NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Tak terasa liburan musim panas tinggal sehari lagi. Detroit bersama teman-temannya menghabiskan malam liburan terakhir dengan bermalam di rumahnya. Mereka berencana untuk menceritakan cerita-cerita seram. Hal tersebut membuatnya agak sombong, karena ia memiliki segudang cerita seram dalam otaknya dan tentu saja akan membuat teman-temannya tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Michael, Liam, Edward, dan Jacob sudah ada di kamarnya. Lampu kamar dimatikan dan hanya mengandalkan cahaya dari layar ponsel dan cahaya lilin yang mereka nyalakan. Hal itu dilakukan untuk menambah suasana mencekam di kamar Detroit.

"Teman-teman, bukankah kita menginap di sini untuk menceritakan sebuah cerita seram?" Tanya Edward, temannya.

"Kalau begitu, matikan ponsel kalian dan mulailah bercerita." Ujar Detroit sambil berjalan ke arah mereka.

"Siapa yang akan mulai duluan?" Tanya Detroit.

"Baiklah, penakut, biar aku bercerita terlebih dahulu." ucap Liam sambil bangkit dari kasur lalu membetulkan posisi duduknya.

Liam mulai bercerita dengan gaya yang sangat serius. Ceritanya bermula saat pamannya yang orang kaya, Douglas, baru saja membeli mobil Porsche tipe terbaru. Paman Douglas ingin mengetes seberapa cepat mobil itu dapat melaju di jalanan beserta estimasi waktu yang dibutuhkan. Malam hari dipilihnya untuk berkendara dari Surrey menuju Vancouver karena jalanan pasti sudah sepi. Saat itu hujan mengguyur setelah Paman Douglas sudah seperempat jalan dari Surrey. Paman Douglas tidak dapat mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, karena takut tergelincir dan terjadi hal yang tidak diinginkan seperti mobil barunya rusak, terjadi kecelakaan beruntun yang menyebabkan mobilnya harus masuk asuransi, ataupun ia harus meninggalkan dunia ini padahal ia baru saja memiliki mobil baru. Saat perjalanan sampai di Richmond, Paman Douglas melihat seorang wanita berambut hitam dan panjang mencegat mobilnya di pinggir jalan.

"Apakah pamanmu berhenti?"
"Siapa wanita itu?"
"Apakah wanita itu hantu?"

Teman-temannya bertanya dengan penasaran pada cerita yang diucapkan Liam.

"Diam jangan banyak bicara!" ujar Liam. "Pamanku meminggirkan mobilnya untuk menolong dan tak disangka saat pamanku membuka pintu mobil ternyata..." Liam kembali menghentikan ceritanya. Semua kepala yang ada di kamar Detroit terlihat serius mendengarkan.

"Jangan buat kami penasaran, cepat ceritakan!" ujar Jacob yang tidak sabar sambil mengguncangkan tubuh Liam.

"Ternyata wanita itu berlumuran darah! Ada luka tusukan di perutnya sampai ke punggung yang hampir membusuk dan matanya berwarna hitam!"

"Hiiii!" Teman-temannya bergidik ngeri. Detroit hanya tersenyum kecut.

"Segitu saja takut! Belum dengar ceritaku sih!" Batin Detroit geli.

Liam kembali melanjutkan cerita. Ia mengatakan bahwa Paman Douglas segera menacap gas setelah melihat penampakan wanita tersebut.

"Lalu wanita tersebut terbang mengejar mobil pamanku! Pamanku dengan cepat menancap gas dan wanita itu tiba-tiba sudah ada jok penumpang! Coba kalian bayangkan! Pamanku yang kaget segera menginjak rem dan tebak apa yang wanita itu lakukan?" Tanya Liam pada yang lain.

"Apa?" tanya mereka hampir berbarengan.

"Ia mengacungkan ibu jarinya dan bilang, Porshce memang hebat buat kebut-kebutan!"

"Huuuuu!" sorak anak-anak yang ada di ruangan itu.

Mereka semua mulai memukuli Liam dengan bantal dan guling yang mereka pegang. Liam hanya bisa berkata ampun sembari terkikik melihat reaksi teman-temannya.

"Kau punya cerita yang lebih seram, tidak?" tanya Jacob pada Detroit.

Detroit tertawa. "Kali ini aku tidak akan bercerita, tapi akan menantang kalian untuk unjuk keberanian. Berani?" tantangnya. Anak-anak saling berpandangan. Ada rasa takut dan penasaran menyelimuti diri mereka.

"Kalian mau lihat Bloody Mary, tidak?" celetuk Detroit.

"Sembarangan! Kalau kita mati bagaimana?" tolak Liam.

"Ya itu sih resiko, tapi apa salahnya mencoba?" bujuk Detroit pada yang lain.

"Hey benar, apa salahnya kita mencoba? Untuk membuktikan mitos juga." ujar Michael yang tiba-tiba saja bersuara.

"Lebih baik tidak usah, nanti kalau kau mati bagaimana? Atau, kalau tidak, nanti kita dihantui oleh Bloody Mary dan kita tidak bisa menghirup udara segar di awal masuk sekolah!" keluh Jacob yang memang anak penakut.

