Notes

FACE CLAIM
Name: Seo Ju-Hyun
Occupation: Member of a girlband called SNSD

PROFILE CHARACTER
Full Name: Arisu Rei
Nickname: Arisu
Gender: Female
Birth Date: January 21st, 1991 (Aquarius)
Birth Place: Los Angeles
Blood Type: AB
Height: 165 cm
Weight: 57 kg
Job: Cops Officer
Factor: Justice

APPEARANCES
Arisu memiliki rambut panjang yang kadang lurus dan kadang bergelombang. Tidak begitu tinggi dan tidak begitu pendek untuk ukuran wanita seumurannya. Hanya saja, ia terkadang tidak suka dengan tingginya. Tubuhnya kurus seperti model walaupun sedikit lebih berisi. Ia berkulit putih, yang ia yakin merupakan keturunan dari ibu kandungnya. Iris matanya berwarna coklat, warisan dari ayah kandungnya.

PERSONALITY
Arisu merupakan tipe perempuan yang moodnya mudah berubah-ubah. Ia termasuk orang yang mudah bergaul walaupun dengan orang yang baru dikenalnya. Itulah yang menyebabkan dirinya tidak masalah berada di tempat yang baru. Walaupun dikenal sebagai orang yang ceria, ia sebenarnya juga merupakan orang yang melankolis. Tak jarang ia menangis sendirian kala mengingat masa lalunya yang bagi Arisu terasa menyakitkan setiap ia mengingatnya. Ia tak suka berbagi kesedihannya dengan orang lain. Jika ia berbagi kesedihannya dengan orang lain, maka pastilah orang itu adalah orang yang dipercaya dan sangat disayangi oleh Arisu. Ia juga dikenal sebagai seorang perempuan yang manja dan suka melakukan aegyo entah kepada perempuan lain atau bahkan laki-laki, ini merupakan efek dari sifatnya yang mudah bergaul dan ceria. Tak jarang juga, perkataan orang lain membuatnya tersinggung, namun ia tak suka berkonfrontasi, ia akan lebih memilih untuk memendamnya sendirian.

BACKGROUND STORY
Arisu merupakan seorang anak keturunan dari negara campuran. Ayahnya berasal dari Los Angeles dan ibunya berasal dari Osaka, Jepang. Ia dinamakan Arisu sebab ayahnya ingin anak pertamanya bernama Alice. Arisu adalah versi jepang dari Alice. Oleh sebab itu, Arisu sangat menyukai nama pemberian dari kedua orangtuanya itu. Arisu dilahirkan di Los Angeles, tempat asal ayahnya. Seperti itulah Arisu tumbuh menjadi gadis yang cantik dan cerdas. Arisu sangat pintar, hingga dapat dikatakan sebagai anak jenius. Sebagai perempuan, Arisu juga merupakan seseorang yang kuat dan berkemauan keras. Ia mempelajari bela diri sejak umur 5 tahun dan ia belajar banyak sejak saat itu.

Tragedinya dimulai pada saat ia beranjak 10 tahun. Ibunya pada saat itu sedang mengandung adik laki-lakinya yang sudah berusia 8 bulan dalam kandungan. Sehari setelah hari ulang tahun Arisu yang ke-10, tepatnya pada tanggal 22 Januari 2001, sebuah peristiwa merenggut nyawa ayah, ibu, dan adik laki-lakinya yang bahkan belum lahir ke dunia.

.
.
.

DUAK

Suara itu mengagetkan Arisu yang tadinya sedang tertidur. Suara pintu yang terdengar seperti dibanting. Arisu mulai waspada dan meningkatkan ketajaman pendengarannya. Ia dapat mendengar sekitar 3 sampai 4 orang bercakap-cakap dengan suara berat yang ia tak pernah kenali sebelumnya. Ia mendengar langkah-langkah kaki yang menaiki tangga. Ia mulai takut, tapi ia tetap tenang. Perlahan, ia melangkahkan kakinya ke arah sebuah lemari kecil yang terletak di pojok kamarnya. Lemari kecil yang cukup untuk dimasukinya. Ia menahan napasnya, menunggu apa yang akan terjadi. Terdengar suara pintu yang dibuka paksa dan ia tahu itu bukan kamarnya. Itu kamar orangtuanya.

DOR

Suara satu tembakan diluncurkan diikuti dengan tangisan dan jeritan seorang wanita yang ia kenali sebagai suara ibunya. Arisu menggigit bibirnya dengan takut. Ayahnya, itu pasti ayahnya. Ia baru akan mulai berdoa supaya ibunya tidak dibunuh juga saat terdengar suara lagi.

DOR

Tangisan dan jeritan ibunya seakan lenyap ditelan kegelapan. Arisu mulai menangis sambil menggigit bibirnya. Tidak, ia tidak boleh membiarkan penjahat itu mengetahui keberadaannya. Ia sudah diajari untuk tetap tenang apapun yang terjadi oleh ayahnya. Ia menenangkan dirinya. Namun hatinya seakan mencelos saat ia mendengar pintunya dibuka.

"Bukankah mereka punya anak perempuan?"

Arisu mendengar seseorang dari mereka bertanya. Kemudian jantungnya seakan berhenti berdetak saat ia mendengar suara lemari pakaiannya dibuka.

"Ia tidak ada di sini! Pasti sedang berada di rumah saudaranya atau tempat lain,"

Ujar seorang yang lain.

"Ayo cepat kita pergi,"

Tak lama, ia mendengar suara pintu kamarnya ditutup dan Arisu baru bisa menghembuskan napasnya. Ia keluar secara diam-diam dari lemari itu dan mengambil telepon genggamnya dan menelepon panggilan darurat.

Sejak saat itu, ia bersumpah untuk hidup mandiri dan mencari jati dirinya sendiri sebagai penegak kebenaran dan keadilan.


Alasan bergabung dengan @RoyaleCityRP:
Dia mau mencari jati dirinya sebagai penegak kebenaran dan keadilan dan untuk itu, ia harus mencari segala cara untuk menemukannya, termasuk bergabung ke dalam warga Royale City sebagai polisi.

Saran untuk agency:
Untuk sekarang, mungkin sarannya hanya mengadakan event atau semacam itu. Saya belum melihat kekurangan dalam agensi ini jujur saja.