NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Fleur Quest

Narrator: Pada suatu pagi, terlihat seorang gadis berambut pirang berlari keluar kastil bersama anjing kecilnya. Gadis itu bernama Luna Lovegood.

Rambut gadis itu dihiasi sebuah mahkota cantik yang serasi dengan rambut pirangnya. Namun, suasana menyenangkan itu tidak bertahan lama. Diam-diam, seseorang mendekat dan mencuri mahkotanya.

Luna menyadari bahwa mahkotanya sudah tidak ada di puncak kepalanya. Ia panik dan mencari-cari di sekeliling tempat ia duduk. Ekor matanya sempat menangkap sesosok bayangan si pencuri.

Luna: "Oh tidak! Mahkotaku hilang!" pekik Luna dengan panik. Matanya langsung melihat sekeliling, mencari mahkotanya. Namun, yang ia tangkap dari pandangan hanyalah siluet Snape. "Mr. Snape! Mr. Snape jangan mencuri!" teriak Luna menghentikannya.

"Mr. Snape hilang begitu saja.." gumam gadis itu. Ia pun segera mencari Snape ke ruangannya. "Mr. Snape?" ujarnya. "Permisi, apakah ada orang disini?"

Lagi-lagi, ia hanya disambut dengan keheningan.

Narrator: Karena tidak menemukan Snape di ruangannya, Luna berinisiatif untuk menanyakan keberadaan Snape pada sang kepala sekolah, Albus Dumbledore. Luna bergegas keluar dari ruangan itu dan berjalan menuju ruangan Dumbledore.

Luna: "Professor Dumbledore!" panggilnya begitu ia melihat pria yang identik dengan warna putih tersebut.

Dumbledore: "Selamat pagi juga untukmu, Miss Lovegood, ada yang bisa kubantu?" sapanya seraya tersenyum pada murid yang berasal dari Ravenclaw itu.

Luna: "Ada yang ingin aku sampaikan, Principal. Mr. Snape mencu–ah, tidak–maksudku, Mr. Snape mengambil mahkotaku dan aku harus mengambilnya kembali sebelum tengah malam.. Bisakah Professor membantuku mencari keberadaan Mr. Snape?" Luna mondar-mandir tak tenang di ruangan yang cukup luas itu.

Dumbledore: "Tenang dulu, Miss Lovegood" ucapnya sambil tersenyum. Ia berjalan menuju kursinya untuk duduk. "Silahkan duduk." lanjutnya mempersilahkan Luna sembari menawarkan manisan yang ia simpan. "Manisan lemon?"

Luna: "Tidak, tidak. Tidak mau, Professor..–ah, tapi baiklah, baik," jawab Luna yang tampak seperti orang linglung. "Jadi? Bisakah Professor membantuku?" tanya Luna dengan penuh harap.

Dumbledore: Dumbledore tersenyum, ia melangkah ke arah sebuah cawan yang berada di pojok ruangan. "Bisakah kau tunjukkan di mana Severus berada?" tanya sang Kepala Sekolah kepada cawan tersebut.

Tak lama waktu bergulir sebelum Dumbledore mendengar sang cawan berkata,
'Akulah pengumpul.
Dengan berbagai pijaran kepanasan di sayapku.
Akulah pertama.
Dengan keluguan yang datang.
Akulah pemberi.
Apa yang harus kamu ketahui dan lakukan.'

Narrator: Karena keduanya berfokus pada cawan, tak ada yang menyadari seekor burung phoenix terbang melewati keduanya dan menjatuhkan kertas ke dekat Luna.

Luna: Luna mengambil kertas tersebut dan membacanya dengan kening berkerut.

Dumbledore: "Aku percaya kau sudah mengetahuinya, Miss Lovegood?" Dumbledore berucap, ia menatap Luna.

Luna: "Apakah ini sebuah petunjuk? Petunjuk apa, Professor?"

Dumbledore: "Aku percaya Miss Chang akan senang mendengar mengenai hal ini, Miss Lovegood," Dumbledore menjelaskan, tangannya mengambil lagi manisan lemon miliknya. "Bawalah beberapa denganmu, Miss Lovegood. Ada petualangan yang sepertinya menunggu dan kau sudah menentukan langkah paling tepat untuk mengawalinya, aku harap." ia tersenyum.

"Dan lagi, segala sesuatu bermula dari suatu tempat, benar?"

Luna: "Terima kasih, Principal." Luna mengangguk dan berjalan keluar. "Cho.. dimana, ya?" ia bertanya pada dirinya sendiri.

Narrator: Luna bergegas mencari Cho Chang. Berdasarkan saran Dumbledore, ia yakin temannya itu tahu makna petunjuk yang diberikan oleh sang Kepala Sekolah. Luna kemudian menemukan Cho tengah duduk di pinggir tempat tidur, membaca buku.

Luna: "Cho!" panggilnya.

Cho: "Luna? Apa yang membuatmu kesini?" tanya si gadis. Alisnya berkerut melihat kedatangan Luna yang tampaknya tergesa-gesa.

