Notes

Title : Goodbye
Author : Hental//Zy//Yuwi
Length : Oneshoot
Genre : Sad, Friendship, Family
Main cast :
- Kim Yoo Jung (Jungie)
- Ellen Kirova (Ellen)
- Son Naeun (Eun)

Other cast :
- All Student and teacher of St. Vladimir Academy


NOTE[!!!]
KESAMAAN NAMA, TEMPAT, HARAP DIMAKLUMI. INI HANYA FF KARANGAN HENTAL AUTHOR DAN TAK ADA MAKSUD MENYINDIR/MENYINGGUNG SIAPAPUN. THX
-OWN-









~Kalau memang ini yang terbaik, aku akan melakukannya daripada harus diam di sini tapi sedih setiap harinya, aku sayang kalian, kalian semua~

***--<Author POV>--***
Saint Vladimir Academy, SVA. Begitulah singkatannya. Ini merupakan sekolah khusus vampire, makhluk penghisap darah yang banyak ditakuti manusia. Sekolah yang tersembunyi dari dunia manusia, dan tempat para vampire tinggal. Montana, Amerika Serikat. Disanalah SVA berada.
Di malam yang dingin, terlihat gadis cantik yang sedang menutup pintu kantin, ya, dia seorang staff kantin di SVA.
“Hya Jungie!”
Begitulah panggilannya, Jungie. Ia adalah seorang vampire berclan dhampir yang menjadi staff kantin.

***--<Jungie POV>--***
“Hya Jungie!”
Aisshh berisik sekali anak itu, batinku. Apa ia tak tahu aku sudah lelah seharian berjaga kantin sedangkan ia santai santai di asrama. Huffttt…
“Mwoya? Daritadi kan aku sudah jaga kantin, besok giliranmu zy-ah” jawabku dengan lesu dan mengharapkan pengertian darinya. Ia sangat cerewet dan tak henti hentinya menggangguku sedari tadi, ingin kugigit rasanya.
“Mwo? Aku? Bukannya masih ada Minay?”
Aisshh curang sekali anak ini, Tuhan sungguh tak adil, aku diberi beban yang sangat berat… Kenapa hari ini banyak sekali masalah yang datang padaku… Anak cerewet ini, kesibukan akan event kantin besok, belum lagi masalah yang… Ugh lupakan saja. Pusing rasanya jika kuingat anak itu, vampire baru yang bisa kusimpulkan, ia merebut mommyku. Ya, mommyku satu-satunya, Ellen Kirova. Headmiss dari SVA.
---Flashback ModeOn---
“Jungie kemarilah nak, mom ingin mengenalkan seseorang padamu. Dia anak baru mommy, adikmu, Eun”
------

***--<Author POV> --***
Son Naeun, Eun. Begitulah panggilan akrabnya. Ia seorang vampire baru yang dibawa ke SVA, berclan moroi. Sejak datang ia sudah akrab dengan murid SVA lainnya, termasuk sang headmiss, Ellen Kirova. Atas dasar keakraban mereka, ia pun diangkat menjadi anak angkat Ellen. Namun semuanya tak berjalan dengan lancer. Jungie, ia tak ingin kasih saying Ellen terbagi dua, dan ia sudah merasakan itu. Semenjak kedatangan anak itu hari harinya terasa bagai di neraka. Namun apa yang bisa lakukan, ia tak berhak melarangnya. Ia hanya bisa pasrah dan menunggu waktu yang akan menjawabnya.



***--<Ellen POV>--***
Kenapa anak itu? Aku merasa sepertinya ia menjauhiku belakangan ini, batinku.
“Jungie! Mau kemana kamu nak?”
Tanyaku lembut padanya, namun taka da jawaban. Apa karna aku mengangkat anak baru, ia sampai menjauhiku begini? Ahh…
Aku pun datang ke asrama dhampir untuk menemuinya, namun gagal. Ia sedang tak berada disana, padahal aku ingin memberikan boneka tanda maafku padanya. Ibu mana yang tak sedih melihat anaknya begini? Belum lagi besok ia harus menghandle event di kantin, jika suasana hatinya begini, eventnya pun bisa hancur…
------

***--<Eun POV>--***
Hey… Apa salahku sampai ia menjauhiku seperti ini? Aku hanya ingin akrab dengannya, aku hanya ingin menjadi adik yang baik untuknya. Tapi kenapa malah begini? Hufftt…
“Eonni! Kau sedang apa di sini malam malam begini eoh?”
Tanyaku pada Jungie, namun tak kusangka ia malah menjawab dengan nada yang tinggi dan bersikap dingin padaku, padahal niatku hanya bertanya saja, salahkah aku bertanya sepeerti itu?
“Apa urusanmu? Tak usah mengurusku, kau bukan siapa siapaku! Pergilah!”

***--<Jungie POV>--***
“Apa urusanmu? Tak usah mengurusku, kau bukan siapa siapaku! Pergilah!”
Jawabku kasar. Aku belum bisa menerima kenyataan ini. Jujur, aku merasa iri saat ia bersama mommyku. Lebih baik aku menjauhinya untuk saat ini, aku tak ingin melukainya dan mommy, aku juga tak ingin merasa sedih. Ya, lebih baik seperti ini, menjauh untuk sementara waktu dari mereka daripada membuat masalah baru…
“Jungie?”
Sapa Sir Ozera. Dia pembimbing kantin, wakil headmiss, sekaligus daddyku. Daddyku yang paling kusayangi.
“Daddy~”
Jawabku langsung lari kearahnya dan memeluknya. Akhir akhir ini kami sangat jarang bertemu, untung ia datang, paling tidak ada yang menghiburku saat ini. Aku berharap ia mengerti keadaanku saat ini, keadaan dimana aku merasa sesuatu yang berharga dariku direbut, namun tak bisa melakukan apa-apa selain berdiam diri.



