NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Bus melaju begitu saja. Daritadi seorang yeoja memperhatikan jendela dengan wajah murung. Tatapan matanya ㅡsang yeojaㅡ kosong, seperti tatapan putus asa. Mula-mula matanya mulai menitikan air mata yang sedari tadi ia tahan.

"Berpisah dengan orang yang sangat ku sayangi, mengapa begitu berat tuhan"

Pukul menunjukan pukul 16.34KST tapi tetap saja yeoja itu meratapi luar jendela dengan tatapan kosong. Sudah 4 jam ia melakukan hal yang sama. Dan masih berada dalam bus. Entah kemana tujuan yeoja itu pergi. Kakak lelakinya yang memandang yeoja itu hanya merasa kasihan karena tidak bisa berbuat apa-apa. Padahal kakak lelakinya sudah menyuruhnya untuk istirahat sebentar karena ia terus saja menatapi luar jendela.

"hojung-a~ istirahatlah. Aku tau pasti kau lelah. sedari tadi kau hanya menatap luar jendela itu dengan tatapan kosong. Kau menakutkan jika seperti ini jung-a!"Ucap kakak lelakinya lembut sambil mengelus rambut yeoja itu.

Tetapi yeoja itu hanya diam menghiraukan kakaknya. Dan hal yang tadi ia lakukan ia lakukan lagi. Ia menitikan air matanya sedikit demi sedikit.

Tiba-tiba yeoja itu memeluk kakak lelakinya dan menangis pelan. "Oppa-ya bagaimana aku tidak seperti ini jika orang yang sangat aku sayangi berpisah denganku hiks..hiks..."ujar yeoja itu dengan suara paraunya.

"Yak uljimayoo hojung-a~ aku yakin kalian pasti akan bertemu lagi. Jangan seperti ini jung-a! 3 tahun itu hanya sebentar. Jika kau jalani dengan baik maka kau akan merasa 3 tahun itu cepat tapi jika kau seperti ini maka akan sebaliknya"ujar kakak lelakinya sembari menepuk pelan bahu adiknya itu.

*Flashback on*
Seorang yeoja dengan dress pink berlari kearah seorang namja tinggi dengan wajah cerianya. "YEOL OPPAA aku membawakanmu makanan kesukaan kita berdua! Ayo kita ke taman dan memakannya berdua~"seru yeoja itu pada sang namja. "Hm boleh juga, kajja hojung-a" ajak namja itu sambil menggandeng yeojachingunya itu.

(( Chanyeol dan hojung. Mereka adalah sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan mereka hampir 1 tahun lamanya. ))

15.54KST seoul central park.
"Oppa kemarilah. Biarkan aku menyuapkan makanan ke mulutmu~" ucap yeoja itu dengan suara manjanya, namja di hadapannya hanya mengangguk dan mendekatkan wajahnya ke wajah yeojachingunya itu. "Yak Park Chanyeol! Apa yang kau lakukan eoh? Bagaimana aku menyuapimu jika kau mendekatkan wajahmu terlalu dekat ke wajahku" dengus kesal yeoja itu. Chanyeol hanya menggeleng lalu mendekatkan wajahnya lagi hingga sangat dekat dengan wajah yeojachingunya itu lalu mendaratkan bibirnya tepat di bibir yeoja itu. Hanya mencium ringan. Tidak ada pergerakan dari bibir keduanya, hanya bertempelan. Lalu chanyeol menjauhkan wajahnya dari wajah hojung. Hojung yang kaget atas kelakuan namjachingunya hanya menunduk karena mukanya memerah merona tanda ia malu.

