NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Macam-macam Salah Nalar
Komunikasi yang baik adalah
komunikasi yang tepat pada sasarannya. Oleh
karena itu, dalam berkomunikasi perlu untuk
kita perhatikan kalimat dalam berbahasa
Indonesia secara cermat sehingga salah nalar
dapat terminimalisasikan. Ada beberapa
macam salah nalar, yaitu sebagai berikut :
1. Generalisasi yang Terlalu Luas
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh
jumlah premis yang mendukung generalisasi
tidak seimbang dengan besarnya generalisasi
tersebut sehingga kesimpulan yang diambil
menjadi salah. Selain itu, salah nalar jenis ini
terjadi dikarenakan kurangnya data yang
dijadikan dasar generalisasi, sikap
“menggampangkan”, malas untuk
mengumpulkan dan menguji data secara
memadai, atau ingin segera meyakinkan
orang lain dengan bahan yang terbatas.
Premis adalah kalimat atau proposisi
yang dijadikan dasar penarikan simpulan di
dalam logika. Sementara itu yang dimaksud
dengan generalisasi adalah perihal membuat
suatu gagasan lebih sederhana dari pada yang
sebenarnya. Contoh Generalisasi yang terlalu
luas sebagai berikut:
a) Setiap orang yang telah mengikuti Penataran
P4 akan menjadi manusia Pancasilais sejati.
b) Anak-anak tidak boleh memegang barang
porselen karena barang itu cepat pecah.
Ada dua bentuk kesalahan generalisasi
yang biasa muncul. Dua bentuk kesalahan
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Generalisasi Sepintas
Kesalahan ini terjadi dikarenakan
penulis membuat generalisasi berdasarkan
data atau evidensi yang sangat sedikit.
Contoh: Semua anak yang jenius akan sukses
dalam belajar.
Pernyataan tersebut tidaklah benar karena
kejeniusan atau tingkat intelegensi yang
tinggi bukan satu-satunya faktor penentu
kesuksesan belajar anak. Masih banyak faktor
penentu lain yang terlibat seperti: motivasi
belajar, sarana prasarana belajar, keadaan
lingkungan belajar, dan sebagainya.
b. Generalisasi Apriori
Salah nalar ini terjadi ketika seorang
penulis melakukan generalisasi atas gejala
atau peristiwa yang belum diuji kebenaran
atau kesalahannya. Kesalahan corak
penalaran ini sering ditimbulkan oleh
prasangka. Karena suatu anggota dari suatu
kelompok, keluarga, ras atau suku, agama,
negara, organisasi, dan pekerjaan atau
profesi, melakukan satu atau beberapa
kesalahan, maka semua anggota kelompok itu
disimpulkan sama. Contoh: semua pejabat
pemerintah melakukan tindakan korupsi.
Benarkah pernyataan tersebut? Silahkan Anda
jawab.
2. Kerancuan Analogi
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang
meng analogi kan sesuatu dengan yang lain
dengan anggapan persamaan salah satu segi
akan memberikan kepastian persamaan pada
segi yang lain. Analogi adalah persamaan atau
persesuaian antara dua benda atau hal yg
berlainan, kiasan. Contoh dari kerancuan
analogi adalah sebagai berikut:
a) Anto walaupun lulusan Akademi Amanah
tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan
baik.
b) Pada hari senin Patriana kuliah mengendarai
sepeda motor. Pada hari selasa Patriana kuliah
juga mengendarai sepeda motor. Pada hari
rabu patriana kuliah pasti mengendarai
sepeda motor.
c) Rektor harus memimpin universitas seperti
jenderal memimpin devisi.
3. Kekeliruan kausalitas (sebab-akibat)
Kekeliruan kausalitas terjadi karena
kekeliruan menentukan dengan tepat sebab
dari suatu peristiwa atau hasil (akibat) dari
suatu peristiwa atau kejadian. Contoh dari
kekeliruan kausalitas (sebab-akibat) adalah
sebagai berikut:
a) Saya tidak bisa berenang karena tidak ada
satupun keluarga saya yang dapat berenang.
b) Saya tidak dapat mengerjakan ujian karena
lupa tidak sarapan.
4. Kesalahan Relevansi
Kesalahan ini akan terjadi jika antar
premis tidak punya hubungan logika dengan
kesimpulan. Misalnya, bukti peristiwa atau
alasan yang diajukan tidak berhubungan atau
tidak menunjang konklusi. Jadi, perlu berhati-
hati, ketika sebuah argumen bergantung pada
premis yang tidak relevan dengan konklusi,
maka tidak mungkin dibangun kebenarannya.
