NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

NASKAH DRAMA GRYFFINDOR

sebuah permata yang tersimpan dengan ribuan permata nyatanya harus melebur menjadi bongkahan kecil besi berkarat
Narator: @iexodnc
Fenice: @xbtsmphi
Kiku: @yeordjah
Sean: @cholcn
Auryn: @kmtynx_
Adren: @lucais_leogane
Steve: @oxeduskji
Prof Zoe: @Cyraneil


~~~~~~

Desember tiba, bulan yang identik dengan cuaca dingin ini membuat beberapa orang harus memakai baju hangat mereka agar tak kedinginan. Sama halnya dengan segerombolan wizard berjubah merah menyala yang sedang memegang lembaran perkamen usang. Mencoba memecahkan tugas yang diberikan salah seorang Professor dengan semangat yang berkobar.

Fenice : "...jadi apa jawabannya?" ucapnya sambil mendengus pelan,"Kak Kiku apa tahu jawabannya?"

Kiku : "hmm, aku tak yakin dengan jawabanku karena ya kalian tahu sendiri kan aku tidak begitu pandai memecahkan clue,"sambil meringis pelan.

Fenice : "ah..kata siapa? kak kiku pintar kok,"Fenice terkekeh pelan sambil sesekali meremas ujung kertasnya.

Sean : "Hei nona kiku, kau mau ku lempar dengan batu atau kertas? Bilang sekali lagi kau tak bisa memecahkan clue, ku hancurkan lenganmu,"ucapnya sedikit keras namun bergurau.

Sementara itu ditempat yang cukup jauh, ada beberapa pasang mata yang mencuri pandang ke arah tiga orang tersebut.

Auryn : "Tampaknya mereka sedang mengerjakan misi dari Prof Zoe,"ucapnya sambil terus memandangi Kiku dan yang lain dari balik pohon.

Steve : " Ah itu bukan hal susah, aku punya rencana bagus untuk mengetahui jawaban mereka," menampilkan smirk yang terlihat sangat licik.

Auryn : "Maksudmu?"

Adren : "Steve selalu punya 1001 cara untuk mendapatkan yang ia mau, jadi kau Auryn tenang saja. Ayo pergi dari sini sebelum ketahuan,"

Ketiga wizard itupun meninggalkan pohon tempat mereka mengintip Kiku dan teman-temannya.

-----

Malam itu Fenice menyusuri koridor yang gelap untuk sampai di asramanya. Ia baru selesai dari persiapan untuk acara natal tahun ini. Fenice melangkahkan kaki menuju croomnya, sama sekali tidak tahu bahwa ada seseorang yang sedang mengikutinya. Meskipun begitu ia tetap waspada dengan berulang kali menengok ke belakang karena takut dan berjaga jaga dengan wand di tangannya.

"..Aaakh!!"

Fenice mendadak kaget melihat orang yang berdiri di depannya.

Fenice : "..Ah senpai, kau mengagetkanku saja,"capnya pelan sambil memandang orang didepannya bingung.

Steve menatap fenice dengan makna yang tak bisa ditebak. Pria itu secara tiba-tiba merapatkan tubuhnya ke Fenice, terus menerus hingga tubuh Fenice menempel dengan tembok dibelakangnya.

Fenice : "...Senpai mau apa? Jangan macam-macam atau aku akan teriak,"capnya takut.

Steve tersenyum miring, ia mendekatkan wajahnya ke wajah Fenice seolah berusaha untuk melakukan sesuatu yang tidak-tidak.

Steve : "Kau, berikan kertas misimu yang sudah selesai padaku,"bisiknya tepat ditelinga Fenice.

Fenice : "Aku tidak mau!" Membelalakkan matanya.

Steve : "Tidak mau? Kau yakin? Ahh... Jadi kau lebih memilih kita masuk dalam artikel sekolah tentang seorang gadis yang berciuman dengan laki-laki di malam hari? Pikirkan dampaknya jika hal itu terjadi."

Fenice : "Kenapa harus seperti ini? Kita satu asrama kan senpai? Tidak seharusnya begini."

Steve : "Tapi misi itu tidak atas nama Asrama kan? jadi besok kau harus menyerahkan padaku. jika tidak artikel kau dan aku akan keluar."ancamnya menatap mata Fenice yang ketakutan.

Selembar perkamen dan pena melayang sendiri pun menghampiri mereka berdua sembari mencatat kejadian yang berlangsung.

Fenice pun menganggukan kepalanya tanda ia setuju dengan permintaan Steve. Steve melepaskan kurungan tangannya dari Fenice setelah mendapatkan apa yang ia mau. Lalu, membiarkan gadis itu pergi terburu-buru.

