Notes

[Closed RP based on plotideas
Genre: Slice of Life
Tokyo, current time]

Levi membenarkan letak kacamatanya yang agak melorot sebelum memastikan mobilnya terkunci rapat. Dengan langkah yang pasti dan wajah datar yang cenderung kelihatan congkak, ia berjalan memasuki sebuah cafe yang cukup besar di tengah kota. Beberapa hari lalu, pemilik cafe itu sengaja menghubunginya guna memintanya mengunjungi cafe itu dan membuat beberaoa review di blog pribadi miliknya.

Bekerja sampingan sebagai food blogger kadang menyenangkan juga, pikirnya.

Bekerja selama delapan tahun di Kepolisian membuat Levi jengah juga. Beberapa bulan lalu, rekan sejawatnya, Erwin, mengusulkan padanya untuk membuat sebuah blog dan mereview makanan. Tidak perlu waktu lama bagi Levi untuk terkenal. Reviewnya bagus, dan popularitasnya sejak jadi polisi mendukung pekerjaan sampingannya.

Pria berumur pertengahan tiga puluhan itu sengaja memilih kursi di lantai dua, tepat di samping jendela. Ia terlalu bosan menunggu, atau memainkan ponsel pintarnya, jadi Levi memilih mengamati lalu lalang kendaraan di bawah bangunan yang sekarang di tempatinya.

"Lasagna, dan espresso tanpa gula," ucapnya pada pelayan berambut ungu yang menghampirinya.

Pelayan itu mengangguk dan berjalan pergi.

Lima belas menit kemudian, pesanan Levi datang. Ia menghembuskan nafas lega. Perutnya sudah meronta minta diisi sejak tadi, dan matanya ngantuk luar biasa. Beruntung lasagna dan espresso pesanannya tidak dibuat dalam waktu lama.

Tapi harapan hanya tinggal harapan. Bayangannya meminum kopi sambil menikmati lasagna pupus sudah saat si pelayan menumpahkan semua menu pesanannya, tepat di kepala Levi.

Sial.