Luna: "Hmm. Kata Professor Dumbledore, kamu bisa membantuku. Aku punya sedikit masalah." ungkap Luna, ia mengusap tengkuknya, seperti orang yang tengah salah tingkah.

Cho: "Masalah apa? Sepertinya rumit?" balasnya. Cho menatap gerak-gerik Luna dengan pandangan penuh selidik.

Luna: "Intinya, aku meminta bantuan mu untuk memecahkan permainan kata ini."

Ada keheningan singkat di antara mereka berdua sementara Luna mengingat ingat. "Hm.. Akulah sang pengumpul dengan pijaran kepanasan di sayapku. Akulah sang pertama dengan keluguan yang datang.." ucap Luna. "Ah! Satu lagi, akulah pemberi. Apa yang harus kamu ketahui dan lakukan. Bisakah kamu mengartikannya untukku? Itu menjurus ke nama suatu tempat di kastil."

Cho: "Apa mungkin maksudnya" kata Cho memikirkan kemungkinan kata tersebut. "Akulah pengumpul, itu merujuk pada great hall tempat murid dan professor biasa berkumpul, dengan berbagai pijaran kepanasan itu, di kiri dan kanan great hall terdapat api obor" cho menghela nafas sejenak. "Aku lah pertama dengan keluguan yang datang, maksudnya great hall, tempat pertama para calon murid hogwarts berkumpul. Sedangkan, Akulah pemberi, apa yg harus kamu ketahui dan lakukan. Ini dimaksudkan bahwa ada kebiasaan mengumumkan informasi dari para professor di Great Hall, jadi jelas semua ini tentang Great Hall." Kata Cho mengangguk angguk bersemangat

Luna : "Wah kamu hebat Cho!" Kata Luna menepuk tangannya dengan semangat. "Terima kasih yah!

Narator: setelah mendengar jawaban dari penunjuk tempat sang cawan yaitu Great Hall, Luna langsung menuju Great Hall. Dan benar! Mr. Snape berada di sana dan Luna pun menghampirinya

Snape : "ya?" Tanya Mr. Snape menyadari Luna berada di hadapannya

Luna : "Hm profs.. saya ingin meminta kembali mahkota saya" kata Luna salah tingkah

Snape : "Mahkota? Kenapa kau meminta mahkota padaku?" Mr. Snape balas bertanya dengan tampang datar

Luna: "Professor Snape... tapi.. bukankah tadi professor mengambil mahkotaku?" Sahut Luna dengan terbata bata.

Snape : "Kau tau kau berbicara dengan siapa nona? Bagaimana bisa saya mengambil mahkota anda?" kata Mr. Snape memandang Luna lebih datar dari sebelumnya

Luna : "Ba-baiklah kalau begitu profs" kata Luna dengan terbata bata. Luna langsung mundur dari hadapan Mr. Snape.
Pergi keluar Great Hall

Narator : Luna sangat bingung. Berbagai pikiran muncul di kepalanya. Mr. Snape tidak mengakui bahwa dia telah mengambil mahkota Luna

Luna: Luna berjalan dengan perlahan. Memikirkan apa yang harus dilakukannya. ""Ah! Aku ingat, masih ada petunjuk dari burung Phoenix Professor Dumbledore" Luna lalu mengambil kertas tersebut dan membacanya "Me Rite Vasu.. apa itu?"

Narator : tanpa sadar, ada seseorang murid lelaki berambut merah datang menghampiri. Yang tak lain adalah Ron Weasley.

Ron: Ron melihat Luna dan bergegas menghampirinya. "Hey, Kau sedang apa?" Sapa Ron pada Luna.

Luna: Luna mengarahkan pandangan pada seseorang yang memanggilnya. Dia mengangsurkan kertas tersebut kepada Ron. "Kamu tahu artinya kah?"

Ron: Ron melihat sekilas dan berbicara ""Kau yakin tidak tahu?" Kata Ron dengan pandangan meremehkan "Me Rite Vasu... Membacanya sekali saja aku langsung tahu"

Luna : "Langsung saja katakan apa. Tidak perlu mengejek ku" kata Luna sambil melirik sinis.

Ron: Ron mendengus kesal. Tapi, dia tetap memberitahu Luna apa artinya. "oke oke, veritaserum". Setelah mengatakan hal itu, Ron langsung meninggalkan Luna

Luna: Raut muka Luna seakan mendapat pencerahan kembali. "Ah ya! Bisa dirangkai menjadi Veritaserum" Kata Luna terdiam sesaat. "Veritaserum itu kan.. ramuan...Kejujuran! Ramuan kejujuran!" Ingat Luna bersemangat

Narator: setelah mendapatkan jawaban, Luna langsung bergegas ke kelas ramuan untuk membuat bahan. Tapi apa daya, salah satu bahan ramuan tersebut habis. Maka, Luna berinisiatif untuk meminta bahan tersebut kepada Madam Sprout.

Luna: Hello, Madam Sprout" sapa Luna begitu melihat Madam Sprout di dalam rumah kaca.

