NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Lampu sorot dipanggung tersebut telah dimatikan sementara. Membuat suasana terasa gelap dan hening. Disaat seperti itu lah Evan masuk, menduduki sebuah kursi yang telah disediakan disana. Lalu secara perlahan lampu di panggung tersebut kembali menyala secara perlahan bersamaan dengan riuh penonton ketika berhasil melihat telah ada sosok Evan dipanggung tersebut.
Alunan nada Akustik secara lembut telah dimulai, Evan mendekatkan mic yang telah berada ditangannya pada bibirnya. Matanya ia pejamkan perlahan, membiarkan semua rasa cemas dan lainnya menghilang ketika ia membuka matanya.
“Baby my love beautiful naneun neoreul saranghae neol baraman bwado neol saeng-gangman haedo nae gaseumi seollewa” Ia membuka kembali kedua matanya meletekan tangan didekat dadanya sembari menampilkan senyum tipis yang hampir tak terlihat.
Keriuhan penonton seperti melepas rasa cemas didalam diri Evan, wajahnya terlihat lebih tenang dari sebelumnya. “neol bogo inneun i sun-ganedo nuneul gameumyeon nan geuri-unde” Ia menghebuskan nafasnya secara perlahan. “ireon nae mameul neon ihaehalgga sujupdeon geu nalcheoreom” Senyum tipisnya kembali terlihat, kini lebih jelas. Tangannya masih berada didadanya, sesekali Evan menggerakannya seperti menunjuk seseorang.

“Baby my love beautiful naneun neoreul saranghae~”
Evan mendongakan kepalanya keatas, menikmati setiap petikan dari gitarnya yang tengah mengiringinya sekarang sembari tersenyum. “nuneul gamado ni saeng-gagedo
dugeundugeun ddeollyeowa (dugeundugeun ddeollyeowa) “ Suaranya terdengar lebih tinggi dari pada nada sebelumnya.
Pria berambut blonde itu kembali memejamkan matanya. Senyumannya belum menghilang, ia ingin bisa menyampaikan arti dari lagu ini pada para pendengarnya. “Baby my love beautiful naneun neoreul saranghae~” Evan kembali mendekatkan Mic nya pada bibirnya tersebut. “nan yaksokalge ni gyeoteseoman yeongwonhi hamggehalge Oh loving you~” Kini suara akustik dari gitar terganti dengan alunan musik yang lebih bersemangat, bersamaan dengan lampu sorot yang berganti warna dengan warna yang lebih terang dari sebelumnya.
Evan menyeringai lalu bangkit dari kursi yang sejak tadi menemaninya tersebut dan berjalan beberapa langkah ke depan. “nuneul matchugo barabwatdeon geu nareul gieokanayo” Ia mengedarkan pandangannya kearah penonton yang berada dihadapannya saat ini. Ia menunjuk tangannya kearah penonton lalu kembali meletakannya didadanya tersebut. “jogeumssing nege dagagaseo nae mameul noraehaeyo”

“Baby my love beautiful naneun neoreul saranghae~” Evan menggerakan badannya, tangan kirinya ia letakan didada lalu bergantian dengan yang kanan lalu setelah itu mengangkatnya keatas. Kedua tangannya menggenggam Mic dengan erat dan menggerakan tangannya kekiri dan kekanan lalu membuat simbol Love dengan kedua tangannya.
“nuneul gamado ni saeng-gagedo dugeundugeun ddeollyeowa (dugeundugeun ddeollyeowa)” Ia mengangkat Micnya keatas dan agak mendongak agar suaranya dapat keluar dengan maksimal. “Baby my love beautiful naneun neoreul saranghae~” Evan kembali melakukan gerakan seperti sebelumnya dengan Micnya, kedua tangannya menunjuk kedepan dan membuat simbol Love seperti tadi dengan senyuman bahagia yang tak dapat ia sembunyikan sejak tadi. “nan yaksokalge ni gyeoteseoman yeongwonhi hamggehalge Oh loving you~”

