Notes

CATATAN MITOLOGI [28/10/15]

MIDAS

Dahulu, di salah satu Negeri di antara Hutan-antara-dunia-dunia yang dipimpin oleh dewa-dewi sebagaimana pengaruh Aslan, ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh raja yang kaya raya namun bodoh yang bernama Midas.

Para dewa-dewi begitu tampan, cantik, anggun, dan sakti. Manusia biasa menaruh hormat dan sedikit takut pada mereka, kecuali Midas. Raja yang periang ini tak pernah punya pikiran, bagaimana mungkin para dewa akan mencelakakannya.

Raja Midas suka sekali mengundang para dewa ke istananya untuk suatu perjamuan. Raja Midas sangat tertarik melihat penampilan para dewa yang anggun, cantik, gagah, tampan, dan sakti itu. Raja Midas lupa, kesaktian para dewa mungkin bisa membuatnya celaka.

Suatu malam Raja Midas menjamu Dewa Bacchus, Dewa anggur. Karena puas, Dewa Bacchus berjanji akan mengabulkan apa pun permintaan Raja Midas.

'Menjamu tamu-tamu seperti itu tentu membutuhkan banyak uang', itulah ya g dipikirkan oleh Raja Midas. Raja Midas berharap apapun yang disentuhnya dapat berubah menjadi emas agar ia tak akan kehabisan uang. Tentu saja Bacchus mengabulkan permintaannya.

Mula-mula Raja Midas merasa senang. Disentuhnya bunga-bunga di taman istana dan bunga-bunga itu pun berubah menjadi emas. Dia Menyentuh semak-semak, pohon-pohon, serta dinding istana. Semuanya berubah menjadi emas berkilau. Raja Midas amat, sangat gembira karena ia berpikir bahwa ia akan menjadi orang terkaya di dunia bahkan melebihi para pemilik kekuatan dewa.

Namun, kesenangan Raja Midas tidak berlangsunh lama. Ketika Midas lapar, dan ingin bersantap, apapun yang disentuhnya jadi emas. Paha kalkun, ayam panggang, apel, anggur, semuanya jadi emas. Bahkan putri kesayangannya pun menjadi emas ketika ia berlari masuk ruang makan, dan memeluk Raja Midas untuk untuk mengucapkan selamat pagi.

Raja Midas putus asa. Tahulah dia sekarang, betapa berbahayanya jika terlalu serakah.

Dikembalikannya semua yang tadi berubah jadi emas ke wujud semula. Raja Midas merasa lega, ia segera menciumi putrinya penuh kasih dan tak lupa amat sangat berterima kasih pada Dewa Bacchus. Sejak itu ia bertekad untuk tak serakah.