Madam Sprout: "Oh, selamat siang, Nona Lovegood. Apa yang membawamu ke sini?" Sapa Madam Sprout ramah.

Luna: "Apakah aku bisa mendapatkan Adder's Fork disini Madam?" Tanya nya

Madam Sprout: "Adder's Fork, ya......" gumam Madam sambil berpikir. "Adder's Fork.. Sayang sekali, Miss,Sepertinya kau hanya bisa mendapatkan Adder's Fork dari Professor Snape. Adder's Fork bukan nama tumbuhan, nona." Jawab Madam sambil tersenyum. "Memang apa yang ingin kau lakukan dengan Adder's Fork?"

Luna: "Oh ya??" Kata Luna bingung. "Aku membutuhkannya untuk membuat Veritaserum. Dan.. aku tidak mungkin memintanya kepada Professor Snape. Dia- sedikit- galak" jelas Luna dengan sedikit terbata

Madam Sprout: "Adder's Fork itu lidah seekor ular, nona." Kata Madam Sprout memberitahu "Snape memang pandai menakut-nakuti orang lain lewat tampangnya, Nona Lovegood. Tapi sebenarnya beliau adalah orang yang baik. Veritaserum, katamu? Apakah kau membutuhkan ramuan itu dalam waktu dekat?" Tanya nya

Luna: "Aku setuju denganmu, Madam. Ya, sebenarnya aku membutuhkannya malam ini." Jeda Luna sesaat. "Aku tahu sangat lama membuat ramuannya. Tapi, setidaknya aku mencoba melakukan sesuatu kan?" Luna meringis sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal

Madam Sprout: Ah kalau begitu kebetulan sekali!" Seru Madam sambil menjentikan jarinya. "Satu botol kecil Veritaserum pernah dihadiahkan Professor Snape untuk saya. Ingin sekali saya berikan dengan cuma-cuma, tapi sayang, saya sendiri sepertinya sudah terlambat untuk bergabung dengan Professor Trelawney dan McGonagall yang sedang mengadakan pesta teh." Jelasnya sambil tersenyum "Jadi begini saja, Kau akan dapat menemukan ramuan itu jika kau mencarinya di 'sebuah lingkaran bergejolak diantara raungan sang kecil'" madam Sprout memberi permainan kata sambil tersenyum jahil. "Semoga mudah bagimu untuk menemukannya." Setelah mengatakan hal tersebut, Madam Sprout langsung pergi keluar rumah kaca.

Luna: "Terima kasih madam!" Seru Luna sebelum Madam pergi keluar. Dia membalikan badan mencoba menyusuri rumah kaca. "Sebuah lingkaran.. apa ya, Pot? Penutup kuping?" Gumam Luna "Bergejolak di antara raungan sang kecil.. Raungan kecil.. tanaman yang meraung itu, mandrake kan? Jangan jangan.. dibawah pot mandrake!" Seru Luna saat berhasil menemukan sebuah ide. Luna langsung berjalan ke bawah pot Mandrake dan menemukan satu botol kecil ramuan disana.

Narator : Setelah mendapatkan Veritaserumnya, Luna bergegas mencampurnya dengan Butterbeer untuk di berikan ke Professor Snape. Luna melakukan kerjanya dengan cepat. Sampai di depan Great Hall, dia menghentikan seorang murid perempuan yang sibuk membawa buku, Hermione Granger.

Luna: "Hermione!" teriak Luna menghentikan Hermione

Hermione: "Oh, Hai Luna.." sapa Hermione yang kemudian memerhatikan Luna "er- Luna? Apa kau sedang ada masalah? Kau terlihat kebingungan."

Luna: "Bisakah kamu mengantarkan minuman ini ke Mr. Snape? Bila aku yang memberinya, aku malu" kata Luna salah tingkah dengan pandangan berharap.

Hermione: "Oh baiklah Lun, Kalau begitu, aku duluan? Sekalian memberikan ini, bye~" kata Hermione mengambil gelas yang disodorkan Luna. Dia sedang terburu buru jadi dia ingin menyelesaikan tugasnya dengan cepat.

N: Dengan langkah yang terburu - buru, Hermione memasuki Great Hall, begitu sampai di depan Professor Snape, dia menyodorkannya segelas Butterbeer yang ia bawa kepada Mr Snape. Mr. Snape tampak sedikit kebingungan dengan tingkah Hermione tetapi ia langsung menyesap Butterbeer di depannya. Luna yang diam diam mengintip dari balik bersorak senang. Dia langsung menghampiri Mr. Snape yang telah meminum Veritaserumnya.

Luna: "mr. Snape" sapa Luna langsung duduk di depan Mr. Snape

Luna: tanpa basa basi lagi, Luna bertanya "Benarkah Mr. Snape mencuri mahkotaku? Dimana mahkotaku sekarang?"

Snape: "Kenapa aku selalu menjadi yang kedua meskipun berada dalam dekapanmu?" kata Mr. Snape yang langsung pergi meninggalkan Luna

     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.