“ibyeore apeum geu sun-ganedo hamggehan chu-eok ijji ankiro haeyo han-georeum neo-ege~” Evan sedikit menunduk dalam beberapa detik lalu ia mendongakan kembali kepalanya, menunjuk salah seorang penonton yang berada disana sembari tersenyum lebar. “nae mameul damaseo ni gyeoteul jikyeojulge~” ia mengangguk sambil meletakan kembali tangannya didada dan menyanyi dengan nada yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya pada akhir lirik tersebut.
“Baby my love beautiful naneun neoreul saranghae~” Evan berjalan kesisi lain panggung sambil tertawa singkat. “nuneul gamado ni saeng-gagedo dugeundugeun ddeollyeowa (dugeundugeun ddeollyeowa)” Ia melompat beberapa kali membiarkan para penonton ikut antusias pada lagu yang sedang ia nyanyikan. “Baby my love beautiful naneun neoreul saranghae~ nan yaksokalge ni gyeoteseoman yeongwonhi hamggehalge Oh loving you” Evan membuat Love sign dengan kedua tangannya sebagai tanda mengakhiri lagu tersebut. Ia melambaikan tangannya kepada penonton yang berteriak meramaikan penampilan Evan. “KAMSAHAMNIDA!” Serunya lalu membungkuk beberapa detik dan tersenyum bahagia meninggalkan panggungnya.


HE

"Evan, Hazel fighting!" Keduanya mengangguk sekilas ke arah satu sama lainnya seraya mengepalkan sebelah tangan tepat di depan dada. "Kita pasti bisa." Lanjut mereka, berdoa dalam hati agar penghujung acara hari ini berjalan dengan lancar.

Lampu sorot di sekitar stage dimatikan. Keadaan di area panggung berubah gelap, menandakan bahwa sebentar lagi performance dari Evan dan Hazel akan berlangsung. Semua staff bersiap-siap. Dalam hitungan detik, seperti akannya sulap terasa, panggung mulai dirapihkan dengan tatanan baru untuk penampilan selanjutnya.

Riuh penonton berteriak, memanggil nama mereka berdua. Bersiap-siap dari backstage, Evan dan Hazel tersenyum mendengar para penonton yang begitu antusias menantikan penampilan mereka.

Tak lama kemudian, musik intro mulai terdengar. Satu persatu sorot lampu mulai menyinari panggung. Menggantikan keadaan nan gelap sebelumnya, menjadi lebih berwarna. Dari salah satu sisi panggung, bagian kanan Hazel terlihat disana. Sorot lampu mulai menyinarinya dan mengikutinya kemana langkah kaki membawanya.

Hazel tersenyum lebar, dengan sebelah microphone di tangan dan sebelah tangan yang bebas dilambaikannya di udara ke arah para penonton, menyapa, "Selamat malam, semuanyaaaa!" Seruan sang gadis, menghangatkan suasana, disusul teriakan dari para penonton yang sudah tidak sabar lagi menunggu penampilannya dan Evan.

"Let's go!" Diangkatnya microphone ke daerah bibirnya, seakan mengajak, dengan hati-hati melangkah dia menuruni anak tangga disana. "simsangchi anha," Hazel mulai dengan hook-nya. "Nadapji anha." Dia menunjuk ke arah dirinya sendiri dan kemudian mengibaskan jari telunjuknya ke arah para penonton.

Saat musik sudah memasuki bagian verse 1 dari rap-nya dan mengalun pelan, gadis ini berhenti di tengah anak tangga sebentar, lalu mendekatkan microphone ke arah bibirnya dan memulai rap. "Saebyeok 3si dongneneun jami deureo, neon jamdo anjago nae meori sogeul hwidulleo." Jarinya membentuk angka 3, sebelah tangannya yang bebas itu setelahnya ditangkupkan di sekitar pipinya seraya wajahnya sedikit dimiringkan ke samping.

Jari telunjuknya terlihat digerakkan berputar di samping kepalanya. "Neo neoneun machi trampoline nareul bung tteuge hae, maeil neo ttaeme bamsae dwicheogida jam mot deureo." Tubuhnya mulai bergerak mengikuti irama, menyesuaikan detak jantung nervous-nya yang perlahan kian menghilang.

"Ttakhi han geot eopsneunde neol bol ttaen ttami na," Dia membuat gerakan seakan sedang mengipasi dirinya sendiri ketika wajahnya terasa hangat membayangkan sosokmu disana. "gamgi geollin geo aninde jakku yeori na," Anggukan kepala dibuatnya sekilas lalu jeda sebentar, diopernya microphone ke tangan lainnya.

Kini tangan yang bebas itu terulur ke depan, memperlihatkan kelima jarinya, "STOP boy nal goerophiji ma, jakku neo dagawaseo naege bul butiji ma~~" akhirannya dibuat memanjang, kemudian langkahnya kembali dilanjutkan. Perlahan, dia melangkah menuruni anak tangga disana.

"Daeche yesang an dwae geup on sonagi gata, oneuldo usan eopsi neoreul majji," diberinya jeda sebentar seraya tubuhnya masih bergerak menyesuaikan irama musik.

