Notes

📝 Audition plot
📍 Hanlim Senior High School
📅 January 15th, 2016
🕒 08.43AM KST
👧 3rd POV

***

"YAK! LEE NA JIN!" seorang wanita paruh baya tengah berlari --dengan penggaris panjang digenggamannya-- mengejar seorang siswi yang rencananya akan bolos dari kelas si wanita paruh baya itu.

"Ssaem! Mianhada! Tapi saya harus ikut audisi hari ini! Saya izin ya, ssaem! Gomapseumnida!" gadis bernama 'Lee Najin' itu membungkukkan badannya beberapa kali ke arah gurunya.

Najin berlari menjauh dari lingkungan sekolahnya. Dengan bermodalkan beberapa lembar won, ia pergi ke gedung HS Ent. menaiki taksi.

***

📍 HS Ent. ━ Apgujeong-dong, Seoul
📅 January 15th, 2016
🕒 09.27AM KST

***

Sesampainya di depan gedung HSE, Najin hanya bisa diam. Ia tak bergeming sama sekali. Hingga 5 menit kemudian, Najin baru sadar dan dapat mengontrol dirinya.

"Heol- ramai sekali...." gumam Najin tak percaya. Namun, di detik selanjutnya, Najin teringat jika memang banyak orang yang berminat dan sangat menginginkan menjadi trainee di HSE. Ini membuat Najin sedikit pesimis.

"Sepertinya aku calonnya gagal." Najin menghela nafasnya lemas, ia mulai pesimis.

"TIDAK. AKU TIDAK AKAN KALAH. LET'S DO THIS, LEE NAJIN! FIGHTING!"

Setelah Najin menyemangati dirinya sendiri, gadis itu mulai melangkahkan kakinya memasuki gedung HSE. Ia memperhatikan beberapa orang yang sedang latihan sebelum giliran mereka untuk menunjukkan bakat mereka masing-masing.

"Aduh, jadi takut." Najin mengusap tengkuknya sendiri begitu mengingat siapa saja yang menjadi juri di audisi kali ini.

Tak mau membuang waktu untuk berpikir hal-hal yang negatif atau tidak penging, Najin memutuskan untuk menggunakan waktunya yang tak banyak itu untuk latihan. Gadis SMA itu langsung memulai latihan solonya seperti peserta audisi yang lainnya sebelum gilirannya datang.

***

"LEE NAJIN!"

Najin langsung menghentikan kegiatan latihannya. Ia mengalihkan pandangannya ke arah staff yang tadi meneriakkan suaranya.

"Aku? Aduh." Najin menggendong ranselnya di punggung dan langsung berlari kecil menuju ruang audisi.

Najin membuka sedikit pintu ruang audisi, ia mengintip bagaimana keadaan ruang audisi saat ini. Najin menghela nafasnya beberapa kali agar rasa gugupnya memudar.

Setelah merasa cukup berani, Najin pun masuk ke dalam ruang audisi, ia meletakkan ranselnya di pojok ruangan. Lalu, ia berdiri tepat di hadapan para juri.

"Lee Najin-ssi?" salah satu juri, BoA, menyebutkan namanya. Najin menganggukkan kepalanya cepat. Ia belum berani bersuara, ia harus beradaptasi dahulu dengan suasana yang tengah ia hadapi sekarang.

"Silahkan perkenalkan dirimu. Jangan gugup seperti itu." CEO JYP Ent. bersuara. Pria itu terkekeh melihat ekspresi Najin saat ini. Najin hanya bisa tersenyum malu mendengar kalimat yang dilontarkan Park Jinyoung itu.

"A- ah- iya," balas Najin sedikit terbata-bata. "Annyeong haseyo! Namaku Lee Najin, siswi Hanlim High School, umurku 17 tahun." Najin membungkukkan badannya setelah ia memperkenalkan dirinya.

"Siswi Hanlim? Kau tidak sekolah? Bolos?" BoA bertanya pada Najin. Gadis yang ditanya BoA itu melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Pantas saja BoA bertanya seperti itu, ini saja masih pukul 11 siang.

"Aku sekolah tadi, tapi sudah izin dengan guru-guruku." jawab Najin sekenanya. Beruntung ia membawa baju ganti jadi ia tak harus memakai seragam sekolahnya.

"Oke, bisa kau mulai?" kini giliran CEO HSE, Choi Yongeun yang bersuara. Awalnya, Najin pikir CEO HSE itu dingin, ternyata jika sudah bersuara ia terlihat seperti orang yang hangat.

