NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Basic Data
Full Name : Asthara Basta Kusumawardhana
Nick Name : Tara, Basta
Gender : Male
P/DOB : Bandung, 07th July 1995
Occupation : Inheritor (Money)
Blood Type : O+
Height/Weight : 187cm/70kg

Level of Edducation
Kindergarten: Tutor Time International Preschool & Kindergarten.
Elementary School: Bandung Alliance Intercultural School.
Junior High School : Bandung Alliance Intercultural School.
Senior High School : Temasek International School.
Degre-Holder: Universitas Padjajaran, Economy Business Major.

Relatives
Father: Panji Wahyu Kusuma
Mother: Dewi Sekartaji
Sister: Akshara Sekar Kusumawardhani
Niece: Seruni Kusumawardhani
Fiancee: Daneen Jenna Alesha Hwang

Appearance.
Warna kesukaan Asthara adalah hitam. Begitu pula semua barang yang ia punya. Mulai dari atribut kecil sampai ke perabotan kamar dan sehari-hari. Begitu pun dengan rambutnya yang tidak pernah ia cat warna-warni. Asthara punya kulit yang terhitung bersih dan putih semana yang di wariskan sang Ibu kepadanya dan sang kakak. Namun, punya Asthara lebih pucat karena kurangnya makanan hijau yang ia konsumsi. Tinggi, badannya terhitung amat semampai sengan tinggi 187cm dan dengan tubuh yang terhitung kurus, Asthara punya tenaga yang lumayan besar. Asthara punya IQ diatas rata-rata yang membuat sang ayah setidaknya mampu menyombongkannya di depan para relasi, juga sang ibu yang acapkali menyombongkan dirinya di depan para teman, tak terkecuali yang punya putri. Angka 175 adalah angka yang fantastis, 'kan?

II. Personality.

Baik tangan, maupun darahnya. Secara umum, Asthara adalah seseorang yang dingin. Ia dengan baik bisa mengurus sesuatu yang diemban kepadanya secara baik dan benar. Berdarah dingin, jika sesuatu sudah berada bukan pada jalur yang ia anggap benar, Asthara akan menyelesaikan segalanya dengan caranya sendiri. Mungkin hanya ada dalam sebuah cerita dongeng, tapi Asthara adalah orang yang menganggap dirinya selalu benar. Ia adalah seseorang yang gemar dan seringkali (sadar dan tidak sadar) berlaku semena-mena, ia adalah orang yang tidak bisa di tahan, oleh siapapun. Maka itulah meski ia kerap membuat onar, tidak pernah sekalipun Asthara masuk ruang konseling. Badan Asthara adalah sebagaimana anak laki-laki pada umumnya, namun sejak Sekolah Menengah Pertama, kemampuan seni bela dirinya bukan main-main. Meski ia tidak ikut tawuran sekolah seperti sang kakak, "Mana etis sekolah Inter tawuran," itu yang kerap ia ucapkan. Namun di balik perkataan meremehkannya itu, ia bergaul dengan golongan kuat dalam definisi apapun dari setiap golongan. Koneksi yang acapkali dibilang 'menggemaskan' oleh sang kakak.

Pembangkang sudah jelas, ia adalah biang onar pertama dalam sekolah tanpa kedua orang tuanya tahu. Kenapa pula harus tahu? Mereka hanya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Asthara bukan tipe pembicara meski ia bisa melakukan presentasi ide produk, ia tipe yang lebih banyak berpikir.

III. Background Story.

Asthara Basta Kusumawardhana, menjadi labelnya seumur hidup.
“Aku tertawa pada tak terbatas dan berduka pada mimpi,”
Siapa yang mau di didik oleh seorang ayah yang otoriter. Semua yang ia lakukan harus terpatut pada jadwal. Sejak SMA bahkan ia mempunyai sekretaris pribadi (entah apa sebutan yang pantas, Asthara juga bingung). Perusahaan besar milik sang ayah berkembang pesat dan membuat ia tumbuh sebagai anak laki-laki dengan kepemilikan harta diatas rata-rata. Belum lagi dengan ibunya yang gila dengan tradisi-tradisi layaknya film action HBO dimana ia pernah menonton film dengan tema keluarga bangsawan Inggris. Entah apa judulnya, Asthara mengutuk film itu sampai kini.