Terdapat beberapa jenis kesesatan relevansi
yang umum dikenal, berikut penjelasannya:
a) Argumentum ad hominem: terjadi jika kita
berusaha agar orang lain menerima atau
menolak suatu usulan, tidak berdasarkan
alasan penalaran, akan tetapi karena alasan
yang berhubungan dengan kepentingan si
pembuat usul.
b) Argumentum ad verecundiam: terjadi karena
orang yang mengemukakannya adalah orang
yang berwibawa dan dapat dipercaya, jadi
bukan terjadi karena penalaran logis.
c) Argumentum ad baculum (menampilkan
kekuasaan): terjadi apabila orang menolak
atau menerima suatu argumen bukan atas
dasar penalaran logis, melainkan karena
ancaman atau terror (bisa juga karena faktor
kekuatan/kekuasaan).
d) Argumentum ad populum (menampilkan
emosi): artinya ialah ditujukan untuk massa/
rakyat. Pembuktian secara logis tidak
diperlukan, dan mengutamakan prinsip
menggugah perasaan massa sehingga
emosinya terbakar dan akhirnya akan
menerima sesuatu konklusi tertentu. Contoh
sederhananya seperti demonstrasi dan
propaganda.
e) Argumentum ad misericordian (menampilkan
rasa kasihan): disebabkan karena adanya rasa
belas kasihan. Maksudnya, penalaran ini
ditunjukkan untuk menimbulkan belas
kasihan sehingga pernyataan dapat diterima,
dan biasanya berhubungan dengan usaha
agar suatu perbuatan dimaafkan.
f) Post hoc propter hoc: terjadi karena orang
menganggap sesuatu sebagai sebab, padahal
bukan. Pada suatu urutan peristiwa, orang
menunjukkan apa yang terjadi lebih dahulu
adalah penyebab peristiwa yang terjadi
sesudahnya, padahal bukan.
g) Petitio principii: berarti mengajukan
pertanyaan dengan mengamsusikan
kebenaran dari apa yang berusaha untuk
dibuktikan, dalam upaya untuk
membuktikannya. Dikenal dengan pernyataan
berupa pengulangan prinsip dengan prinsip.
h) Argumentum ad ignorantiam (argumen dari
keridaktahuan): kesalahan terjadi ketika
berargumen bahwa proposisi adalah benar
hanya atas dasar bahwa belum terbukti salah,
atau bahwa itu adalah salah karena belum
terbukti benar.
i) Ignorantia elenchi: terjadi karena tidak
adanya hubungan logis antara premis dan
konklusi.
5. Penyandaran Terhadap Prestise Seseorang
Salah nalar disini terjadi karena
penulis menyandarkan pada pendapat
seseorang yang hanya karena orang tersebut
terkenal atau sebagai tokoh masyarakat
namun bukan ahlinya. Agar tidak terjadi
salah nalar karena faktor penyebab ini, maka
perlu di patuhi rambu-rambu sebagai berikut:
a) Orang itu diakui keahliannya oleh orang
lain.
b) Pernyataan yang dibuat berkenaan dengan
keahliannya, dan relevan dengan persoalan
yang dibahas.
c) Hasil pemikirannya dapat diuji
kebenarannya.
Hal tersebut mengindikasikan kita
sebagai penulis tidak boleh asal mengutip
semata-mata karena orang tersebut
merupakan orang terpandang, terkenal atau
kaya raya dan baik status sosial ekonominya.
. Mengapa Salah Nalar Sering Terjadi
Salah nalar sering terjadi karena
disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu
sehingga mengakibatkan terjadinya
pergeseran maksud. Contoh penyebab yang
salah nalar adalah sebagai berikut:
a) Hendra mendapat kenaikan jabatan setelah
ia memperhatikan dan mengurusi makam
leluhurnya.
b) Anak wanita dilarang duduk di depan pintu
agar tidak susah jodohnya.
. Faktor Penyebab Terjadinya Salah Nalar
Terjadinya salah nalar, disebabkan
oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Analogi yang Salah
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang
menganalogikan sesuatu dengan yang lain
dengan anggapan persamaan salah satu segi
akan memberikan kepastian persamaan pada
segi yang lain.
Contoh: Anto walaupun lulusan Akademi
Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya
dengan baik.
2. Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap
menghubungkan sifat seseorang dengan tugas
yang diembannya.
Contoh: Program keluarga berencana tidak
dapat berjalan di desa kami karena petugas
penyuluhannya memiliki enam orang anak
. Cara Mengatasi dan Menghindari Salah
Nalar
Ada beberapa cara untuk mengatasi
dan menghindari salah nalar. Cara-cara
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Memilih kata dengan baik;
b) Harus mengetahui teori dasar dalam
berpikir;
c) Sering membaca buku agar memiliki
wawasan yang luas;
d) Memikirkan perkataan atau kalimat sebelum
diucapkan;
e) Menguasai bahasa Indonesia dengan baik
dan benar;
f) Jangan menyimpulkan premis dengan cepat;
g) Dapat berkomunikasi dengan baik;
h) Tidak cepat menafsirkan atau menarik
kesimpulan sebelum dikaji terlebih dahulu
kebenarannya; dan lain-lain.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.