Notes

- Nama Karakter : Atsuto Koji.

- Nama face claim : Ten Chittaphon

- Place, Date of Birth : Kyoto 19 November 1996

- Ekskul : Reguler ( Ketua Pete )

- Physical traits : Berkulit putih bersih, memiliki mata yang sedikit sipit. Tinggi badan 188cm dan berat badan 70kg. Rambut berwarna hitam dan bisa berubah kapan saja jika Koji ingin merubah warnanya.

- Personality : Setelah memiliki masalalu yang kelam. Koji menarik diri dari pergaulan buruk tersebut dan mumutuskan untuk menjadi manusia yang lebih baik, dan itu terbukti, sekarang Koji tidak seperti dulu, pemuda itu mulai hidup sehat dan tidak tempramental, ia juga bukan orang yang keras kepala lagi. Menurutnya, jika sekarang ia tak hidup dengan baik? Tak akan ada yang bisa menjamin masa depannya kelak akan sesuai yang Koji inginkan. Koji sudah menjafi dewasa, ia juga sekarang lebih menghormati wanita. Berbeda dengan dahulu yang menganggap wanita itu adalah makhluk lemah yang layak ditindas. Meskipun Koji sudah berubah, tapi ia masih tak bisa menghilangkan sikapnya yang jahil terhadap teman, tapi tentu saja ini adalah kejahilan yang akan membentuk suatu keakraban, tidak seperti dulu, kejahilannya berujung pada permusuhan. Kekayaan yang dimilikinya juga tak membuatnya sombong. Koji hanya ingin hidup bahagia tanpa beban sekarang.

Kelemahan dan kelebihan :
Kelemahan : Mempunyai penyakit asma yang mengharuskan Koji untuk tidak kelelahan. Selain itu, Koji juga menderita vertigo. Koji tipe orang yang mudah lupa.

Kelebihan : Pintar bela diri, pintar bermain sepak bola, larinya yang gesit membuat Koji cekatan. Koji juga sangat mahir bermain basket. Tapi sayangnya, kemungkinan untuk masuk Team sangatlah tipis, karena banyak peminat. Jadi, Koji memilih Reguler.

Trivia :
- Menyukai Ice Cream dan makanan apa saja yang penting tidak pedas.
- Tidak suka pedas
- Suka bersepeda
- Suka mengoleksi baju.
- Paling anti meminum minuman keras karena tak ingin kembali pada masalalu kelamnya.
- Tidak merokok.

Background Story :
Atsuto Koji, seorang pemuda yang baru saja keluar dari rehabilitasi narkoba. Catatan kehidupannya beberapa tahun ini sangat kelam; kecanduan barang-barang pemberi kenikmatan sesaat. Membuat fisiknya melemah. Beruntung Ayahnya mengetahui jika anak semata wayangnya itu sudah salah pergaulan. Tak ingin anaknya mempunyai masa depan suram dan penyakit yang disebabkan oleh obat-obatan terlarang yang akan menyerang sistem kekebalan tubuhnya itu, Ayahnya tega memasukkan Koji ke rehabilitasi. Awalnya Koji menolak, tapi, setelah mendapat pencerahan, akal sehatnya mulai berfungsi. Ya, mungkin tindakan menghilangkan masalah yang membelenggunya dengan obat-obatan itu bukan hal bijak. Ibunya yang sudah direnggut sang kuasa pun pasti akan kecewa. Koji yang masih duduk di kelas 3SMP saat itu memang cukup berat menjalani rehabilitasi. Koji menerima hinaan dari teman-teman dan saudaranya. Semua memandang rendah akan dirinya.

Kira-kira 5bulan rehabilitasi, Koji sudah terbebas dari kecanduan tersebut. Koji masih sempat mengikuti Ujian kelulusan SMP, meski dengan nilai pas-pasan. Ini semua berkat support dari Ayahnya yang selalu mengalir dan menjadi motivasi untuknya; motivasi untuk menjadi apa yang Ayahnya mau. Karena ia percaya, apa yang Ayahnya inginkan pada diri Koji, itu pasti yang terbaik untuk Koji. Kini Koji sudah tumbuh menjadi lelaki yang baik daripada sebelumnya. Walaupun sikap tempramental dan keras kepalanya tidak hilang, yang terpenting ia masih menjalani hidup di jalur yang lurus.

Minggu depan, Ayahnya akan mendaftarkan Koji sekolah di Paris, Koji tak menolaknya karena Paris adalah Kampung halaman Ibunya. Tapi suatu hal merubah segalanya; begitupun juga keputusan untuk mengenyam pendidikan di Paris yang raib begitu saja. Sore itu, Koji sedang bermain sepak bola di lapangan bersama teman-teman. Bukan obat terlarang lagi yang menjadi kecanduannya kini, tapi sepak bola dan basket. Ada seseorang yang memberikan poster pendaftaran peserta didik baru, Koji yang saat itu sedang bimbang dengan keputusan untuk tinggal di Jepang atau merantau ke Paris langsung tertarik. Koji memberitahu Ayahnya akan adanya sekolah bernama Teiko itu, sang Ayah langsung setuju, karena sebenarnya Ayahnya tak sanggup jika harus jauh dengan anak semata wayangnya. Meskipun nanti Koji harus tinggal di asrama, setidaknya tidak sejauh Paris. Awalnya, Koji ingin mengikuti Team basket, tapi karena tidak lolos, Koji memilih reguler saja. Dan akhirnya, Atsuto Koji sudah resmi menjadi murid TeikoHighRP. Disana ia akan memulai hidupnya dengan teman baru, sekolah baru, guru baru, seragam baru, dan tentunya harapan baru.