"Bisa." Najin menganggukkan kepalanya. Gadis itu tersenyum lebar, ia sudah dapat beradaptasi dengan suasana audisi hari ini.

"Kau kau menyanyi, dance, atau apa?" Park Jinyoung bertanya pada Najin, tangan pria itu sudah memegang bolpoin.

"Dance, tapi aku akan menyanyi sedikit." jawab Najin mulai percaya diri. Ia akan membuktikan pada dunia jika dirinya mempunyai bakat yang dapat membuat mereka iri padanya.

"Oke, mulailah." ujar Choi Yongeun sambil menganggukkan kepalanya kecil.

Najin memberi kode pada salah satu staff HSE untuk memutar musik yang akan menjadi backsound untuknya menari.

Begitu BGM terputar, Najin mulai bersiap-siap di posisinya.

[ BGM: https://www.youtube.com/watch?v=9N-yfI51o0g ]

Najin menyilangkan kakinya dengan kepala yang ia tundukkan ke bawah. Begitu intro lagu mulai terdengar jelas, Najin mulai menggerakkan tangannya perlahan-lahan seirama dengan musik. Jari-jarinya seperti menghitung sesuai dengan intro musik.

Najin menggerakkan lengannya, memutar kepalanya dan menggerakkan kakinya bergantian. Rambut panjang Najin yang sengaja ia urai, beberapa kali berkibas saat gadis itu menggerakkan kepalanya.

Najin sedikit melompat-lompat, sesekali ia menepuk tangannya. Ia bergerak bebas mengikuti irama musik yang terdengar cukup ceria. Di sela-sela dancenya, Najin sempat tersenyum, menunjukkan jika ia menikmati dancenya.

Najin juga melakukan sedikit dance yang lucu, ia mengedipkan salah satu matanya. Ya, dia memberi sebuah wink. Ia menggerakkan badannya kecil, terlihat seperti anak kecil yang sedang menari.

Lalu, Najin melompat sambil dance saat terdengar BGM memutar lagu Bang Bang dari Jessie J, Nicki Minaj dan Ariana Grande. Najin terlihat sangat menikmati penampilannya. Ia merasa seperti panggung ini adalah miliknya sendiri.

***

Setelah selesai menunjukkan bakatnya, Najin membungkukkan badannya 90° ke arah para juri. Nafas gadis itu belum beraturan, walaupun ia merasa cukup lelah, ia puas dengan penampilannya tadi.

Najin baru saja akan tersenyum, namun, ketiga juri yang ada di hadapannya itu menunjukkan ekspresi yang tak ia harapkan. Terutama CEO HSE, Choi Yongeun, pria itu menunjukkan ekspresi dinginnya yang sama sekali tak bisa Najin tebak.

Seburuk itukah penampilan Najin?

"Ada yang mau berkomentar?" BoA bersuara setelah ruang audisi dihinggapi keheningan untuk beberapa menit.

Choi Youngeun dan Park Jinyoung menggelengkan kepala mereka masing-masing sebagai jawaban untuk pertanyaan BoA. Masing dengan ekspresi dingin khas mereka berdua.

"Hm, baiklah, Najin-ssi. Kita langsung saja ya? Kau kan juga tau, selain aku seorang soloist, aku juga seorang dancer. Sebagai seorang soloist, aku akui suaramu bagus namun ya.....masih cukup fals, mungkin? Dan untuk dancenya, kurasa itu masih cukup basic ya. Tapi tenang, aku masih dapat melihat potensi pada dirimu, jadi jangan menyerah ya?" ucap BoA, Najin mendengarkan komentar dari juri yang duduk di tengah itu dengan seksama.

"Kurasa komentar dari BoA cukup, aku tak akan menambahkan apapun." timpal Park Jinyoung tepat setelah BoA menyelesaikan kata-katanya.

"Aku juga." kini giliran Choi Yongeun yang bersuara.

Ketiga juri itu mencoret-coret sesuatu pada kertas formulir yang tercantumkam nama 'Lee Najin' disana.

Najin merasa sedih, namun setidaknya ia sudah berusaha, jadi tak ada yang perlu disedihkan.

"Gomapseumnida." ucap Najin, terdengar sedikit lemas, mungkin?

Najin membungkukkan badannya 90° lalu mengambil dan menggendong ranselnya. Lalu, gadis itu keluar dari ruang audisi dengan perasaan yang campur-aduk.