"Ayolah, tidak akan terjadi apa-apa. Aku jamin." bujuk Detroit lagi.

Beberapa saat kemudian, mereka sepakat menjalankan tantangan dari Detroit. Mereka berjalan menuruni anak tangga dengan pelan karena terlalu takut dengan suasana rumah Detroit yang sunyi seperti tak berpenghuni (maklum, karena ibu dan ayahnya sedang ke luar kota). Lilin yang mereka bawa dilindungi oleh tangan mereka karena takut mati dan tidak ada satupun dari mereka yang membawa korek. Waktu hampir menunjukkan tengah malam, Michael yang bersemangat berjalan di paling depan lalu membuka pintu kamar mandi dengan percaya diri. Anak-anak yang lain bahkan berdoa meminta pertolongan Tuhan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Detroit terlihat tenang sekali sambil memperhatikan teman-temannya.

"Biar tahu rasa kau Michael, terlalu percaya diri sih!" batinnya, geli. Ketika jam tepat menunjuk angka dua belas, Detroit memberi aba-aba pada Michael untuk segera memulai ritual.

Suasana di kamar mandi gelap gulita dan diiringi oleh suara air yang menetes dari wastafel. Terdapat sebuah cermin berbentuk bujur sangkar yang agak besar di dalamnya. Michael dengan berani berdiri di depan kaca tersebut dengan lilin yang dipegang di tangan kanannya.

"Bloody Mary." ucapnya dengan lantang dan berani. Anak-anak, kecuali Detroit terlihat menggigit bibir ketakutan.

"Bloody Mary." ucapnya kedua kalinya dengan suara yang makin lantang dari yang pertama. Jacob, si penakut mulai menutup mata, dan bibirnya komat-kamit melafalkan doa.

"Bloody Mary.... Lihatkan tidak terjadi... AAAAAAAAAAAA!!!!!!!" teriak Michael ketakutan.

Dari kaca itu terlihat sosok Bloody Mary melotot dengan tajam ke arah Michael. Kulitnya putih seperti porselen dengan mata hitam dan ada darah menetes dari mata, hidung, dan mulut. Rambutnya hitam, panjang terurai namun berantakan. Bloody Mary benar-benar menakutkan.

Napas anak-anak itu tersegal-segal setelah melihat penampakan Bloody Mary di kaca. Dengan cepat mereka segera berlarian ke lantai atas dengan jeritan dan perasaan takut dalam jiwa mereka.

* * *

Malam itu, mereka berlima tidur di lantai dengan beralaskan kasur lipat yang dimiliki Detroit. Mereka saling tarik menarik selimut yang mereka pakai. Lalu mereka berlima terbangun saat merasa hawa dingin menghinggapi tubuh.

"Pasti ada yang usil menarik selimut nih!" pikir Michael. Cepat Michael bangkit dari tidurnya sambil menggaruk-garuk kepalanya yang memang tidak gatal. "Siapa yang usil narik selimutku?" sungutnya, kesal.

"Iya nih, selimutku juga ditarik!" dengus Edward, kesal. Detroit, Liam, dan Jacob ikut-ikutan bangun. Mereka saling berpandangan ketika melihat selimut yang mereka pakai jadi satu di sudut ruangan.

"Pasti deh ada yang usil!" celetuk Michael. Mereka memandang Liam yang memang anak paling usil di antara mereka.

"Eh jangan asal nuduh ya! Bukan aku!" tukas Liam, membela diri.

Mereka saling berdekatan saat tiba-tiba selimut itu bergerak-gerak seperti ada sesuatu di baliknya. Tiba-tiba saja sosok Bloody Mary yang mereka lihat di cermin kamar mandi tadi ada di hadapan mereka.

"AAAAA!!!! AAAAAAAAA!!!!!!"
"WAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!"
"HAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!" teriak mereka. Tanpa dikomando dan tanpa menunggu lebih lama lagi, mereka pingsan dengan sukses. Hanya Detroit yang masih duduk dengan tegak di tempat dengan tawa nakalnya.

"Selamat pingsan, anak-anak nakal!" ucap Bloody Mary sambil melepaskan selimut yang sedari tadi menyelimutinya.

"Wah, terima kasih ya, Ashley! Kau berhasil menakut-nakuti mereka! Ternyata keberanian mereka hanya seujung kuku." Celetuk Detroit.

Jadi, Bloody Mary yang ada di kamar mandi adalah Ashley, perempuan satu-satunya di geng mereka. Ia dan Detroit sudah merencanakan hal ini dari jauh-jauh hari. Hasil dari rencana tersebut terbilang sangat sukses dengan semua korban yang pingsan melebihi dari ekspetasi. Dan cermin yang ada di kamar mandi adalah cermin satu arah yang dapat diatur bagian mana yang menghasilkan pantulan dan bagian mana yang dapat melihat objek di hadapannya. Sehingga terlihatlah Ashley yang sudah berdiri cukup lama di lain ruangan.

"Tidak apa-apa. Makanya jangan mudah percaya takhayul. Percayalah pada Tuhan." Ashley tertawa geli. Wajahnya yang dipoles cat wajah mulai berlunturan.

***
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.