Notes
Notes - notes.io |
Kamu menangis malam ini. Kamu melihat kalender di kamarmu. Kamu menandai semua tanggal di hari Minggu. Dan besok, 23 September, tanggal yang kau lingkari berbentuk hati. Di hari itu ada sebuah perayaan yang mungkin tak MinHo ingat. Hari itu merupakan hari ke 300 kalian berpacaran.
Yah mungkin Minho tidak ingat, dia teralu sibuk berlari dan menebar pesona pada semua wanita. Dan lusa tanggal 24 September adalah hari ulang tahunmu. Mungkin Minho juga melupakan hari ulang tahunmu. Kau lempar kalender itu dengan kesalnya. Kamu tak peduli lagi besok hari ke seribu atau seratus. Karena kamu begitu marah pada Minho.
Kau hiraukan semua telepon darinya. Begitu pun dengan semua message darinya, tak ada satupun yang kau balas. Kamu marah padanya. Kamu hanya bisa memaki teleponmu, menyembunyikannya di bawah bantalmu dan kemudian tertidur bersama dengan airmatamu.
♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫
honjayeotdeon saengiri hal il eopdeon jumari
Ireum buteun naldeuri ijen gidaryeojyeo
duriraseo joha hamkkeraseo joha
Eodie itdeunji tto mueol hadeunji neowa
My once lonely birthdays, boring weekends
I now await labeled days
I like that it’s the two of us, I like that we’re together
Wherever I am, whatever I’m doing with you
♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫
‘HELLO… HELLO…
ibanen narul dakeolkeyo
HELLO… HELLO…
ooh yeah baby baby baby girl’
Handphone-mu mulai bernyanyi lagi. Membuatmu terbangun dari tidurmu. Kamu melirik jam wekermu, jam 06.00. siapa yang meleponmu sepagi ini. Kamu buka handphone-mu dan menempelkannya di telingamu tanpa sempat melihat siapa yang menelpon.
“yoboseyo?” sapamu dengan suara serak.
“Chagiya, good morning! Kenapa dengan suaramu?”
Oh no, Minho yang meneleponmu. Dan kamu mulai mengutuk dirimu, kenapa tidak kamu lihat dulu siapa yang menelepon. Padahal sekarang kamu sedang menghindarinya. Mau apa pula dia meneleponmu sepagi ini?
“Chagiya, kenapa gelap begini? Mana mukamu?”
Gelap? Muka? Kamu memindahkan handphone-mu kedepan wajahmu untuk melihat apa yang salah. Ternyata Minho sedang Vidoe-call ke kamu! Omo, dia melihat muka-pagimu. Segera kamu singkirkan handphone-mu dan mengambil kaca kecil di atas mejamu. Daebak! Pikirmu. Matamu yang masih merah dan bengkak karena menangis semalam, dan disertai dengan lingkaran hitam yang mencolok. Wajahmu juga membengkak. Astaga, Minho melihat wajah terburukmu. Lengkap sudah. Pagi ini disambut dengan rasa malu seperti ini. kamu ambil kembali handphone-mu sambil menutup kameranya.
“Wae!” bentakmu kasar.
“Chagiya kamu punya waktu 30 menit untul bersiap-siap. Aku sebentar lagi sampai kerumahmu. Kita mau pergi hari ini.”
“Shireo!!” bentakmu lagi. Kamu sedang marah padanya, jadi kamu tidak ingin melihatnya, walaupun sebenarnya kamu ingin sekali pergi dengannya. Tapi kamu menahan perasaan itu karena harga dirimu yang terlalu tinggi itu.
“chagi, kamu kan udah janji kemarin. Pokoknya setengah jam lagi aku sampai dan kamu harus udah rapi,” Lalu dia memutuskan telepon.
30 menit, pikirmu. Kamu lalu bergegas pergi ke kamar mandi. Setelah mendi kilat (tidak keramas, karena akan butuh waktu lama untuk mengeringkan rambutmu) kamu langsung membongkar lemarimu. Pakai baju apa, pikirmu. Kamu melihat sebuah minidress yang Minho belikan sebulan yang lalu. Tapi tak mungkin memakainya sepagi ini. lagipula kamu gak tahu Minho akan mengajakmu jalan kemana. Jadi kamu memutuskan untuk memakai kaus warna biru muda dan celana pendek. Yah, tak perlu terlalu rapi, bukankah kamu masih marah padanya. Kamu lalu berdandan ala kadarnya. Kemudian bergegas turun ke ruang tamu, karena ibumu sudah memanggilmu.
Begitu sampai di ruang tamu kamu melihat Minho yang juga memakai kaus dengan warna yang sama denganmu. Melihat pakaian kalian yang kembaran seperti itu, ibumu mulai meledek kalian. Dan hal itu sukses membuat wajahmu memerah.
“Ahjumma, saya izin bawa anakmu untuk jalan seharian ya,” Minho meminta izin ibumu dengan cara yang aneh, Minho style.