Pelajaran ia dan kakak, perjalanan dan nilai sekolah, ditinjau dengan baik dan tanpa absen. Meski ayahnya hanya memonitoring, Alfred-lah yang mengambil kartu hasil pekerjaannya selama ini.

Namun, ada saja kelakuan Asthara yang membuat Guru di sekolahnya geleng kepala juga mengadukan kelakuan ‘nakal’-nya kepada orang tua mereka, seperti yang ia inginkan. Mulai dari membuat reaksi kimia yang bisa meledak hanya bila ia memanaskannya selama 5 menit. Atau melompati pagar sekolah ketika pelajaran matematika, membolos ke kantin ketika pelajaran fisika dan yang lain. Ia juga membuat sebuah kelompok yang selalu mengikutinya kemana-mana. Berbeda dengan orang pintar pada umumnya, Asthara adalah tokoh drama yang hidup di dunia. Kelakuan nakal yang bersanding dengan prestasi teratas tanpa perlu belajar. Ternyata memang benar-benar hidup dan bernama Asthara.

Pun, ketika ditunjuk menjadi ketua OSIS, Asthara bukan lantas menolaknya mentah-mentah layaknya anak yang bermusuhan dengan peraturan sekolah. Sebagaimana seyogyanya, OSIS adalah organisasi yang pro dengan peraturan. Asthara menjadikan sekolahnya arena bermain, layaknya anak kecil yang dititipkan pada arena bermain di basement milik Mall-Mall besar. Ya, Asthara menjadikan sekolah berdiri dibawah kakinya. Koneksi ‘aneh’-nya terbukti mampu membuat Asthara hidup dengan baik di sekolahnya maupun diluar. Berbeda dengan sang kakak yang senang ‘membumi’, Asthara adalah kepakan sayap dan kedudukan tertinggi. Ia beranggapan kalau semua berada di kakinya.

Sebuah titik balik.
Sang Ayah meninggal, begitu saja. Setelah meminum obat jantung yang memang, selalu dan seperti biasa disiapkan untuk di minum pada waktunya. Diduga utama adalah keracunan, karena salah dan telat meminum obatnya. Tapi, si bungsu ini tidak berpendapat sebagaimana penegak hukum berpendapat. Ia tahu seseorang membuat Ayahnya terlihat mati tanpa sengaja. Dan ia mulai tidak bisa mempercayai siapapun, lagi. Terkecuali ibu dan kakaknya, yang pergi dari rumah, karena kelakuan laki-laki yang, anehnya, mau bertanggung jawab tapi terasa tidak nyata. Begitupun ibunya yang sakit-sakitan karena kedua masalah itu menimpa tubuh rentanya. Satu-satunya orang yang mampu mengetuk hati kerasnya selain wajah Akshara dan Asthara saat bayi, Panji Wahyu Kusuma telah tiada. Kadang Asthara mendengar suara tangisan di tengah malam atau pada pergantian hari.

Bukan, bukan hantu. Itu adalah tangisan sang Ibu yang meratapi, mencoba membujuk anak perempuan satu-satunya dan cucu pertamanya, meski tak diinginkan, ia tetap ingin dipanggil nenek. Acapkali Asthara menghindari niatnya untuk kembali berbuat onar, lalu masuk kedalam zona aman sang ibu dan merengkuhnya. Menenangkan tubuh yang jauh lebih kecil dari dirinya, mengusap pelan punggungnya dan membiarkan tangis ibunya tumpah-ruah di pelukannya.

Hidup dongeng Asthara selesai dan remuk, seketika.

IV. Bukan tujuan hidupnya.

Bukan maunya, ketika posisi sang Ayah diembannya ketika ia baru saja menginjak usia 20 tahun. Lulus cumlaude dari jurusan ekonomi bisnis, persis dengan yang diinginkan sang Ayah.

Murni, karena ia adalah anak lelaki satu-satunya dan kakak tunggalnya, Akshara, sudah jelas, tidak menginginkan posisi tersebut. Pertama, jelas, karena ia perempuan, tradisi konyol kuno masih berlaku di rumah layaknya istana milik mereka. Kedua, jelas dan sangat jelas, Asthara memiliki nilai IQ yang dipercaya mampu melambungkan perusahaan, maupun Kusuma Corp. Ketiga, yang paling masuk akal, Akshara adalah jiwa yang bebas, tidak bisa membuat dia duduk seharian menjadi approver dokumen.

