Notes

G1 - G3 Astro - Venus dan Planet Kebumian - minggu ke 1

Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari setelah Merkurius. Planet ini mengorbit Matahari selama 224,7 hari. Venus tidak memiliki satelit alami dan dinamai dari dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi Romawi.

Setelah Bulan, planet ini merupakan objek alami tercerah di langit malam, dengan magnitudo tampak sebesar −4,6 dan cukup cerah untuk menghasilkan bayangan.

Kecerahan maksimal planet ini dapat dilihat segera sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam, sehingga disebut Bintang Fajar atau Bintang Senja.

Venus adalah planet kebumian dan kadang-kadang disebut “planet saudara” Bumi karena diduga memiliki ukuran, gravitasi, dan komposisi yang mirip

Planet ini memiliki atmosfer terpadat di antara empat planet kebumian yang terdiri dari 96% karbondioksida. Tekanan atmosfer permukaan Venus 92 kali lebih besar daripada Bumi. Dengan rata-rata suhu permukaan sebesar 735 K (462 °C; 863 °F), Venus merupakan planet terpanas di Tata surya.

Planet ini tidak memiliki siklus karbon yang memerangkap karbon dalam batuan dan kenampakan permukaan, dan juga tidak memiliki kehidupan dan kenampakan permukaan, dan juga tidak memiliki kehidupan organik yang dapat menyerap karbon dalam bentuk biomassa.

Salah satu misteri yang menyelimuti pengamatan planet Venus adalah cahaya kelabu, yaitu cahaya yang tampak redup di bagian gelap planet saat memasuki fase sabit. Venus memiliki atmosfer yang sangat padat, yang terdiri dari 96,5% karbon dioksida dan 3,5% nitrogen.

Planet kebumian

planet-planet dalam tata surya itu, menurut sifat dan ukurannya, dikelompokkan menjadi dua yakni planet kebumian (terestrial) dan planet jovian (planet raksasa). Planet kebumian terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Adapun ciri-ciri dari planet-planet tersebut yaitu:

1. Massanya kecil, tetapi kerapatan massanya besar (3.800 kg/m³- 5.500kg/m³). Oleh karena
itu, planet kebumian ukurannya kecil dan sifatnya pampat.

2. Permukaan planet terdiri atas batuan keras dan terdapat kawah, lembah, dan gunung api.

3. Jumlah atom hidrogen dan helium sedikit. Kecilnya massa planet kebumian menyebabkan
gaya tarik gravitasi lemah. Selain itu, letaknya yang relatif dekat dengan matahari menyebabkan
jumlah atom hidrogen dan helium bergerak dengan kecepatan tinggi. Kombinasi antara gaya gravitasi yang lemah dan kecepatan gerak atom yang tinggi menyebabkan unsur-unsur atom
ringan termasuk hidrogen dan helium lepas di atas planet kebumian.