NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Albu dan James Potter, keturunan Harry Potter dan Ginny potter. James adalah seorang Gryffindor dengan sifat yang suka memberontak. Sebenarnya, separuh jiwanya adalah Slytherin. Sifat Pemberaninya membuat Topi Sorting hat dengan lantang menyorakkan nama Asrama Singa tersebut, bersama dengan sepupunya Rose Weasley.
Sebaliknya dengan Albus potter, ia mendekam di asrama Slytherin. Malu ia rasakan saat awal penentuan asrama. Bagaimana mungkin anak pahlawan Gryffindor masuk ke dalam lubang buaya Slytherin.
Sementara anak tunggal Malfoy secara mengejutkan juga menjadi bagian dari Gryffindor, bahkan menjadi Prefect. Sifatnya yang bijak, Pemberani dan bertanggung jawab memang seperti Gryffindor sejati.

Pagi yang cerah dengan mentari yang tak luput dari pandangan seolah mencoba menyapa para murid yang sedang disibukkan oleh Sarapannya, warga Hogwarts terlihat damai dengan canda dan tawa mereka.



Namun itu tak berlangsung lama, Tiba Tiba suasana menjadi kelam, gerombulan Death Eaters datang dan menghancurkan pintu Great Hall dengan keras. Semua orang panik dan menjerit ketakutan…



Neville : (berteriak lantang) Semuanya! Cepat pergi ke atas sekarang juga!



Lucius : Apa kalian takut dengan kami? Ah, jangan kira kami sudah musnah. Kami akan datang lagi karena kami akan tau semua hal yang kau sembunyikan.



Travers : Dan kuberi tahu kau, salah satu orangmu tak bisa kau percaya, tapi bisa ku percaya. Hahaha! Kali ini aku akan pergi tapi lihat saja nanti.
Neville : Seseorang? (bergumam)

Setelah kedatangan Death Eaters yang menggemparkan, Professor Longbottom kembali mengumpulkan semua murid di Great Hall.


Neville : Perhatian! (berkata dengan sedikit keras) Seperti kita ketahui, sekolah kita telah dimasuki oleh sihir hitam.

Tiba tiba, pintu Great Hall terbuka dan menampakan Prof Parvati yang mendorong kasar tubuh Albus yang berpenampilan sangat kacau.

Prof Parvati: (menghadap Neville) Ah, maaf Professor. Saya menemukan anak ini di koridor belakang. Saya tak tau apa yang dilakukanya.

Albus : (segera memprotes) Tapi Professor!

Neville : Kau anak Slytherin yang sangat brutal, Albus. Apa kau tak tau tadi ada serangan mendadak. Kau bahkan bermain main di koridor. Detensi! sekarang duduk bersama Slytherin lainnya.

Albus: Baiklah, Prof. (menunduk dan berjalan menuju gerombolan Slytherin lainnya)


Neville : Baiklah, untuk mencegah hal buruk terjadi dan untuk menemukan jikalau, benar ada nya seorang anggota Death Eaters didalam Hogwarts, maka akan dilakulan penggeledahan barang bawaan bagi semua siswa dan Professor, tanpa terkecuali.



Begitulah Kecemasan seorang Principal Hogwarts–Neville Longbottom.



Malamnya, Scorpius diam diam pergi menemui Death Eaters yang ternyata adalah Kakek dan Nenek nya, Lucius dan Narcissa Malfoy.



Lucius : Scorpius, ayo minum! Aku masih tidak percaya bisa bisa nya kau masuk asrama merah itu. (menggeser piring makanan yang berada dimeja)



Scorpius : (menggeleng) Aku tidak minum, grandpa. Grandpa habiskan sendiri saja, sepertinya itu lebih nikmat.



Narcissa : (mencoba mengambil fokus Scorp) Ku dengar kau menjadi Prefect Gryffindor? Selamat atas jabatanmu, Scorp!



Travers: (berkata sembari mengiris daging) Hah, kupikir Malfoy tidak memiliki pilihan alternatif lain selain asrama yang begitu mendarah daging dengan kalian. Rupanya paradigmaku salah, ya?



Narcissa : Scorp, grandpa ingin menawarkan sesuatu demi kelancaranmu di Hogwarts. (memegang tangan cucunya) Scorp, Ia ingin kau menjadi pelahap maut seperti kita.



Lucius: Bayangkan, ketika kita merebut kembali sekolah-sekolah penyihir. Desa Hogsmeade beserta properti mereka yang menjadi rampasan. Masa kejayaan kita akan pulih, nak. (menatap dengan optimis)



Travers: (berkata dengan penuh rahasia) Ah, kebetulan sekali salah satu murid di sekolah yang sekarang merupakan bagian dari kita.



Scorpius : (terdiam sejenak seperti memikirkan sesuatu) Baiklah, grandma aku bahkan sudah menunggu masa masa kejayaan Death Eaters.