"but I feel good~ (hey!) sinnaseo chum~ chumeul chune." Kini dia menapakkan kakinya di anak tangga terakhir. Rapnya terdengar mengalun asik diseratai dengan fasihnya suara dan kalimayt yang terdengar lolos dari bibirnya.

"Baraneun geo eopseo geunyang nae yeope, nega issdaneun geo hanamyeon dwae, baby." Dia melambaikan tangannya ke arah para penonton, seraya mengajak mereka melakukan hal yang sama. "Budam gajil piryo eopseo geunyang ne gyeote naega issdaneun geo hanamyeon dwae." Dia melanjutkan seraya tersenyum dan menunjuk ke arah para fans.

Microphone-nya masih dekat dengan bibirnya, kemudian Hazel melangkah maju perlahan dan dengan cepat dia berteriak, "Please welcome, EVAAAAAAN~~!" menambah keriuhan suasana disela- sela jeda musik antara verse 1 dan chorus. Dari sisi atas panggung bagian kiri, Evan pun terlihat melangkah masuk ke area panggung.

==

[EVAN]
Evan berlari kecil menuju panggung, bergabung dengan Hazel yang telah membuka penampilan mereka malam ini. Seutas senyum terlukis diwajahnya, melihat banyaknya orang yang datang kemari untuk menonton mereka berdua membuat semangatnya meningkat.

Evan memberikan high five pada Hazel sembari tersenyum lalu memandang kearah para penonton dihadapannya. Kedua tungkainya mulai berjalan santai tanpa beban. Mic yang sedari tadi ia pegang ia dekatkan dengan bibirnya tersebut, kepalanya mengangguk beberapa kali dan Evan mulai membuka perlahan bibirnya dan memperlihatkan kemampuannya bernyanyi.

“Nan ajikdo jam mot deulgo isseo tto Neoui saenggakdeuri maemdora jiwojiji anha Nan oneuldo waeiri waeiri oeropjyo?” Wajah nya terlihat frustasi, tangan kiri nya yang menganggur ia biarkan sedikit mengacak rambut blondenya tersebut. Evan pandangannya ke Hazel sembari menampilkan senyum khasnya.

“I wanna be with you~” Ia melirik ke arah Hazel lalu menyeringai kearahnya. “Love you, love you. Uri sai simsangchi anha.” Suara khasnya terdengar sangat jelas, dan kini ia kembali berbalik memandangi penonton dihadapan pria berambut blonde tersebut.

==

"Simsangchi anha, nadapji anha." Disaat Evan selesai menyanyikan bagiannya, Hazel kembali pada hooknya. Lalu, Evan pun menapakkan kakinya di anak tangga terakhir. Hazel melirik ke arahnya dan tersenyum kemudian fokus kembali ke depan, ke arah para penonton dan melanjutkan rapnya pada verse 2.

"Nan neol deungsan jung nae gibun ollyeossda naeryeossda nan jigeum jeongsang anya sumi tak makhyeo nan," Rap-nya terdengar cepat namun mengalun lancar seraya tubuhnya bergerak menurut irama. "Nan wonhae chingudeurui eolleri kkolleri bukkeureoun cheok ne pume do~mangchigessji." Lanjutnya fasih dan penuh percaya diri.

Dari tengah panggung, dia mulai berjalan ke arah kiri melangkahkan kakinya ke arah Evan berada. Begitupun sebaliknya dengan Evan yang berjalan ke arahnya.

"Wae ssangraiteu kyeogo jakku dallyeodeureo neoneun nuni busyeo nan darie himi pullyeo," Dia kini mengarahkan gerak tubuhnya pada Evan, dan mereka mulai membuat beberapa interksi disana.

Sampailah mereka saling berhadapan. Hazel memposisikan dirinya di depan Evan dan melanjutkan rap-nya, ketika semua penonton riuh berteriak saat mereka saling berhadapan. "Nega eopseumyeon yeoreumdo neomu chuwo," Hazel mengarahkan jari telunjuknya pada Evan, kemudian sesaat setelahnya dia bergerak seolah memeluk dirinya sendiri, "nan yeojeonhi nuntteun chae oneul bamdo neoreul kkumkkwo!" Di akhirinya dengan hi-5! yang dilakukan oleh keduanya.

Lalu, bagian Evan pun dimulai. Dengan sudut bibir yang terangkat membentuk sebuah senyuman Hazel pun kembali melangkahkan kakinya ke arah yang berlawanan dengan lalaki tersebut.

Kini saatnya Hazel bermain dengan para fans. Dia melambaikan tangannya ke arah semua yang ada di bagian kiri panggung. Ke festival dan tribun serta VIP dan bagian atas, menyapa mereka sama rata.

