Notes

× × × ×
🏤 : WM Dorm no 21
⏰ : current time
👉 : Job plot as freelance model
: Self Plot
: 3rd POV

× × × ×

Entah hal apa lagi yang dapat dilakukan oleh Kyunghee untuk menghapuskan rasa bosan dari perempuan tersebut. Berbagai aktifitas telah dilakukannya hari ini. Mulai dari berolahraga pada pagi hari, latihan bernyanyi dengan Michi, makan siang bersama perempuan itu di sebuah restaurant dekat gedung entertaiment, bahkan sampai menonton dua episode dari sekian banyaknya episode drama korea melalui laptop pribadinya. Perempuan itu kemudian bangun dari posisinya yang semulaㅡbersandar pada sofa dengan kaki yang terjulur lurus, serta bantal sebagai penghalang antara paha perempuan itu dengan laptopnya. Menyimpan barang elektronik yang sudah menemani selama dua jam kebelakang itu di atas meja. Tungkainya kemudian melangkah sengan santai menuju lemari pakaiannya. Membuka lemari itu, Kyunghee hendak mengambil pakaian yang akan digunakan setelah perempuan itu mandi sebelum akhirnya suara merdu dari penyanyi favoritnyaㅡyang merupakan nada dering dari ponselnya berbunyi. Membuyarkan niat awal perempuan itu untuk mengambil pakaianㅡdan malah langsung berlari kecil mengambil ponselnya di meja, tepat di samping laptopnya. Nomor asing yang menelepon, entah siapa. Tidak tercatat pada buku telepon perempuan itu. Mungkin saja salah satu kerabatnya yang berganti nomor dan hendak mengabarkan, atau nomor kerabatnya yang lupa di simpan oleh Kyunghee, dan pemikiran terakhir yang paling parah adalah orang yang meneleponnya hanyalah prank call. Telepon penipuan yang dilakukan oleh orang-orang iseng, kurang kerjaan, dan tidak bertanggung jawab. Tidak mau berpikir lebih lama, Kyunghee mengeserkan jempolnya pada layar smartphone tersebut dari kiri ke kanan. Menempelkan indera pendengarnya pada layar ponsel tersebut.

"Halo, Kyunghee?" panggil orang di seberang sana. Laki-laki, namun entah siapa. Ehㅡsebentar. Rasanya Kyunghee pernah mengenali suara orang tersebut. Namun, masih belum tersadar akan siapa orang yang meneleponnya itu. "Kyunghee, kau mendengarku?" tanya orang itu lagi, setelah beberapa detik tidak mendapatkan respon dari si perempuan.

"Eㅡeh? Iya, halo?" jawab perempuan itu sedetik kemudian. "Ini siapa, ya?" tanyanya pelanㅡnamun sopan. Agar tidak menyinggung sang penelepon di seberang sana.

"Junhyung, kau masih ingat kan?" tanya lelaki itu menyebutkan namanya sendiri.

Beberapa detik, Kyunghee berusaha mengingat-ingat siapakan lelaki yang bernama Junhyung tersebut. Sebelum akhirnya perempuan itu tersadar bahwa Junghyun adalah salah seorang rekan photographer yang sudah beberapakali melakukan photoshoot dengannya.

"Ah, iya! Aku ingat. Junhyung oppa, ada apa kau meneleponku?" tanyanya setelah pasti dengan siapa orang yang meneleponnya itu. Panggilan oppa yang memang ditujukan pada lelaki yang hanya berbeda lima tahun dengannya, namun sudah sukses menjadi seorang photographer yang cukup terkenal karena hasil fotonya yang selalu bagus.

"Apa kau sedang sibuk sekarang?" tanya lelaki itu dari seberang.

"Tidak, aku bahkan sedang sangat bosan kali ini. Kenapa memangnya?" tanya Kyunghee lagi, karena lelaki ituㅡJunhyung oppa, masih belum menyebutkan tujuannya menelepon Kyunghee.

"Aku akan menawarkanmu photoshoot, mungkin satu jam dari sekarang. Eum, di studio fotoku. Kau masih ingat tempatnya, kan?" udah Junhyung oppa. Kali ini lelaki tersebut tidak berbasa-basi lagi. Langsung mengucapkan apa maksud dan tujuannya menelepon Kyunghee.

"Sekarang?" tanya Kyunghee sedikit terkejut. "Apa ini tidak terlaluㅡeum, mendadak?" tanya kyunghee lagi.

"Iya, sekarang." jawab Junhyung oppa. "Kau bisa, kan? Sebenarnya untuk menggantikan modelku yang tadi mendadak tidak bisa datang." ucap Junhyung oppa menjelaskan.

"Oh, tentu. Aku akan di studiomu mungkin setengah jam lagi." jawab kyunghee setelah menyetujui penawaran Junghyung oppa tentang menggantikan modelnya.

"Ah, baiklah. Aku sangat berterimakasih padamu, Kyunghee-ya" ucap lelaki itu lagi.

"Baiklah, bukan masalah. Sampai bertemu nanti di studiomu, Junhyung oppa." jawab Kyunghee lalu mematikan ponselnya. Danㅡuntuk kali ini perempuan itu langsung bergegas mandi.

Tidak sampai sepuluh menit, dengan cara mandi kilatnya, Kyunghee sudah selesai membersihkan diri. Hanya menggunakan celana panjang serta kemeja putih, sepatu boots hitam pendek serta sebuah tas selempang hitam kecil, perempuan itu menyetop taxi dan langsung menuju ke tempat studio milik Junhyung oppa.


× × × ×
🏤: Junhyung Choi's Studio
⏰: 22mins later
× × × ×

Taksi yang membawa Kyunghee dari asrama para trainee WM Entertainment akhirnya tiba di depan sebuah rumah yang merangkap studio foto. Kyunghee membayarkan ongkos perjalanan sesuai argo yang tercantum pada layar kecil di dekat dashboard mobil taksi tersebut. Sosok perempuan itu akhirnya keluar dari sana, membuka pagar rumah milik Junhyung oppa dan melangkahkan tungkainya masuk ke dalam sana.

Gelak tawa terdengar dari dalam ruangan tersebut. Yang sudah Kyunghee pastikan di dalam sana ada lebih dari tiga orang. Ketukan pintu terdengar dari bertemunya punggung tangan kyunghee dengan pintu kayu tersebut. Mengetuk pintu itu beberapa kali, sampao akhirnya ada seorang lelaki jangkung berkulit putih yang membukakan pintu dari dalam. Junghyung oppa.

Senyum kesenangan dapat terlihat jelas dari paras lelaki di hadapan Kyunghee. Mungkin lelaki itu senang karena Kyunghee tiba tepat waktuㅡbahkan lebih cepat dari perjanjian awalnya selama tiga puluh menit.

"Ah, Kyunghee. Kau sudah datang" ucapnya kemudian mundur beberapa langkah, memberikan ruang untuk perempuan itu agar dapat masuk ke dalam. "Silahkan masuk, yang lain sudah menunggumu" ucapnya lagi.