Malam semakin kelam, Terdengar dentangan jam 3 kali menunjukkan pukul 10 malam, Untuk ukuran jam malam Hogwarts, itu sudah melampau batas. Terlihat sang Kepala Sekolah—Neville—sedang berhadapan dengan Rose dan James.



James : (menyapa dengan ekspresi bingung) Selamat malam Prof.



Neville : (mengangguk samar) Kudengar Scorpius menghilang? Dimana terakhir kali kalian bersama dengannya? Apakah sebelum menghilang, ia mengatakan sesuatu kepada kalian? Meminta izin? Berkata ingin pergi ke suatu tempat?



Rose : (mengangguk ragu) Ya... Scorpius bilang ia ingin pergi mengirimkan burung hantu ke suatu tempat



James : (berkata tegas) Kami terakhir melihatnya di common room. Hanya itu yang kami tahu.



Bertepatan dengan itu, Professor (Parvati) Patil memasuki ruangan sambil terengah.

Parvati : (terengah namun ekspresi wajahnya panik) Prof, ada yang menemukan Albus di kamar mandi perempuan, tak sadarkan diri!

Neville : (membulatkan mata) Apa? Apa ia masih disana?

Parvati : (menganggukkan kepala) Iya, Prof.

Denga secepat kilat Prof Longbottom, Prof Patil, James dan Rose memasuki toilet dan menemukan saudara kembar Prof Patil - Padma - terkapar parah.



Parvati : (berteriak histeris) Yatuhan, Padma! Sadarlah Padma!

Neville : Madam Pomfrey, Madam Pomfrey! Kau tenanglah, Parvati.

James : (melebarkan mata ) Prof Padma? Bukannya tadi katanya Albus ada disini?

Parvati : ( terisak ) Aku berani sumpah tadi ada yang memmbicarakan Albus di kamar mandi perempuan
Rose : (menatap prof padma terkejut ) Dimana Albus?

James : (menarik tangan Rose) Tetap diam di belakang, Rose.

Rose : (mencengkram jubah James) Suasana disini sangat mencekam, James. Aku takut.


Lalu datanglah Scorpius ke Toilet Wanita. Niatnya hanya mencuci tangan tanpa harus bertemu orang lain. Tetapi...

Scorpius : (mengernyitkan dahi, bingung) Ada apa ini?

Rose : (menatap kaget) Scorp! Scorpius, kemana saja kau?

Scorpius : (mengabaikan Rose dan menghampiri Neville) Professor, tadi saya bertemu tiga Death Eaters di menara jam. Dan... mereka mengajak saya untuk ikut menjadi Death Eater.

Neville : (bertanya dengan penuh selidik) Dan tanggapanmu?

Scorpius : (terkekeh) Lihat, saya tertawa sampai merinding. Tentu saja tidak, Prof. Seorang Gryffindor—walaupun keturunan Slytherin—tidak mungkin akan menjadi Death Eater, bukan?

Neville : (menatap penuh selidik) Jadi? dan apa kau melihat wajah mereka?

Scorpius : (mengangkat bahunya acuh) Well, seorang Death Eater bernama Travers, tidak terlalu penting. Dua orang lagi adalah kakek-nenekku yang tercinta. (tertawa keras)

Neville : Kau seperti ini lagi, akan kuminus point Gryffindor. Kalian, kembalilah ke asrama kalian masing-masing.



Semua kembali ke asrama masing masing tak terkecuali Scorpius, ia berjalan lebih pelan, mengakibatkan ia tertinggal jauh dari sepasang sepupu Potter-Weasley. Ketika mereka sudah berbelok, Scorpius tersenyum lebar



Scorpius : (tersenyum sinis) Akting yang bagus, Scorpius Malfoy (kembali ke asrama)





Pergantian hari terasa begitu cepat, sudah seminggu sejak kejadian Prof Patil diserang oleh Death Eaters, atau yang begitu dibicarakan seantero Hogwarts Datanglah gerombolan Death Eaters menyerang seantero Hogwarts, seisi Hogwarts hancur berserakan, Rapalan mantra terdengar di sana sini. Begitu juga dengan Scorpius dan lawannya yang memakai Topeng Death Eaters itu beradu tatapan sinis.



Scorpius : Kenapa kau lari, Anak Baru Death Eaters? Takutkah? (mengacungkan wand untuk melucuti topengnya) ...Albus?



Albus : Siapa kau? (marah, melucuti topeng lawannya) Scorpius? Apa yang kau lakukan di sini? Bergabung dengan DE juga, eh?



Scorpius : Dugaanku benar, kau si pengkhianat itu. (tertawa)



James : (mendekat bersama Rose) Scorpius! Apa yang kau lakukan? (melihat jubah Scorp) Death Eaters?



Scorpius : Aku hanya menyamar untuk mengikuti si pengkhianat licik satu ini. Kau benar benar pantas untuk masuk Slytherin, huh?