“Nee, jangan pulang terlalu malam ya,” ibumu senyum sumringah melepas kepergian kalian. Padahal sekarang baru jam setengah tujuh lewat. Ini termasuk masih sangat pagi untuk melepas kepergianmu dengan kekasihmu. Yang kamu tahu memang ibumu begitu suka pada MinHo, jadi kamu merasa keceriaannya itu adalah hal yang wajar.
Minho mulai menarik tanganmu dan berjalan dengan cepatnya. Kamu pun berlari-lari kecil mengikuti langkahnya. Sambil berlari kamu berpikir, kemana motor Minho. Kenapa kalian harus berlari-lari seperti ini? Lalu dia mau membawamu kemana?
“Oppa, kita mau kemana? Kenapa kita harus lari seperti ini? mana motormu?”
“gak ada motor hari ini. kita akan naik kereta ke chuncheon. Keretanya berangkat jam tujuh, jadi kita harus cepat-cepat.”
Mendengar kalian akan ke Chuncheon saja sudah membuatmu bingung. Mau apa kalian kesana?
====000====
Kalian tiba di Chuncheon. Dari stasiun kalian kembali berjalan kaki menuju sebuah taman. Kalian berhenti di sebuah pohon yang cukup rindang dan memutuskan untuk istirahat disana. Minho sudah lebih dulu rebahan di rumput. Dia melirik kamu yang masih berdiri. Lalu menepukkan tangannya ke rerumputan disebelahnya, menyuruhmu untuk duduk. Kamu pun menurut.
“Waahhh. Chuncheon memang tempat yang indah ya. Gak salah kita datang ke sini pagi-pagi. Udaranya segar sekali. Setuju gak, chagiya?”
Mendengar ucapannya kamu hanya bisa tersenyum. Dari dulu kamu memang ingin ke chuncheon, karena teman-temanmu bilang disini memiliki taman yang indah
“Akkhhh…” tiba tiba Minho terdengar seperti kesakitan. Kamu lihat dia sedang memegangi dadanya. Wajahnya terlihat kesakitan sekali. Kamu langsung khawatir dan bersimpuh disampingnya.
“Wae? Wae geurae? Otti ap’a?” kamu panik.
Minho menggelengkan kepalanya. Dia hanya menunjuk dadanya sambil meringis kesakitan.
“Yah, kamu kenapa? Apa yang sakit?”
Dia menarik tanganmu dan menempelkannya ke dadanya.
”jantungmu kenapa?”
“coba kamu dengar sendiri, ada apa dengan jantungku,” dia menarikmu kedalam pelukannya. Kamu pun lalu menempelkan telingamu berusaha mendengar detak jantungnya. Tidak ada yang aneh. Irama jantungnya sama dengan milikku.
“jantung ini terasa mau berhenti setiap kamu mengacuhkanku. Kamu marah padaku? Kenapa kamu gak angkat teleponku semalam? Kamu membuatku hampir mati muda tau.”
Kamu terdiam mendengar kata-katanya. Kamu terlanjur larut mendengar irama detak jantungnya.
“kalau marah padaku, lebih baik kamu maki saja aku. Jangan mendiamkanku seperti semalam. Aku tahu kamu menangis semalam. Dan aku tidak suka itu. Kamu menangis dibelakangku. Kalau kesal padaku, tumpahkan saja dihadapanku. Dan jangan seperti semalam itu. Membuatku bingung setengah mati. Aku minta maaf karena membuatmu menangis. Apapun kesalahanku kumohon maafkan aku. Aku tidak bisa kalau kamu sampai marah padaku,” ucap Minho sambil mengelus kepalamu.
Tanpa terasa kamu terlelap mendengar lantunan detak jantungnya yang seperti nyanyian nina-bobo untukmu.
====000====
Kamu terbangun dari tidurmu. Tadi kamu bermimpi mengejar kereta bersama Minho dan pergi ke Chunchoen bersamanya. Disana dia minta maaf padamu karena sudah membuatmu marah. Hal itu membuatmu berniat untuk meminta maaf padanya karena sikap kekanak-anakanmu semalam.
Kamu membuka matamu. Melihat hamparan rumput hijau seperti didalam mimpimu. Kamu tersadar, yang tadi itu bukan mimpi. Kamu melihat kesebelahmu, ada Minho disana. Segera kamu bangun dan merapikan rambut serta bajumu. Kamu salah tingkah, bagaimana bisa kamu tertidur di kencan pertama kalian.
“wahh, sepertinya aku udah mengganggu waktu tidurmu ya, chagi?”
Kamu menggelengkan kepala. Bergegas mengambil kaca kecil dari tasmu untuk memastikan tak ada yang salah dengan wajahmu.
Kriuuukkk, perutmu berbunyi. Dari semalam kamu tidak makan, ditambah tadi belum sarapan. Astaga sampai kapan kamu harus mempermalukan dirimu seperti ini. mulai dari memperlihatkan muka-pagimu, tertidur di kencan pertama kalian dan sekarang perutmu berbunyi tanda kelaparan. Aigooo.
