Notes

#Profile




| | |
|----------|:--------:|
|**Name** | **Torrans Bravegun**|
|**Nickname** | **Torrans**|
|**Face Claim** | **Park Jimin**|
|**Place, DOB** | **Belgia, 13 Oktober 1995**|
|**Height** | **175 cm|
|**Weight** | **61 kg**|


#Background Story
------




Torrans Bravegun sebenarnya memiliki pribadi yang ramah dan menyenangkan, namun terkadang sifatnya menyebalkan dan sulit untuk ditebak. Meskipun terlihat seperti orang yang dingin dan pendiam saat pertama kali bertemu dengannya, lelaki dengan bola mata hitam kelam bak langit malam itu memiliki banyak sifat tak terduga dan sebuah cerita dibalik namanya. Sebuah cerita yang ia simpan baik-baik, sebuah cerita yang tidak diketahui oleh siapapun selain dirinya sendiri dan Ayah tirinya.

Torrans Bravegun lahir dengan nama asli Torrans Arvelis Fedorov, merupakan anak tunggal dari keluarga Fedorov yang tinggal disuatu desa kecil bernama Oldhall yang damai dan tentram. Ayahnya, Garet Garside Fedorov bekerja sebagai seorang pemburu dan pemotong kayu. Sedangkan Ibunya, Olivia Watson hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa.

Torrans merupakan anak periang yang suka membuat sedikit keributan di desanya. Sifatnya sangat menyebalkan dan sedikit manja karena orangtuanya selalu menuruti setiap keinginannya. Tetapi meskipun begitu, mereka hidup dengan bahagia dan harmonis. Namun semua kebahagiaan yang Torrans miliki telah pergi saat ia berumur 12 tahun. Kala itu, ketika ia sedang membantu Garet memotong kayu di halaman rumah, muncul sekelompok orang tak dikenal yang membawa senjata tajam. Mereka memasuki rumah tiap warga dan menyerang desa. Mereka juga membunuh para warga dengan brutal untuk mengambil seluruh harta yang ada di desa Oldhall. Karena Panik, Garet dan Olivia menyuruh Torrans untuk kabur dan meninggalkan desa, mereka mengatakan kalau mereka akan menyusulnya nanti. Namun setelah Torrans kecil berlari cukup jauh dan menunggu kedua orangtuanya untuk menyusulnya, mereka tidak pernah muncul. Wajah panik Olivia dan ekspresi khawatir pada wajah Garet ternyata merupakan hal terakhir yang Torrans lihat sebelum orangtuanya pergi meninggalkan dirinya. Tidak ada salam perpisahan, yang ada hanyalah sekelebat rasa sakit dan ketakutan yang tidak dapat ia deskripsikan tiap kali ia mengingat kejadian tersebut.

Bocah kecil yang penakut itu hanya bisa menangis sambil berjalan dan terus berjalan, meninggalkan desa kecilnya. Sinar yang terdapat dikedua bola matanya perlahan mulai redup seiring dengan jauhnya langkah yang ia tempuh. Sekarang ia sendirian, terjebak dalam dunia yang menyeramkan. Tidak memiliki tujuan dan arah yang pasti, bagai daun yang tertiup angin, terombang-ambing.

Torrans menghentikan langkahnya di sebuah jembatan yang dibawahnya terdapat sungai dengan arus yang deras. Pemuda itu berdiri pinggir jembatan, menatap ke arah sungai dan berniat untuk melompat, mengakhiri hidupnya yang menurutnya sudah tidak berarti samasekali. Untuk apa ia hidup jika sumber kebahagiaan dan orang-orang yang ia sayangi sudah tidak ada disisinya? Hidupnya hanya akan terasa kosong dan hampa. Ia memejamkan kedua matanya, dan tanpa ragu, ia segera melompat ke arah sungai. Pada saat itu juga, Torrans yakin bahwa ini adalah akhir dari hidupnya.

Namun ternyata semua itu bukanlah sebuah akhir. Tuhan masih memiliki rencana lain untuk Torrans Arvelis Fedorov.

Ketika Torrans hendak mengakhiri hidupnya, seorang pria bernama Trevor Carlson Bravegun yang hendak pergi memeriksa keadaan di desa Oldhall melihatnya dan menyelamatkannya.

Trevor merupakan seorang dokter yang loyal dan baik hati. Ia kemudian membawa Torrans dan merawat bocah itu hingga kondisinya membaik. Setelah mengetahui kalau Torrans merupakan salah satu warga desa Oldhall yang selamat dari serangan para perampok, Trevor lalu mengadopsinya dan mengubah namanya menjadi Torrans Bravegun.

Dan sejak saat itulah hidup Torrans berubah.




Torrans Bravegun tumbuh menjadi sosok yang pendiam dan agak tertutup, senyuman dan tawa yang sering kali terukir diwajahnya seakan hilang bersamaan dengan kepergian kedua orangtuanya. Namum walaupun begitu, Torrans merupakan anak yang cerdas dan penurut. Ia juga tidak segan-segan untuk membantu siapapun yang sedang kesulitan, persis seperti Ayah kandungnya.

Ketika umurnya menginjak angka enam belas, Trevor mengusulkan padanya untuk bersekolah di suatu akademi bernama Vastumeer. Walaupun tidak memiliki kemampuan dan keahlian yang begitu menonjol, Torrans menyetujui usul Trevor untuk melanjutkan pendidikannya disana.

Di akademi itu, ia ditempatkan di sebuah asrama bernama Palatium Equus dan melakukan ritual pengubahan untuk mengubah dirinya menjadi seorang Centaur. Di Vastumeer pula, ia bertemu dengan Lèon Deshouliéres yang berasal dari keluarga elit, Nico Lovelyfalls sang ketua angkatan, Coire Archfire si lelaki turunan iblis dan teman-teman lainnya yang begitu ramah dan sangat bersahabat. Torrans juga bertemu dengan Laurie Boudreaux, seorang vampire dengan wajah imut yang senang sekali membuntutinya dan memintainya es krim, serta memanggilnya dengan sebutan Papa.

Perlahan, hati Torrans mulai terbuka. Lelaki itu mulai merasakan ada sesuatu yang berbeda semenjak ia bertemu dengan kawan-kawannya di Vastumeer. Hatinya yang gelap dan dingin seakan terbakar oleh api yang menerangkan dan terasa begitu hangat. Dan tanpa ia sadari, senyum dan tawanya yang sempat ia kubur bertahun-tahun lamanya telah kembali. Sebuah senyum sehangat mentari pagi, sebuah tawa yang begitu berharga, dan sebuah sinar yang dulu sempat redup dikedua bola matanya, perlahan kembali bersinar. Menyinari kelamnya manik indah yang ia miliki.

Torrans juga mulai suka mewarnai rambutnya sesuai dengan suasana hatinya. Saat ini ia tengah menempuh pendidikan untuk menjadi seorang Knight —yang memang merupakan impiannya sejak kecil.



#Relatives
------
| Name | Face | Relationship |
|----------|:--------:|---------:|
|**Laure Bodreaux** |  | **Step Daughter**|
|**Lèon Deshouliéres** |  | **Brother**|
|**Nico Lovelyfalls** |  | **Brother**|
|**Theodorus Ruthven** |  | **Brother**|