Albus : Banyak omong kau! (bersiap menyerang Scorpius)



Rose : Expelliarmus! (melucuti senjata Albus)



James : (mendekati Albus) Kau... bukan adikku lagi! (menodong wandnya ke arah Albus)



Scorpius : James! Jangan! (menahan Scorpius)



James : Kenapa kau menjadi Death Eater?



Albus : Well, semua berawal dari acara seleksi. Saat itu Topi Seleksi berkata bahwa aku sebenarnya mempunya sifat Slytherin yang sangat mendominasi. Licik? Ya. Berambisi? Ya. Cerdas? Tentu ya. Semua itu ada dalam sifatku.



Rose : Pantas saja, Aku pernah melihatmu memutilasi hewan-hewan. Dasar psikopat! Paman Harry pasti sangat kecewa terhadapmu.



Albus : (tertegun) Aku sama sekali lupa dengan Ayah dan Ibu. Semua kata-kata manis Death Eaters itu. (menunduk) Mereka datang sehari sebelum kita berangkat ke King's Cross. Mengajakku ikut. Membuatku terlena dan lupa akan segala hal. (tersenyum miris, menatap tanda kegelapan di lengannya)



Scorpius : Kau punya kesempatan untuk memperbaiki, kau tahu.



James : Dia sudah mencemari nama baik Potter!



Scorpius : Semua orang punya kesempatan kedua untuk memperbaiki segala hal, James. (berjongkok di depan Albus) Bicara dengan kedua orangtuamu, semua saudaramu dan juga guru-guru. Keluargamu benar-benar pusing ketika tahu salah satu dari mereka adalah Death Eaters.



Setelah Albus berjanji akan bertanggung jawab dengan semua ini, mereka kembali menemui Prof Longbottom dan Untunglah para DE yang dari tadi menguasai Hogwarts sudah tak terlihat batang hidungnya. Mereka terpaksa mundur karena pasukan mereka yang tumbang satu per satu



Neville : (mendekati anak-anak) Apa yang kalian lakukan? Oh! Albus!



Albus : Maafkan saya, Prof. Berilah saya kesempatan kedua untuk memperbaiki diri.



Neville : Ayahmu pasti malu punya anak sepertimu, nak. (mengerutkan kening) Tapi baiklah. Aku akan mengirim surat padanya sehalus mungkin. (menoleh ke arah Scorpius) Dan seorang Scorpiu juga DE sekarang, eh?



Scorpius : Tidak, Prof. Ketika kakek-nenek saya mengajak untuk menjadi DE, saya setuju di hadapan mereka. Dan mereka memaksakan untuk menato tanda kegelapan. (mengusap lengannya) Mereka tak tahu kalau selama ini saya berbohong dan hanya menjadi mata-mata di sana.



Rose : Oh, Scorp, jadi kau menyamar menjadi DE? Sungguh berbahaya!



Neville : Nah, kalau begitu kerja bagus. (menepuk pundak Scorpius)



Scorpius : Ah saya ingin bertanya, Prof. apa kedua kakek-nenek saya masih hidup, Prof?



Neville : Maaf sekali, Scorpius, (menatap iba) Mereka sudah meninggal dalam perang.



Scorpius : (diam seribu bahasa tanpa berkutik sedikitpun) Aku pergi dulu.



Rose : (berteriak) Kau masih punya aku dan James, Scorp!



James : Kenapa kau bawa bawa namaku hah? (menatap Rose dengan kesal)



Begitulah akhir dari cerita kita ini, Hogwarts bukan disibukkan oleh perang lagi kali ini, melainkan disibukkan dengan para guru yang membereskan reruntuhan dan memperbaiki bangunan. Beberapa menumpuk mayat DE, tidak tahu harus diapakan. Suasana sudah kembali damai



- The end



Ah belum sepenuhnya selesai ternyata. Kau tau cerita akan menarik dengan ending yang menarik pula. Mari kita menuju Ruang Kepala Sekolah, Terlihat Prof Neville sedang terduduk dengan tatapan puas



Neville : (membuka mata, meraih pigura foto yang berisi kedua orangtuanya) "Ayah, Ibu. Aku sudah membalas dendam kepada para Death Eaters. Walaupun bukan kepada Bellatrix sendiri, tapi kepada para Death Eaters." (smirks) "Hebatnya. Aku baru sadar jika balas dendam itu sangat amat manis”


Begitulah Drama ini ditutup dengan penampilan sisi misterius dari seorang Penmimpin Hogwarts. Drama ini mengajarkan kita agar tidak menilai seseorang dari luar saja, Banyak yang memilih diam tetapi membawa kehancuran, begitu sebaliknya ada juga yang memilih bersuara dengan tujuan kebaikan. Dan Kehancuran itu adalah suatu pilihan, dan tugas kita sebagai penerus adalah memilih Nasib seperti apa yang akan kita ambil.

Akhir kata, saya dan segenap kru mengucapkan Terimakasih . Selamat malam

     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.