Maka ialah, pewaris Group Kusuma, yang bergerak di bidang media, property, dan finansial. Juga mengembangkan saham di bidang fashion, entertaiment dan visual grafis. Hidup yang terlalu jelas dan di tebak bukan? Bibit yang begitu cocok untuk mengembangkan sebuah pohon dan menghiasnya agar lebih anggun.
Pun, tidak pernah sebuah perasaan hangat menelusup masuk kedalam relung hati yang di lapisi salju milik Asthara. Ia hanya mendapat kasih sayang, jelas hanya dari keluarganya sendiri. Sederhana saja, ia menganggap semua orang mendekatinya karena uang, karena kedudukan dan pekerjaan. Dan jujur, itu membuatnya muak. Sampai saat 3 bulan setelah Ayahnya meninggal, sebagaimana permintaan Beliau di masa hidupnya, Asthara dijodohkan dengan seseorang wanita. Anak dari rekan sang Ayah yang membantunya dikala sulit dulu. Dan /bodohnya —menurut Asthara/ masih diingat hingga hari ia meninggal. Hingga mau tak mau, Asthara menuruti wasiat dari sang Ayah. Gadis manis dengan wajah yang, dirasa, mampu dan pantas untuk menyanding dengan Asthara.

Fact(s).

Kidal, Asthara menggunakan tangan kiri saat menulis dan memegang sesuatu. Ia tidak meras harus repot-repot membiasakan diri untuk menyamai dirinya dengan orang lain. Ia merasa ia harus dan akan terus berbeda.

Minus, skala minus mata Asthara ada di (-)3 dengan tambahan silinder. Maka dari itu ia acapkali memakai kacamata saat membaca atau bekerja.

Alergi, terhadap sayuran, (—adalah bantahan, tidak suka, dalam arti yang sebenarnya.). Namun terlalu sungkan untuk mengakui.

Perokok aktif, ada saat-saat tertentu Asthara akan sangat tergantung pada nikotin. terlebih saat ia merasa tertekan, berpikir, dan kesal.

Coffee, selain nikotin, Asthara juga acapkali meminum kafein yang tinggi untuk membuatnya terjaga, dan terus berpikir. Ia memakai otaknya dua kali lipat lebih dari orang lain, karena ia percaya, jika terus melatih perangkat lunak dalam organ manusia tersebut, kegunaannya tidak akan berkurang.

Acapkali memakai topeng, Asthara tipe yang setia kawan, jika memang orang tersebut adalah orang yang benar-benar mampu berkawan. Ia adalah tipe orang yang mampu menusukmu dari belakang, tanpa adanya spesifikasi dukungan yang mendesak.

Sadis, dalam artian ia mampu melakukan apapun tanpa mengenal rasa kasihan.

Sosiopath, tidak ada yang benar-benar tahu isi pikiran jenius milik Asthara.

Workaholic, terlihat tidak perlu di jelaskan benar? Kalau bisa, ia akan membuat ruangan kerja menjadi kamarnya.
Abilities.

Asthara pernah menjadi tim inti basket disekolahnya.

Bisa dengan baik memainkan pedang, karena ia pernah kursus seni bela diri ala samurai. Termasuk, Anggar.

Baru-baru ini, ia gemar bercengkrama dengan seni tembak. Entah apa, ia seperti menuntun dirinya, mengikuti sisi jahat dalam dirinya.
Kadang ada yang percaya dan mengatakan bahwa Asthara adalah seseorang yang dapat menyembunyikan apa yang ia lakukan dengan baik. Juga menyembunyikan sifat sesungguhnya—yang tak seorangpun tahu, apa definisi dari sifat sesungguhnya laki-laki ini.

"Om senyum dooooooong!" — Seruni Kusumawardhani, saat sedang menemui sang paman di rumahnya, di Bandung.
Author’s Note.

Alasan bergabung :

Apa ya, ya pengen menemukan ‘keluarga’.
Saran untuk Agency :

Lebih berjaya lagi, lebih ber-kekeluargaan lagi, lebih lebih lagi. Udah bagus, tinggal Improve saja.
Karakter yang dibuat ini, meski, beberapa nama yang digunakan sama dengan kehidupan asli, tetapi karakter adalah murni penciptaan dari Writer dan diciptakan untuk kepuasan pribadi Writer. Mohon maaf jika karakter yang dibuat sekiranya menyinggung dan tidak berkenan.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.