Notes

Mantra (7/12/15)
G1-G3

Wingardium Leviosa (Lanjutan)
Setelah terjatuh dengan ketinggian sepuluh kaki, secara utuh Hobart telanjang di jalanan. 16 tulangnya patah, dan didenda karena kebodohannya yang memalukan dari Kepala Suku Warlock.

Hobart pun pulang ke rumahnya, dan menyadari bahwa mantra Wingardium Leviosa hanya membuat objek melayang dengan beberapa variasi waktu. Tergantung dari kemampuan si perapal dan berat dari objek. Dia juga menyimpulkan bahwa hewan kecil atau bahkan anak kecil ternyata bisa dilayangkan, tetapi tidak dapat mengontrol pergerakan tubuhnya. Jadi, meskipun dapat dilayangkan, hewan dan anak kecil yang termasuk makhluk hidup kemungkinan untuk bertahan lama di udara cukup singkat.

Hobart membuat pengumuman yang kedua, dan bahkan makin banyak kerumunan penyihir yang datang. Sebenarnya, mereka berharap kali ini akan terjadi yang lebih lucu dari sebelumnya.

Demonstrasi Hobart pada awalnya lebih sukses dari yang pertama. Dia mempertunjukkan ke penonton bagaimana dengan mudahnya menerbangkan objek berkisar dari kerikil sampai pohon yang telah digergaji. Hobart memutuskan dalam pertunjukan terakhirnya untuk menerbangkan topi Kepala Suku Warlock, yang ternyata merupakan rambut palsu Warlock sehingga menunjukkan kepala botaknya ke kerumunan. Warlock tidak terhibur dengan itu. Dia bertekat untuk duel dengan Hobart, tapi penduduk malah melayangkan jubah kepala sukunya di atas kepala Warlock, dan pergi.

Wingardium Leviosa, sesuai pengertian yang tercetak di Kitab Mantra Standar Tingkat 1 oleh Miranda Goshawk, adalah mantra untuk mengangkat suatu objek hanya dengan lambaian tongkat sihir. Dari pengertian tersebut dan asal-usulnya, sudah dapat kita ambil kesimpulan mengenai fungsi, yaitu untuk mengangkat benda. Mantra ini umum digunakan untuk mengangkat suatu benda yang menjadi objek, semisal bulu, buku, tongkat, kayu, dan sebagainya.

Mantra ini bisa digunakan pada makhluk hidup yang sudah mati. Tetapi, kembali lagi kemampuan si perapal dan berat dari objek itu sendiri. Sebenarnya mantra ini tidak digunakan untuk membuat manusia atau makhluk hidup apa pun melayang karena mantra terlalu rapuh untuk benda-benda yang terlalu berat. Sejauh ini, mantra hanya berhasil mengangkat manusia sejengkal dari tanah. Jika kalian menginginkan terbang, lebih baik gunakan sapu terbang.

Daftar pertanyaan:
1. Bagaimana dengan penyihir yang bisa terbang dengan sendirinya. Seperti Voldemort? Apa dia terbang sendiri. Atau ada mantra khusus lain profs?
--) Voldemort bisa terbang karena menggunakan sihir hitam, yaitu terbang (Flight). Biar bagaimanapun Voldemort dapat terbang dengan kemampuan dirinya sendiri. Dia mengajarkan itu kepada Severus Snape dan Quirinus Quirell.

2. Apa maksud dari 'kemampuan si perapal mantra'?
--) Kemampuan itu seperti apa ia ahli menggunakan dan mengendalikan mantra atau tidak.

3. Jadi, keberhasilan mantra ini hanya ditentukan oleh kemampuan penyihir serta berat benda?
--) Dan juga konsentrasi dan pelafalan.

Jika pelafalan mantranya, maka tidak akan berefek apa-apa. Tapi tidak semua yang tidak berefek. Jika kalian salah mengucapkan kata, namun mempunyai makna itu bisa menghasillan efek. Karena Penyihir Baruffio, pernah melafalkan huruf S menjadi F. Akibatnya, dia mendadak tergeletak di lantai dengan kerbau di atas dadanya.

Mantra ini dapat diucapkan baik secara verbal maupun non-verbal. Keras tidaknya suara tidak berpengaruh. Hanya saja bagi para amatir, sebaiknya mengucapkan mantra secara verbal dengan intensitas sedang. Jika sudah mahir, bahkan kita bisa mengucapkan mantranya di dalam hati alias secara non-verbal.

Wing-GAR! Pada kata GAR, gunakan nada yang enak dan diperpanjang sedikit. Wing-GAR-dee-um levi-O-sa!

Cara mengayunkan tongkat yang baik agar menghasilkan mantra yang mantap yaitu dengan mengarahkan tongkat ke benda yang akan diterbangkan. Tongkat sihir bukannya diacungkan, tetapi diayunkan dan disentakkan. Gerakan seperti seorang kondektur di orkestra yang sedang mengatur irama para pemusiknya. Ayun dan sentakan tongkat hanya butuh pergelangan tangan saja. Tidak perlu tenaga yang berlebihan, apalagi menggerakkan seluruh lengan. Cukup pergelangan tangan.

Ketika sudah berhasil mengayun, menyentak, dan mengucapkan mantranya dengan pas, kilatan cahaya putih transparan dari ujung ujung tongkat akan melesat cepat ke arah benda tanpa disadari. Cahaya yang dihasilkan samar, tidak seperti kebanyakan mantra tingkat tinggi lainnya yang memiliki kilatan cahaya yang terang.

Benda akan bergerak mengikuti gerakan tongkat. Gerakkan perlahan, bagi yang belum mahir ke arah mana pun. Jika sudah mahir, kalian bisa menjungkirbalikkan benda. Nah, untuk ketahanan mantra tergantung pada determinasi pikiran. Si penyihir harus bertekad dan memusatkan pikirannya untuk mengangkat benda tersebut. Bagi penyihir yang sudah amat mahir, tidak perlu lagi berkonsentrasi karena pikirannya telah terasah dan secara otomatis telah terfokus.