Notes

Tittle; Myeonghalan School
Cast: EXO
Genre: fanfiction, romance, comedy, bxb, yaoi, friendship, adult
Rating: 19+
Author: @emilvey_ (twitter)


[Part 2 - Kai is My Favorite Name]



Kurasa ini semua gara-gara sumpahannya Dio aku jadi begini. Setelah insiden gebrak meja itu, otak laknat ini selalu membayangkan bagaimana kalau namja bernama Jongin itu meraba tubuhku dan mungkin sedikit menggodanya. Aku juga agak penasaran sama bentuk kontolnya―sama kayak aku yang penasaran sama kelanjutan The Maze Runner yang Scoch Trial―dan sepanjang penggaris butterfly atau lebih panjang lagi ya? Ugghh.. Sehun back to earth now please!

Dio menepuk bahuku dengan keras dan well, kurasa aku harus berterima kasih dengan Dio karena berhasil membawaku kembali ke Bumi dan membuatku berjengit kaget. Jika saja aku top, mungkin aku sudah tusbol dia. Tapi sayangnya bukan, karena aku masih suka rasa gurih dari lolipop. Aku cekikikan membayangkan bagaimana kalau aku―bot―seks bareng sama Dio―bot. Itu benar-benar membuat aku ketawa.

"Eh eh lihat. Banci albino ini udah gila." cibir Dio sinis sementara aku cuma ketawa aja. Dio mendengus kesal dan duduk di sebelahku.

"Rese banget sih!" gerutu Dio.

"Ne ne Dio. Mian. Habis kau lucu seperti badut!" akuku. Sebelum Dio membalas ledekanku, dua bot yang elegan menghampiriku.

"Sehun!" panggil Jenni. Dengan patuh, aku menurutinya. Jenni kemudian membawaku ke atap sekolah kami. Mereka―Jenni dan Xiu―menatapku garang.

"Ada apa?" tanyaku bingung. Bukannya menjawab, mereka hanya mendengus.

"Kau yakin tidak salah pilih, Jen?" tanya Xiu. Jenni mengangguk kemudian menatapku lalu menatap Xiu lagi.

"Sudah kubilang. Ini hanya masalah waktu."

Well dan kini mereka berdebat. Saking lamanya mereka berdebat, aku hampir saja tertidur. Namun sebuah suara mengagetkanku.

"Oke!" putus Jenni dengan suara lantang.

"Sehun," panggul Xiu. Aku menatap Xiu. "Kami sudah memutuskan misimu kali ini."

"Misi? Misi apa?" tanya Sehun heran.

"Misi untuk meresmikan kamu bergabung dengan kamu―Flawless―dan kami putuskan kalau misi kamu itu dapetin hatinya Jongin."

***

Arrgghh shit! Sehun pabbo! Harusnya kau tak menerima tawaran banci aneh itu. Dan mereka bilang apa? Mengejar Jongin? Jadi banci? Shit!

Aku memang gay bot, tapi begini-begini aku nggak lekong. Yah seenggaknya kalau lagi kalem, cewek juga banyak yang naksir aku.

Sekarang aku tau kenapa ada larangan untuk melamun di koridor karena apa? Karena sekarang aku kena tabrak!

Double shit!

Pantatku sakit banget gila. Aku mengelus pantat kesayanganku seraya meringis. Pengen banget aku buka celana cuma buat ngelus pantat aku ini. Ah gila, rasanya lebih sakit daripada ditusbol Kris―mantan aku―kontol yang sepanjang penggaris butterfly.

Lagian aku nabrak apa, sih? Ngeselin banget! Itu badan apa tembok deh? Keras banget! Aku mengangkat kepalaku dengan kasar dan di sana aku melihat namja itu. Namja yang sama yang aku lihat di kantin tadi. Jongin, salah satu anak Flocks.

Kami berdua terdiam sama-sama menikmati pemandangan kurasa. Aku menggigit bibirku gugup dan tiba-tiba aku teringat sama kata-kata Jenny.

Jenny bilang kalau mau bikin top naksir aku, aku harus memandang mereka dengan tatapan semelas puppy, terus bibir aku harus stay wet dan merah biar mereka dalam hati bilang, "wow! Bot satu ini sexy banget. Apalagi bibirnya yang merah merona dan basah itu. Kayaknya enak banget kalau bibir itu bakal menghisap kontol aku."

Triple shit! Aku nggak percaya aku baru ngikutin saran Jenny. Tak lama, Jongin berdeham gugup. Aku makin menggigit bibirku gugup. Ia mengulurkan tangannya dan aku mengambilnya dengan malu-malu.

Aku berdiri secara perlahan dan berusaha terlihat kalau aku adalah bot paling manis dan lemah lembut.

Aku pengen ngomong gomawo, tapi inget kata-kata Xiu. Aku pun meremas tanganku ke belakang punggungku dan agak berjinjit. Kalau kata Xiu, bot akan terlihat lebih unyu kalau lagi begini.

"Go-gomawo." ucapku malu-malu. Jongin tidak menjawabnya hingga dua detik kemudian ia seperti kembali ke bumi setelah aku melambaikan tanganku ke arahnya.

"Eh? Ah.. Gwaenchana.. eum?"

"Panggil aku Sehun saja." ujarku mengenalkan diri.

"Aku Jongin dan kau bisa panggil aku Kai. Ah kau yakin tidak apa?" tanyanya terdengar cemas. Aku tertawa dengan elegan dan mengangguk seraya menampilkan senyum manisku ke arah Kai.

"Ne. Gomawo sudah bertanya. Kalau begitu aku pergi dulu. Sampai jumpa!"

Aku segera berlari menjauh dari Kai. Semoga aku berhasil menumbuhkan rasa penasaran di hati Kai. Lalu, Kai akan mencariku dan kemudian aku akan dengan cepat menyelesaikan misi ini. Mungkin bonusnya aku bisa merasakan bagaimana kontol Kai menusukku. Ugghh! Membayangkannya saja sudah membuatku semangat.
Hmm.. Kai ya? Nama kecilnya manis sekali. Kurasa nama itu akan selalu jadi nama favoritku sekarang.