“hahaha… aku membawamu pergi tanpa sempat sarapan ya tadi, aku lupa. Yasudah kita sekalian piknik disini. Tadi ahjjumma uda nyiapin makan buat kita,” dia mengeluarkan kotak makan dari dalam tasnya.
“anggap ini piknik ya. Aaahhhh,” Minho menyodorkan sandwich untukmu.
Kamu memakan semua makanan itu dengan lahap. Sudah tidak peduli lagi pada image-mu yang sudah terlanjur hancur dihadapannya. Tiba-tiba kamu teringat pada janjimu adi, kalau kamu akan minta maaf padanya. Tapi bagaimana mengatakannya.
“oppa, mianhae,”
“untuk?” tanyanya
“karena gak menjawab teleponmu semalam, karena gak membalas semua message darimu, karena udah marah tanpa alasan yang jelas padamu. Aku minta maaf karena semua itu, aku udah bersikap seperti anak kecil.”
“Ok. Aku maafkan. Tapi ada saratnya,”
“Apa?”
Dia menyentuh bibir dengan telunjuknya. Apa maksudnya ini? Minho minta…Cium???
“shireo!!” kamu menolak. Walaupun kamu ingin sekali melakukan itu, tapi tidak dalam suasana seperti ini. Kamu ingin ciumanmu dengannya dilakukan di tempat yang romantis, seperti di pinggir jalan ketika malam. Seperti yang sering kamu lihat di drama-drama.
“apa gak ada sarat yang lain? Kalo yang satu itu aku gak mau.”
“hahahaha.” Minho tertawa melihat ketakutanmu, “cukup temani aku seharian ini. dan jangan pernah mengeluh karena capek, ok. Karena aku akan membawamu kebanyak tempat. Pertama chuncheon, dan tujuan berikutnya adalah TAMAN RIA!”
Dia mulai menarik tanganmu kembali dan meninggalkan taman chuncheon.
♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫
namjachinguga saenggimyeon
Hago sipdeon il neomuna manha
Nan neul kkumeul kkueosseo
Cheot beonjjae gilgeorieseo
Kiseuhae bogi du beonjjaen mallya
Chuncheonhaeng saebyeok gicha
Se beonjjae sopung gagi
Ne beonjjae deunge eophigi
Daseot beonjjae keopeullingeun gibon
Boo boo boo jeongmal dalkomhal geoya
yeojachinguga saenggimyeon
Hago sipdeon il naegedo manha hangsang bureowo haesseo
Yeoseot jjae simyayeonghwa
Ilgop jjae noridongsando
Yeodeorp beonjjae kkamjjak ibenteudo
Boo boo boo jeongmal haengbokhal geoya
There are so many things I’ve wanted to do once I had a boyfriend, I’ve always dreamed
First, kissing on the street, second, you see, is a train to ChoonChun at dawn
Third, going on a picnic, fourth, getting a piggyback ride, fifth, couple rings are standard
boo boo boo it would be really sweet
There are so many things I’ve also wanted to do once I had a girlfriend, I’ve always been envious
Sixth, late night movie, seventh, amusement park too, eighth, surprise event too
boo boo boo, I would be really happy
♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫♫
Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Kalian baru saja keluar dari bioskop. Setelah pergi dari taman ria sore tadi, Minho langsung mengajakmu untuk menonton film. Dia benar-benar mengajakmu ke berbagai tempat. Dan kamu menepati janjimu untuk tidak mengeluh. Walau kamu merasakan kalau kakimu ini sudah tak bisa diajak kompromi lagi.
Kamu memutuskan untuk berhenti sejenak. Rasanya betismu sudah ingin meledak. Apa minho tidak merasakan hal yang sama? Mungkin ini yang dia rasakan ketika harus latihan lari berjam-jam. Ahh rasanya tak kuat lagi.
“capek?” Tanya Minho.
Kamu langsung menggelengkan kepalamu. Sambil tersenyum kamu mulai melangkah lagi. Kamu sudah janji padanya tidak akan mengeluh, lagipula setelah ini kalian akan pulang, jadi menahan sebentar tak salah kan?
Tiba-tiba minho berjongkok dihadapanmu. Menunjukkan punggungnya yang bidang padamu.
“Naiklah,kalau kakimu sudah letih berjalan, biar kakiku yang jadi penggantinya,”
Sejenak kamu ragu, tapi akhirnya kamu pun menurut. Kamu melingkarkan tanganmu ke lehernya. Dan dia mulai menggendongmu.
“ini yang namanya Piggyride back kan ya?” Tanya minho.
“Piggyback ride,” kamu membenarkan ucapannya.
|
Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...
With notes.io;
- * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
- * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
- * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
- * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
- * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.
Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.
Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!
Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )
Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.
You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;
Email: [email protected]
Twitter: http://twitter.com/notesio
Instagram: http://instagram.com/notes.io
Facebook: http://facebook.com/notesio
Regards;
Notes.io Team