Notes

Name : 차인하 — Cha Inha

EPIK HIGH (에픽하이) - 스포일러 (Spoiler) + 헤픈엔딩 (Happen Ending)

— — — — —

Remang-remang. Jalanan. Tiga siluet pria. Seorang laki-laki tanpa ekspresi duduk dalam mobil.

Berlanjut ke scene berikutnya, di mana sang adam menunjukan tanda-tanda kegelisahan. Ia menutup mata. Dan, sepintas, kenangan itu terputar bagaikan film.

Kala itu, pria tersebut tengah bercengkerama bersama sang kekasih (Kim Jisoo). Tertawa, berpelukan hangat. Jujur, membuat iri. Begitu tampak sukacita yang terpancar. Tetapi, tak selamanya seperti itu.

"Anirago malhaedo neukkyeojineun seupoilleo." ( In your every action, I see our end. )

Pria itu mulai menolak segala perbuatan Jisoo. Bahkan, saat berjalan berdua, sang pria sering kedapatan panggilan. Maklum, lah, kalau pada akhirnya Jisoo kesal. Mimik wajahnya saat itu benar-benar kecewa.

Ketika kekasih Jisoo sadar akan kesalahannya, mulai membujuk agar tak marah lagi, ternyata sia-sia. Jisoo enggan, masih penuh dengan amarah. Malam hari, sang gadis menangis hingga matanya membengkak. Sedangkan sang pria, bekerja dalam kegelisahan, penuh pikiran juga rindu akan memori bersama pasangannya. Ia sempat mengacak rambutnya pada adegan tersebut.

"Or are we already too busy forgetting?"

Pada dasarnya, terciptanya jurang atau jarak antara mereka adalah kesibukan. Komunikasi yang semakin jarang—apa malah tidak pernah? Kepercayaan juga pasti menipis. Didukung perilaku sang adam yang memang mendorong Jisoo untuk menjauh. Puncaknya, saat mereka memutuskan bertemu di atap gedung. Pertengkaran terjadi walau tak hebat. Berakhir Jisoo meninggalkan sang kekasih sendirian.

"What if there’s a twist?"

Setidaknya, begitulah yang ia harapkan. Sesungguhnya, pria tersebut tak mau berpisah dengan Jisoo. Berharap kalau-kalau ada perubahan cerita, plot twist, kejutan atau apalah itu. Makin depresi dirinya.

Akhir scene, sang pria duduk dalam sebuah mobil. Menunggu traffic light berubah warna dengan ekspresi datar. Orang-orang menyeberang dan mungkin bisa dikata, itulah kejutannya.

Netranya menangkap sosok Jisoo, berjalan berdua bersama seorang lelaki. Tampak bahagia. Atau, malah lebih bahagia dengan pria baru itu? Sadar, Jisoo menoleh. Bertukar pandang serta memberikan kekejutannya, tercengang hingga tak bisa berkata-kata. Berlalu begitu saja, kembali tertawa seakan tak terjadi apa-apa.

Bagaimana nasib pria itu, huh? Oops. Derai air mata mengalir. Rasa sakit hati benar-benar terasa saat ia mulai menangis. Mata dan hidungnya merah. Tak hanya sakit hati, sudah pasti frustasi ada.

The end?


— Alasan? —

Rasa sesak pada MV benar-benar terasa. Right in the kokoro. Jleb. Apalagi, pada bagian scene akhir. Mungkin, aktingnya pro juga lagu yang dibawakan cocok dengan cerita. Ada pesan moral juga, bahwa, komunikasi adalah hal terpenting.