris, Helena,brises dan beberapa penghuni kerasaan berhasil kabur menuju hutan.