Notes

Pertama-tama, mari kita tenggelam dalam kelembaban tanah. Ini bisa dengan cara menginjak-injak tanah atau menggunakan alat khusus yang bisa mengecek berapa banyak embun yang tersimpan di bawah.

Setelah kita "meraba-raba" tanah, langkah berikutnya adalah menyusun jadwal penyiraman yang pas. Apakah itu akan menjadi rutin harian, seminggu sekali, atau mengikuti nafsu tanaman, semua akan bergantung pada jenis dan karakteristik setiap tanaman kita.

Lalu, kita harus memilih senjata penyiraman yang tepat. Mungkin itu akan berupa selang atau alat penyiraman yang lebih modern. Pastikan air yang kita berikan terdistribusi merata di sekitar akar tanaman, seperti pujian di tengah-tengah konser.

Ingatlah untuk tidak terlalu murah atau boros dalam memberikan air. Kita ingin memberi mereka minum yang cukup, tapi bukan sampai mereka menggenang seperti kolam renang yang ketinggalan penjaga.

Idealnya, kita akan menyiram tanaman saat matahari masih mengenang tidur pagi atau sebelum matahari membentuk 'api neraka' di tengah langit. Ini agar air yang kita berikan bisa diresapi tanaman tanpa segera menguap seperti seseorang yang haus di padang pasir.

Tetap jadi mata-mata tanah dengan memeriksa kelembaban berkala. Jangan malas untuk menyesuaikan jadwal penyiraman jika diperlukan, seiring dengan berubahnya cuaca dan mood tanaman kita.

Terakhir, mari kita tindaklanjuti dengan langkah-langkah nyata. Mari kita susun jadwal penyiraman, pilih senjata air yang pas, dan bagilah tugas ini dengan baik di antara anggota tim/kelompok kita. Dengan begitu, tanaman kita akan tumbuh subur dan bahagia, sama seperti kita yang melihatnya berkembang dengan indah.