***--<Eun POV>--***
“Hufftt pagi pagi begini aku sudah sial saja. Bangun kesiangan, seragam hilang, hufftttt siallllll”
Teriakku penuh frustasi. Bagaimana tidak? Sekarang ada event kantin, aku sudah mendaftar dan malah sial begini.
Dengan cepat aku teleport ke kantin dan tentu saja sudah ramai disana. Kulihat salah satu staff, Zy. Mungkin dia yang menghandle event pertama, jadi aku menghampirinya.
“Permisi, apa kau yang menghandle event pertama? Apa aku sudah ketinggalan? Maaf aku terlambat datang”
Tanyaku yang yah, bisa dibilang sudah seperti wartawan. Belum ia menjawab pertanyaanku, kulihat Jungie memperhatikan kami dengan tatapan yang dingin, bisa kumaklumi.
“Untung saja kau belum terlalu terlambat. Event belum dimulai, baru membagikan kelompok. Event pertama Jungie yang menghandle, bukan aku.”
Apa semua staff kantin memang dingin begini? Kenapa mereka innocent kepadaku? Kalau Jungie wajar seperti itu, tapi Zy? Ah ya… Aku ingat sekarang, dia salah satu anak SVA yang diam diam dekat dengan Jungie dan berasal dari gen yang sama, gen 6.

***--<Author POV>--***
Pagi yang cerah ini diiringi dengan event kantin yang sangat ramai. Banyak masalah terjadi saat ini. Mulai dari event yang tertunda akibat kesalahan pembagian kelompok, staff yang hilang karna alerginya kambuh, protes dari beberapa vampire lain karena event yang berisi kode sandi yang membuat mata mereka sakit, ditambah lagi suasana hati Jungie yang memang sudah tak baik.
Skip, belum event selesai sudah muncul banyak masalah. Jungie yang emosinya tak terkendali, Minay yang hilang entah kemana, Zy yang alerginya sedang kambuh, dan peserta event yang kebingungan. Dan satu masalah besar, Jungie dan Eun mulai lagi, dan kali ini lebih parah. Entah berawal dari mana, mereka saling adu mulut, adu mulut dengan maksud berdebat, bukan ciuman.
Mereka yang sama sama terbawa emosi dipanggil ke ruang guru. RSSE mereka ditahan, namun Eun belum juga selesai ribut. Sampai akhirnya ia ditegur anggota VNA dan beberapa murid, termasuk Zy yang selalu membela Jungie. Namun, takdir berkata lain…

***--<Jungie POV>--***
Buliran bening mulai membasahi wajahku. Cengeng memang, tapi aku juga punya perasaan. Aku sudah lelah dengan semua ini. Sungguh aku ingin mengakhiri semuanya. Ya, aku akhiri saja semuanya, hari ini.
Aku berjalan menuju kantin dan menaruh surat pengunduran diriku sebagai kepala kantin. Setelah itu aku pergi ke ruangan mommy, kutaruh setangaki bunga tanda perpisahan dan sebuah surat.
Setelah itu, aku pergi menuju tempat favourite ku, pantai. Seperti biasa saat aku sedih, aku akan pergi ke sini dan menulis dibatu sekitar sini,
--Kalau memang ini yang terbaik, aku akan melakukannya daripada harus diam di sini tapi sedih setiap harinya, aku sayang kalian, kalian semua--
Itulah yang kutulis kali ini. Aku sudah berpikir berulang kali untuk melakukan ini, keputusanku sudah bulat, aku tak ingin mengganggu mereka lagi. Kulepas alas kakiku, aku berjalan dengan gontai menuju tepi pantai ini. Pantai yang dengan beberapa langkah kedalamnya saja sudah bisa tenggelam mengingat kedalamannya yang bisa dibilang lumayan dalam.
“Goodbye all, love you”
Kata terakhir dariku. Selamat tinggal semua…

***--<Author POV>--***
{2 tahun kemudian}
Hari hari setelah kepergian Jungie pun berjalan seperti biasa. Walau awalnya sangat sulit bagi orang terdekatnya, namun lama kelamaan mereka mulai mengikhlaskan kepergiannya. Setelah kejadian yang mengenaskan itu, banyak terjadi perubahan, diantaranya pengeluaran ultimatum baru oleh Ellen Kirova, sang headmiss,

-ULTIMATUM-
Per tanggal 4 April 2015 di ST. Vladimir Academy dilarang siswa SVA memanggil para pengajar dgn sebutan “mommy or daddy or etc” untuk menghindari kecemburuan social antar murid… Semua murid SVA disini diperlakukan sama… untuk panggilan itu silahkan di ruang pribadi para pengajar…
Ketahuan melanggar, dikenakan denda.
---
Minay diangkat menjadi kepala kantin yang baru, staff kantin yang jumlahnya bertambah dengan Minay, Zy, Kijut, Kajjung,,, Dan Eun… ia sekarang sudah membaik dan memiliki banyak mommy selain Ellen.
Banyak yang terjadi setelah itu, baik, buruk, mereka jalani dengan penuh kesabaran sehingga SVA mencapai kenyamanan dan kebahagiaan kembali, hingga sampai gen11 saat ini.

-END-