~~~

08.00

Fenice : "sudah kan? aku akan segera pergi."

Steve menganggukan kepala sembari menyambar tasnya dan berjalan ke ruang kelas Prof Zoe. Ia bergegas ke arah sudut dimana teman-teman kelompoknya berkumpul.

Steve : "Berhasil. Haha..."ucapnya pelan sambil mengepalkan tangan. Wajahnya terlihat seumringah.
Auryn melihat aneh kepada steve
Auryn:" Apa yang berhasil? "Dengan cepat auryn melirik kertas yg digenggam steve. "Kamu?.......... "auryn melihat steve dengan tatapan terbelalak. Steve mengangkat alisnya sombong.
Dengan senyum mengembang Adren mengangkat tangannya untuk ber-high five dengan Steve dan dibalas oleh pria itu.
Adren :"Kau hebat, Steve."

Tak lama kemudian Prof Zoe memasuki kelas .

Prof Zoe : "Selamat pagi anak-anak, apakah kalian sudah mengetahui jika hari ini adalah hari terakhir mengumpulkan jawaban misi?" Bebrapa murid bergumam, ada yang sudah dan ada yang belum menemukan jawaban misi yang dimaksud.
Prof Zoe : "Sekarang siapa yang sudah selesai?"

Adren mengangkat tangannya dengan mantap, bersamaan dengan Kiku yang juga mengangkat tangannya.
Profs zoe :"yak, kelompok adren maju duluan,"menunjuk Adren.
Dengan perkamen berisi jawaban di tangannya, Adren berdiri dari kursinya dan maju ke depan kelas. Sesaat ia mencuri tatap pada Kiku dan kelompoknya, kemudian membacakan jawabannya dengan lantang.
Prof Zoe : "Ah bagus-bagus, sekarang silahkan Kiku membacakan hasil diskusinya"
Kiku hanya terdiam ketika disuruh membacakan hasil diskusinya karena jawabannya sangat persis dengan milik Adren,dkk.
Kiku : "Bagaimana ini? Kenapa jawaban kelompokku sama dengan kelompok Adren?" ucapnya.
Ia memikirkan bagaimana bisa jawaban dari kelompok berbeda bisa sama persis? ia masih bertanya-tanya. Meskipun begitu, pada akhirnya Kiku tetap membaca jawaban milik kelompoknya dan kembali duduk setelah selesai membaca hasil tugas.
Setelah kiku selesai membaca, Prof Zoe pun bertanya.
Prof Zoe : "Kiku kenapa hasil diskusi mu bisa sama dengan hasil diskusi kelompok Steve? Bukan kah hal mustahil hasil diskusi antar kelompok berbeda tetapi hasilnya sama? " Tanya Prof Zoe sambil berdiri disamping kiku.

Kiku dengan perasaan yang bingung harus menjawab apa atas pertanyaan prof zoe tersebut.
Kiku : " Sa..... sa.... saya tidak tahu prof " dengan pasrahnya kiku menjawab

Prof Zoe hanya menggelengkan kepala dan mempersilahkan Kiku untuk kembali ke tempat duduknya, sementara Steve memperlihatkan wajah tak berdosanya yang dingin.
Fenice yang melihat tingkah laku Steve merasa kesal, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena dia sudah memberikan salinan diskusi kelompoknya terhadap Steve.
***
Fenice menahan napasnya ketika dia dan yang lain diminta Kiku untuk ke ruang belajar tempat mereka biasa berkumpul. Mata tajam Kiku menatap teman-temannya satu persatu.
Kiku : "Katakn sejujur jujurnya padaku, siapa yang membocorkan jawaban kita ke kelompok Steve?"
Tak ada yang menjawab. Mereka bungkam seribu bahasa.
Kiku : "Apa kita ini teman? Kenapa tidak jujur padaku? Aku tidak harus menanyakan kalian satu persatu,kan?" Tanyanya.
Sean : "Demi Tuhan, kau menuduh kami? Bisa saja mereka mencurinya."
Kiku : "Bisa sajakan?"
Sean : "Mana mungkin kita sebodoh itu. Siapa juga yang mau memberitahukan hasil kerja kerasnya pada orang lain dan malu didepan Profs Zoe."
Mereka terdiam, tapi detik berikutnya Sean menatap Fenice yang sedari tadi hanya menunduk.
Sean : "Fe, jangan bilang..." ucapnya menggantung.
Fenice :"Maaf... Maafkan aku, aku tidak bermaksud. Aku dipaksa sungguh. Kalau aku tidak melakukannya Steve Senpai akan menyebarkan artikel tidak benar tentang kami berdua."tanpa sadar Fenice meneteskan air mata.
Sean dan Kiku awalnya ingin marah, tapi mengingat Fenice dipaksa membuat Sean naik darah.
Sean : "Ini tidak benar,"ucapnya gemas. Dilanjut Kiku yang sama terlihat marahnya.
Kiku : "Ayo kita temui Steve dan kelompoknya tadi,"berjalan duluan meninggalkan Sean dn Fenice.

