Notes

Sejarah sarekat islam:
Sebelum jadi Sarekat Islam, awalnya bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) dibentuk oleh H. Samanhudi. Pada 2 Maret 1912 di Semarang, lahir Sarekat Islam fokus perbaikan ekonomi dan sosial, tumbuh pesat dengan jutaan anggota di Hindia Belanda, gabungkan petani, buruh, pedagang. Awalnya tak politis, lalu beralih politik lawan Belanda. Pecah 1920 akibat perbedaan pandangan. Berperan penting dalam perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia meski akhirnya melemah.

Tokok-Tokoh yang berperan dan sikap yang diteladani:
Sarekat Islam berperan penting dalam pergerakan nasional Indonesia. Beberapa tokoh kunci dan pelajaran dari mereka:

H. Samanhudi: Pendiri, mengajarkan kesetaraan ekonomi dan pentingnya organisasi melawan ketidakadilan.

H.O.S. Tjokroaminoto: Pemimpin, tunjukkan kerja sama, organisasi, dan kepemimpinan yang efektif.

Semaun: berperan dalam pergerakan buruh dalam Sarekat Islam, memperjuangkan hak pekerja dan kritik terhadap ketidakadilan ekonomi.

Pentingnya kesetaraan, kerja sama, pendidikan, kepemimpinan, dan adaptasi adalah pelajaran yang bisa diambil.

Peran Sarekat islam:
Sarekat Islam berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan RI dengan:

Meningkatkan Kesadaran Nasional: Menggabungkan isu ekonomi dan politik untuk menumbuhkan kesadaran akan kemerdekaan.

Mobilisasi Massa: Mengorganisir buruh dan petani untuk menggerakkan perubahan sosial.

Penyebaran Ideologi: Melalui media dan pertemuan, menyebarkan gagasan politik yang penting.

Bagian Gerakan Nasional: Menjadi bagian integral dari gerakan nasional Indonesia.

Warisan Berharga: Peninggalan Sarekat Islam membantu perjuangan politik dan sosial selama dan setelah kemerdekaan.