Notes

by : ELL 19

Kepada Kakak yang kukagumi,
Kak Vendy

Tak ada untaian kata indah yang dapat melukiskan kebahagiaanku hanya dengan memandangmu dari kejauhan kak. Semenjak melihat dirimu di ruang lukis berusaha menyelesaikan karya untuk pameran kemarin. Yang kulihat adalah sesosok kesempurnaan yang hangat bermandikan cahaya mentari sore. Garis tanganmu yang tegas berusaha menggoreskan setiap warna dengan lembut pada kanvasmu. Matamu begitu indah sehitam obsidian malam serasa menghisap berjuta bintang di galaksi, menatap tajam berusaha merekam setiap lekuk objekmu.

Setiap sore tak pernah kulewatkan untuk melihatmu di kelas lukis hanya untuk menatap kagum sosok figurmu dan karya-karyamu. Tak diragukan lagi setiap karya yang kau hasilkan adalah sebuah goresan mimpi. Setiap masalah yang menjatuhkanku membawaku berdiri tepat didepan sebuah lukisan awan biru yang menenangkan di sudut lorong sekolah. Sebuah karya favoritku yg kau lukis pada musim semi tahun lalu membuatku seketika melihat sebuah harapan ditengah hari gelapku.

Hanyalah sebuah kata sederhana yg dapat kugoreskan dengan tinta ini. Aku adalah gelap yang mencintai sesosok terang. Seorang anonim tanpa talenta tanpa pesona berusaha meraih cinta sebuah bintang. Kini aku memberanikan diri untuk mengutarakan perasaanku padamu. Bolehkah aku melukiskan warnaku di hatimu? Kutunggu jawabanmu setelah sapuan terakhir yang kau lukiskan pada kanvasmu sore ini di ruang lukis.

Dari Pengagummu