Kiku dan yang lainnya berjalan di koridor, tidak ketemu. Steve rupanya sedang berkumpul di dekat taman dan terlihat sedang berseda gurau dengan Adren dan Auryn.
Kiku : "Hei pecundang," serunya setelah menghampiri Steve.
Steve yang merasa nama nya tak dipanggil tidak memperdulikan Kiku dan masih bercanda dengan kedua temannya.
Sean : (karena terlalu gemas, Sean menyentak tangan Steve)
Steve : "what?" Tanya Steve kasar.
Kiku : "tidak usah berpura-pura bodoh. Kau kan yang memaksa Fenice untuk memberikan jawaban kami!" Teriak Kiku.
Steve :"Mana buktinya,"melayangkan smirk.
Adren : "menuduh orang tanpa bukti namanya fitnah." Kata Adren.
Auryn : "bisa sajakan kalian berbohong untuk menjelek jelekkan kami."tambah Auryn melipat kedua tangannya.
Kiku dan yang lain terdiam. Sementara Steve dan yang lain merasa menang.
Auryn : "Sebaiknya kalian pergi. Mengganggu kami saja,"usir Auryn dengan wajah sinisnya.
Kiku, Sean, dan Fenice merasa benar. Mereka tak dapat berkata apapun lagi, tak ada bukti berarti mereka bisa dianggap fitnah. Orang - orang akan berpikir kalau mereka sengaja melakukan ini untuk menjelek-jelekkan Steve, Adren, dan Auryn. Pada akhirnya, ketiganya hanya pasrah dan menerima nilai mereka berkurang atau bahkan sangat jelek nantinya.
***
Beberapa hari berlalu setelah persentasi dan acara tegur menegur tersebut membuat Fenice sangat dilanda gelisah. Bagaimanapun ia merasa ini salahnya. Maka dari itu dengan segala keberaniannya dia akhirnya berencana menceritakan semuanya kepada prof zoe.

