Notes

NASKAH DRAMA GRYFFINDOR

sebuah permata yang tersimpan dengan ribuan permata nyatanya harus melebur menjadi bongkahan kecil besi berkarat

~~~~~~

Teriknya matahari tak membuat beberapa wizard berjubah merah menyala menyurutkan semangatnya. Mereka bergerombol sambil memegang lembaran perkamen usang.

Fenice : "...jadi apa jawabannya?",ucapnya sambil mendengus pelan. " Kak Kiku apa tahu jawabannya?"

Kiku : "hmm, aku tak yakin dengan jawabanku karena ya kalian tahu sendiri kan aku tidak begitu pandai memecahkan clue",sambil meringis pelan.

Fenice : "ah..kata siapa ? kak kiku pintar kok ",Fenice terkekeh pelan sambil sesekali meremas ujung kertasnya.

Sean : "Ku, kau mau ku lempar dengan batu atau kertas? Bilang sekali lagi kau tak bisa memecahkan clue, ku hancurkan lenganmu",ucapnya sedikit keras namun bergurau.

Sementara itu ada beberapa pasang mata yang mencuri pandang ke arah tiga orang tersebut.

Auryn : " Tampaknya mereka sedang mengerjakan misi dari Prof Zoe ",ucapnya sambil terus memandangi mereka dari balik pohon.

Steve : " Ah itu bukan hal gampang, aku punya rencana bagus untuk mengetahui jawaban mereka hahaha ",ia menutup mulutnya sambil tertawa.

Auryn : " Maksudmu?"

Adren : " Steve selalu punya 1001 cara untuk mendapatkan yang ia mau, jadi kau Auryn tenang saja "

Tiga wizard itupun meninggalkan pohon tempat mereka mengintip tiga orang disana.

-----

Malam itu Fenice menyusuri koridor yang gelap untuk sampai di asramanya. Ia tidak tahu bahwa ada seseorang yang mengikutinya. Berulang kali ia menengok ke belakang karena takut dan berjaga jaga dengan wand di tangannya.

"..Aaakh!!"

Fenice mendadak kaget melihat orang yang berdiri di depannya.

Fenice : "..Ah senpai, kau mengagetkanku saja",ucapnya pelan sambil memandang orang didepannya bingung.

Steve kemudian merapatkan tubuhnya ke Fenice, terus hingga tubuh Fenice menempel tembok dibelakangnya.

Fenice : "...Senpai mau apa? Jangan macam-macam atau aku akan teriak",ucapnya takut

Steve mendekatkan wajahnya ke wajah Fenice seolah berusaha untuk menghirup aroma tubuhnya.

Steve : "..Berikan kertas misimu yang sudah selesai padaku",bisiknya

Fenice : "..aku tidak mau ! "

Steve : " tidak mau? jadi kau lebih memilih kita masuk dalam artikel sekolah tentang seorang gadis yang berciuman dengan laki-laki dalam sekolah? "

Fenice : " Kenapa seperti ini? Kita satu asrama kan senpai? Tidak seharusnya begini '

Steve : " Tapi misi itu tidak atas nama Asrama kan? jadi besok kau harus menyerahkan padaku. jika tidak artikel kau dan aku akan keluar.

Selembar perkamen dan pena melayang sendiri pun menghampiri mereka berdua sembari mencatat kejadian yang berlangsung

Fenice pun menganggukan kepalanya tanda ia setuju dengan permintaan Steve. Stevepun melepaskan kaitan tangannya dari Fenice membiarkan gadis itu pergi.

~~~

08.00

Fenice : "..sudah kan? aku akan segera pergi"

Steve menganggukan kepalanya sembari menyambar tasnya dan berjalan ke ruang kelas Prof Zoe. Ia bergegas ke arah sudut dimana teman-teman kelompoknya berkumpul.

Steve : "Berhasil haha",ucapnya pelan

Tak lama kemudian Prof Zoe memasuki kelas .

Prof Zoe : "..Selamat pagi anak-anak, apakah kalian sudah mengetahui jika hari ini adalah hari terakhir mengumpulkan jawaban misi ? "

"Hmm...."
"Tapi aku belum menemukan jawaban"
"Besok saja prof"

Prof Zoe : "Sekarang siapa yang sudah selesai?"

Kelompok Fenice dan Steve mengangkat tangannya bersamaan. Tetapi pada akhirnya kelompok Steve lah yang ditunjuk dulu. Adren membacakan hasil misinya, tepatnya contekan misi.

Prof Zoe : "Ah bagus-bagus, sekarang silahkan Kiku membacakan hasil diskusinya"

Kiku hanya terdiam ketika disuruh membacakan hasil diskusinya karena jawabannya sangat persis dengan milik Adren dkk.

Ia memikirkan bagaimana bisa jawaban dari kelompok berbeda bisa sama persis? ia masih bertanya-tanya.

Dengan keraguannya kiku pun maju kedepan untuk membacakan diskusinya.

—Setelah kiku selesai membaca, Prof Zoe pun bertanya.

Prof Zoe : "Kiku kenapa hasil diskusi mu bisa sama dengan hasil diskusi kelompok Steve? Bukan kah hal mustahil hasil diskusi antar kelompok berbeda tetapi hasilnya sama? " Tanya Prof Zoe sambil berdiri disamping kiku.

Kiku dengan perasaan yang bingung harus menjawab apa atas pertanyaan prof zoe tersebut.

Kiku : " Sa..... sa.... saya tidak tahu prof " dengan pasrahnya kiku menjawab

Prof Zoe hanya menggelengkan kepala dan mempersilahkan kiku untuk kembali ke tempat duduknya, sementara Steve hanya melihat kelompok Kiku dengan tatapan licik.

Fenice yang melihat tatapan licik steve merasa kesal tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena dia sudah memberikan salinan diskusi kelompoknya terhadap Steve.