==

[EVAN]
Ia kembali menyanyikan bagiannya sembari menggerakan tangannya santai, menunjuk-nunjuk penonton yang tak kalah ramai dengan penampilan Hazel dan Evan di panggung yang terbilang cukup megah untuk mereka berdua ini.

“Nan ajikdo jam mot deulgo isseo tto Neoui saenggakdeuri maemdora jiwojiji anha Nan oneuldo waeiri waeiri oeropjyo” Evan berjalan santai sambil kembali menunjuk ke arah penonton dan mengetuk-ketuk kepalanya dengan jarinya beberapa kali, seakan-akan memberikan gambaran untuk berfikir. “Neowa issgo sipeo love you love you~ Uri sai simsangchi anha” Ia mengangguk pelan lalu menghadapkan dirinya pada Hazel, membiarkan gadis itu melanjutkan bagiannya.

==

Musik mengalun pelan, mereka hampir sampai pada akhir dari penampilan hari ini. Hazel kembali melangkahkan kakinya ke arah tengah panggung. Disana ada Evan yang sudah berdiri di tengah- tengah, sedikit ke depan. Sembari melangkah, dia melantunkan, "You make me high, You make me smile, neon nareul haengbokhage mandeureo boy you are mine." Jari telunjuknya digerakkan ke arah Evan, menyesuaikan dengan lirik lagu yang ada.

Hazel menghentikan langkahnya tepat di depan Evan. Mereka saling bertatapan, "You make me high. You make me smile," diulangnya kembali lirik sebelumnya dengan gerakan yang sama. "neon mae sungan nal biccnage hae,You are my sunshine!"
==

[EVAN]

Evan membiarkan tangannya merangkul bahu milik Hazel sembari membuat diri mereka menghadap ke arah depan. Ia tertawa kecil sesaat lalu kembali mendekatkan Mic nya pada bibirnya. Bersiap kembali untuk bernyanyi.

“Neoui modeungeol aneulge Eonjena neol jikyeojugo sipeun nae mameun” Ia melirik kearah Hazel sekilas lalu kembali memandang kearah penonton dan melepaskan rangkulannya dengan santai. “I think I’m in love~” senyuman lebar terlihat mengembang diwajahnya. Sudah hampir sampai pada akhir penampilan mereka.


==

"You make me high, You make me smile, neon nareul haengbokhage mandeureo boy you are mine!" Hazel melantunkan sedikit lebih tinggi dari nada seharusnya. Kini mereka berjalan ke arah depan panggung dan berseru pada para penonton disana dengan asik. "You make me high. You make me smile ,neon mae sungan nal biccnage hae," Hazel terseyum ke arah para penonton, mengajak mereka menggerakan tubuh bersama dengannya dan Evan mengikuti irama musik. "You are my sunshine!" Gadis ini berseru senang, mengarahkan lirik tersebut untuk para penonton disana, yang disambut dengan riuh teriakan mereka yang membuatnya semakin bersemangat.

==

[EVAN]
Evan mengarahkan tangan kirinya ke telinganya. Seakan-akan meminta teriakan yang lebih dan lebih dari para penonton yang datang malam ini. “Nan ajikdo maeiri maeiri saeropjyo
Neowa issgo sipeo love you love you” Ia memejamkan matanya sepersekian detik.

“Uri sai simsangchi anha” Bersamaan dengan lirik tersebut ia menggerakan tubuh sesuai dengan iramanya, membiarkan setiap orang ditempat ini terhipnotis dengan lagu yang mereka bawakan pada malam ini.


Evan dan Hazel berada di tengah panggung bagian depan. "simsangchi anha, nadapji anha." Kemudian Hazel mengakhiri penampilan mereka dengan sebuah kalimat terakhir. "Kamsahamnidaaaa!" Serunya disaat musik selesai terdengar. Lambaian tangannya terus ada disana seakan tak mau berpisah dengan para penonton. Sudut bibirnya teangkat, membentuk senyuman kebahagiaan.

[EVAN]

“Terima kasih banyak!” Evan berteriak bersamaan dengan riuh penonton yang tak kalah mengakhiri penampilannya. Senyuman yang tak bisa ia sembunyikan ia biarkan begitu saja menghias wajahnya. Beberapa kali ia memberikan love sign pada penonton dan beberapa balon mulai muncul dari atas sebagai tanda telah berakhirnya penampilan mereka berdua malam ini. Evan melambai secara cepat kearah penonton dengan sangat bersemangat seakan-akan tidak ada rasa lelah jika melakukannya sebanyak apapun.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.