Notes

Name : Nakajima Yuuto

FC's Name : Hong Jisoo a.k.a Joshua

DoB : Osaka, 30 Desember

Blood Type : B

School : Seirin

Physical traits : Bola mata hitam, Hidung mancung, Memiliki tinggi badan 177cm dan berat badan 60kg. Wajahnya terbilang 'bule' karena memang ia keturunan amerika.

Personality : Tidak banyak bicara namun murah senyum. Tipikal orang yang marah dengan cara diam. Sedikit pemalas dan cuek.

Trivia : Menyukai basketball, bisa bermain gitar dengan baik, mempunyai lebih dari 3 anjing, tidak suka kucing, mudah merasa bosan.

Kelemahan:
• Karena ia sedikit pemalas, ia tidak mempunyai stamina yang banyak
• Lemah terhadap shooting
• Terkadang tidak bisa langsung mengerti saat pelatih menjelaskan strategi

Kelebihan :
• Pandai dalam dribbling karena ia bisa menggunakan tangan kanan dan kirinya
• Tidak mudah termakan omongan orang lain
• Memiliki gerak refleks yang bagus

BG Story :

Nakajima Yuuto lahir di Osaka tetapi dibesarkan di Amerika. Ibunya memang orang Amerika sedangkan ayah nya asli orang jepang. Ia memiliki seorang adik perempuan yang bernama Hana. Ia hidup dengan normal selayaknya orang-orang pada umumnya. Orangtua nya pekerja namun tidak meninggalkan waktu untuk keluarga.

Sedari kecil ia sudah diajari berbagai olahraga dengan ayahnya. Sang ayah sangat menyukai olahraga, khusus nya basketball. Karena itu sang ayah ingin Yuuto bisa menjadi atlet basketball. Yuuto tak keberatan dengan pelatihan yang ayahya berikan hanya saja naluri anak-anak nya terkadang timbul dan membuat ia tidak sungguh-sungguh dalam berlatih. Ia sering kabur saat sang ayah memanggil nya untuk latihan. Tapi dengan kegigihan ayah nya da
lam melatih Yuuto, ia mulai berfikir basketball adalah hal yang menyenangkan.

Namun pada saat ia kelas 2 smp, terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa ayahnya. Ia sangat terpukul dan semenjak itu ia berhenti bermain basket. Lalu pada saat ia lulus smp, ia pindah ke jepang karena pekerjaan ibu nya. Ibu nya tidak mau potensi yang sudah dilatih oleh Yuuto selama ini jadi sia-sia. Oleh karena itu ia memotivasi Yuuto agar mau lagi bermain basket. Karena dorongan ibu nya itu lah ia mulai mencoba bermain basket lagi.