Notes

Kepentingan Nasional dan Keamanan: Dalam teori realisme, negara memprioritaskan kepentingan nasional dan keamanan sebagai faktor utama dalam mengambil kebijakan. Dalam konteks penanganan terorisme, kebijakan pemerintah Indonesia akan didorong oleh upaya untuk melindungi keamanan nasional dari ancaman terorisme. Pemerintah akan berupaya memperkuat kapabilitas keamanan, meningkatkan intelijen dan penegakan hukum, serta mengamankan perbatasan negara untuk melindungi negara dan warga negaranya dari serangan teroris.

Persaingan dan Ancaman Eksternal: Realisme menekankan persaingan antara negara-negara sebagai akibat dari kepentingan nasional yang saling bertentangan. Dalam konteks penanganan terorisme, pemerintah Indonesia juga harus menghadapi ancaman eksternal, baik dari kelompok teroris lintas batas maupun potensi pengaruh dan penyebaran ideologi ekstremis dari negara-negara lain. Dalam upaya menangani terorisme, kerjasama dengan negara-negara lain, termasuk pertukaran intelijen dan pendekatan keamanan lintas batas, menjadi penting untuk memitigasi ancaman tersebut.

Keseimbangan Kekuasaan dan Aliansi: Dalam teori realisme, keseimbangan kekuasaan menjadi penting untuk menjaga stabilitas di sistem internasional. Dalam konteks penanganan terorisme, Indonesia dapat mencari keseimbangan kekuatan dengan berperan aktif dalam kerjasama regional dan internasional dalam upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme. Melalui aliansi, baik bilateral maupun multilateral, Indonesia dapat memperkuat kapabilitasnya dalam menghadapi terorisme dengan memperoleh dukungan teknis, intelijen, dan sumber daya dari negara-negara mitra.