Notes

Riddle
Level : Easy

Natal sebentar lagi akan tiba, aku, istriku dan anak semata wayangku berniat merayakan Natal dirumah Ibuku.
Kami berangkat menjelang petang sekitar jam 06.00 . Entahlah menurutku perjalanan malam lebih meyenangkan, lebih tenang dan terhindar macet. Yah walaupun kantukku datang setiap jam 9 malam, gampanglah nanti akan kucari peristirahatan sementara.

Kulirik arloji di tanganku, jam 9 sudah hampir lewat. Pantas saja pandanganku mengabur. Aku melirik kesekeliling tak ada tempat yang cocok untuk beristirahat. Kuputuskan untuk menyalakan rokok untui menghilangkan kantuk. Tak berapa lama kemudian anakku marah-marah karena tak tahan dengan asap rokok. Akupun mematikan rokokku dan membuangnya lewat jendela. Namun anakku masih saja mengomel dan sebagai gantinya aku memberikan permen tanpa menoleh ke belakang.

Tak berapa lama kemudian kantukku kembali datang, beruntung didepan ada kedai kopi. Ku putuskan berhenti sejenak disana untuk beristirahat. Akupun turun dan memesan dua gelas kopi untuk aku dan istriku.

"Kopimu sayang" kataku pada istriku sambil memberikan segelas kopi, sama seperti caraku memberikan permen pada anakku.

Kembali, aku melanjutkan perjalanan karena mataku sudah terasa segar. Ditengah jalan ibuku menelpon.

"Sudah sampai mana?"
"Mungkin 15 menit lagi sampai bu"
"Kenapa lama sekali?"
"Maaf bu, aku mengantuk di jalan dan membeli kopi"
"Ah please, aku berharap Santa akan membersihkan noda kopi itu sendiri, baiklah hati-hati nak"
"Iya bu,"

Akupun mematikan telpon dan melanjutkan perjalanan dengan tenang.


Jawab :

Sebenernya semua ilusi si 'Aku' ngga punya anak dan istri, itu semua halusunasi, terlihat pas ibunya bilang " aku berharap Santa akan membersihkan noda kopi itu sendiri" soalnya kan dia ngasih kopi ke istrinya di jok belakang, tanpa menoleh, jadi otomatis jatoh trus mobilnya kotor, dan selalu ibunya yang bersihin keesokan harinya.