Tok tok tok

Profs Zoe :"Ya silahkan masuk" ucap salah seorang yang berada didalam

Fenice: "Permisi prof" ucap sang gadis dengan sopan

Profs zoe tampak heran melihat Fenice datang kedalam ruangannya.
Profs Zoe :"ada apa fenice sampai kamu keruangan saya? " tanyanya dengan wajah heran
Fenice :"Anu prof a..aa... sa.... " perkataan fenice pun terhenti. "Se..sebenarnya saat persentasi itu steve senpai mengambil jawaban ku " lanjutnya dengan wajah tertunduk
Profs Zoe :"Bagaimana bisa? kalian kan sudah dibagi-bagi menjadi sebuah kelompok" Tanya prof zoe kembali
Fenice : "Steve mengancam ku jika aku tidak memberikan jawaban itu dia akan mencium ku dan mengeluarkan artikel ttg kita berdua " jawab fenice dengan mata berkaca. "Saya tahu Profs saya tidak punya bukti. Akan tetapi, saya benar-benar tidak mau jika nilai teman- teman saya harus berkurang sangat banyak hanya karena keegoisan saya."
Profs Zoe :(Mengangguk) "Baiklah akan saya fikirkan, kamu boleh keluar dari ruangan saya."katanya sambil tersenyum.
Fenice: (menatap profs zoe tak percaya) "ta..tapi profs..."
Profs Zoe: "percayakan saja pada saya."
Fenice: "ba...iklah. terimakasih profs"sambil berlalu keluar ruangan.
***
Profs Zoe: "halo siang anak-anak,"masuk kedalam kelas. Profs zoe terlihat membawa keranjang piknik yang sangat penuh. "Hari ini saya ada sesuatu yang special. Saya harap kalian mau mencoba jus dan makanan ringan buatan adik saya. Silahkan maju kedepan dan ambil minuman dan cemilannya."
Tanpa curiga ataupun ragu mereka semua maju dan memakan makanan yang dibawakan Profs Zoe tak lupa juga meminum cairan berwarna kuning yang ada di botol dengan hausnya.
Profs Zoe: "Steve,"panggil nya menepuk punggung Steve yang sedang meminum jus berwarna kuning rasa jeruk itu.
Steve :"ya, profs."
Profs Zoe :"apa saya keren?"tanya profs zoe.
Steve : (menyernyitkan dahi) "tidak profs,"jawabnya.
Profs Zoe : (tersenyum penuh makna) "apa benar kau mengambil paksa jawaban kelompok Kiku?" Sergah profs zoe langsung.
Steve: entah apa yang terjadi Steve tidak bisa mencegah mulutnya untuk berkata "ya, profs" bagusnya semua orang mendengarnya.
Mata Steve terbelalak begitu juga kedua temannya. Audren melihat botolnya dan firasatnya mengatakan minuman ini telah dicampur Veritaserum oleh Profs Zoe.
Sementara itu, Profa Zoe menatap Steve lurus-lurus tidak ada ekspressi yang terpancar. Wajahnya datar.
Profs Zoe: "kiku,sean,fenice."panggilnya.
Kiku: "ya profs"
Profs Zoe: "mulai sekarang jangan perbolehkan mereka masuk kelas. Untuk hukuman yang lain saya serahkan kepada kalian. Juga, jangan harap kalian mendapat nilai tugas di mata pelajaran saya."melenggang pergi tanpa berbicara apapun lagi.
Hening. Tak ada yang berbicara satupun setelah kepergian Profs Zoe. Semua anak menatap Steve dan teman - temannya. Hukuman seperti itu jauh lebih mengerikan daripada detensi manapun.
***
Berita mengenai Fenice dan Steve yang berciuman di koridor menggemparkan Asrama. Mereka berdua menjadi gosip terhangat di Hogwarts karena kabarnya mereka bukan hanya berciuman tetapi melakukan hal lain. Tentu saja itu semua hanya gosip karena sebenarnya adalah mereka sama sekali tidak melakukan apa-apa. Akan tetapi, hal tersebut membuat Auryn mengamuk.
Steve :"ini cuman bohongan,"
Auryn :"ga perlu sampai gosip murahan begitu. Orang-orang menyangka aku dibuang olehmu,"ketusnya kesal.
Steve :"jangan buat hari ku buruk. Karena profs zoe masih membenciku."
Auryn :"kau kira aku tidak. Kita sampai sini saja. Aku benar-benar benci padamu."
Steve melongo mendengar pernyataan Auryn. Apa maksudnya? Apa artinya mereka menyudahi hubungan keduanya?
Hari demi hari berlalu, Profs Zoe tidak terlalu perduli dengan gosip itu. Perlahan gosip murahan tersebut juga mereda, akan tetapi hukuman bagi Steven dan kedua temannya tetap berjalan.
Sebenarnya sekarang orang-orang juga akan ragu jika ketiganya masih berteman mengingat Steve selalu sendirian belakangan ini.
Kiku, Sean, dan Fenice selalu melihatnya sendirian termenung didekat patung sambil memainkan jemarinya. Seluruh profs sudah tau kelakuan buruknya. Beberapa kali Steve terlihat seperti ingin meninggalkan Hogwarts sangking malunya.
Steve sudah tak tahan. Ia pun nekat masum kedalam ruangan Profs Zoe.
Steve: "profs"sapanya dengan nada memelas.
Profs zea tak menjawab melihat Steve saja tidak.
Steve: "profs apa yang harus saya lakukan agar semuanya kembali seperti semula? Saya tidak perduli dengan profs lain yang menganggap saya buruk. Tapi profs, profs adalah profs favorite saya. Saya tidak bisa kalau profs mendiami saya terus."memohon.
Profs Zoe :"kau menyesal?"
Steve :"ya... profs"
Profs Zoe :"minta maaflah pada Fenice dan yang lainnya. Kalau kau mendapatkan maafnya. Kau mendapatkan semuanya kembali."
Wajah Steve sumringah, ia mengangguk setuju.
***
Salju turun satu persatu melapisi tanah menjadikan segalanya berwarna putih. Semua murid berkumpul di aula untuk berdoa. Steve duduk dibarisan jauh, meskipun begitu matanya bisa melihat Finece dan kedua temannya.

Steve membuat burung dari kertas, menuliskan sesuatu didalamnya dan menerbangkan burung tersebut ke arah Fenice. Steve menatap mereka bertiga was-was. Fenice, Kiku, dan Sean membaca surat tersebut. Ketiganya menoleh kearah Steve yang masih menatap mereka. Akan tetapi, Kiku dan Sean terlihat mengangkat bahu, tak berkata apapun dan kembali menatap lurus kedepan pada pohon natal yang sangat besar. Sementara, Fenice masih menatap Steve lalu memberikan senyuman tulus yang kemudian menular pada Steve menjadikan mereka berdua tersenyum. Fenice mengangguk pasti sebelum akhirnya kembali melihat kedepan dan acara berdoa pun dimulai.

END.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.