Chanyeol menatap hojung "hojung-a. Ada yang ingin kukatakan padamu. Tapi berjanjilah kau jangan bersedih sama sekali. Karena aku tak mau melihat wajahmu yang sedih. Arrasseo?"ucap chanyeol pada hojung. Hojung hanya mengangguk pelan pada namjachingunya. Chanyeol menghempaskan nafasnya dan berkata "Kau tau kan aku sangat ingin melanjutkan sekolahku ke luar negeri?" Hojung hanya mengangguk mengiyakan namjachingunya. "Aku mendapat tawaran beasiswa. Dan aku akan melanjutkan sekolahku ke sana. Dan.. keberangkatanku sekitar 2 hari lagi...ani besok. Aku ingin kau berjanji akan menjaga hatimu untukku selama aku pergi darimu. Tidak lama. Hanya 3 tahun. Bisakah?" Ucap panjang chanyeol lalu menunduk karena takut menatap yeojachingunya itu. "o-oppa... jj-jjjjinjja..yo?" Ucap hojung sambil terbata-bata. Namjachingunya hanya mengangguk lemah pada sang yeoja. Hojung menitikan air matanya yang sedari tadi ia tahan. "Baiklah.. gwaenchan-ayo.. a-aarrasseo.. aku akan menunggumu. Cepatlah kembali ke korea oppa. Aku pasti merindukanmu" tangis hojung pecah. Ia memeluk erat namjachingunya. "Bogoshipeosseo Park Chanyeol" ucap hojung. "Nado Lee Hojung!" Ucap chanyeol sambil ikut menangis.

*Flashback off*

Sejak perpisahan hojung dan chanyeol itu, tak terdengar lagi suara canda tawa kedua pasangan insan ini, tak ada lagi keromantisan yang sering mereka lontarkan. Kini hanya ada tangisan kepedihan hojung. Memang akhir-akhir ini hojung sering menangisi chanyeol. Hingga matanya melebam. Hampir setiap hari ia mengirimi pesan kepada sang kekasih sambil menangis. "Yeol oppa, balaslah~ neomu bogo..shipo" lirih hojung. Memang sejak kepergian chanyeol keluar negeri. Chanyeol sama sekali tidak memberi kabar apapun pada hojung.
    
----

Langit cerah menyelimuti kota seoul. Matahari kini tepat diatas tengah-tengah langit. Namun cuaca tidak panas. Pukul menujukkan 12.00KST. Bel istirahat Hannyoung High School telah berbunyi. Murid-murid yang berada di sekolah itu keluar berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut tentunya.

----

"Hojung-aaaa kajja ke kantin, aku sangat lapaaaaarrr." Seru seorang yeoja yang berada di dalam kelas 12-3. "Aihhh, sujeong-ie pergilah sendiri. Apa kau tidak lihat aku sedang apa?"ucap hojung ketus. "Aiguuuu, jeongmalyoooo yeoja ini! Apa kau tak lapar eoh? Kajja makan. Jika kau tidak makan kau akan sakit. Jika kau sakit tentu namjachingumu akan sedih~"ujar sujeong, sahabat hojung. "Hm, arra.kajja" ucap hojung sembari menutup bukunya lalu berjalan keluar kelas sambil menggandeng sujeong.

- kantin -
"Hojung-a kau ingin duduk dimana?! Bagaimana di pojok sana?????" Tawar sujeong pada hojung, hojung hanya mengangguk diam tak bersuara. Sujeong langsung menarik tangan hojung berjalan ke arah meja yang dituju. "Kau ingin makan apa eoh?" Tanya sujeong sembari melihat-lihat menu makanan yang ada di kantin. Hojung hanya mengabaikan dan fokus pada handphonenya tak menjawab sujeong. "Yak Lee Ho Jung! Aku sedang berbicara padamu, mengapa kau hanya terdiam tak menjawabku eoh?" cibir sujeong pada hojung. "Yak ryu sujeong-ah, aku akan makan apa yang kau makan. Terserah kau saja~~" ujar hojung dengan malas. Sujeong hanya menatap hojung kesal. Ia tau hojung seperti ini karena sangat merindukan namjachingunya yang sampai sekarang tak memberi kabar padanya sampai-sampai hojung tak nafsu makan seperti ini. Tapi apakah ini tak berlebihan bagi hojung?

...

Pukul menunjukkan 16.45. sekolah yang tadinya dipenuhi oleh kebisingan muridnya kini menjadi sepi karena para murid telah pulang. Kecuali 2 murid satu ini yang tetap tinggal di sekolah. Ya. Kedua murid itu adalah hojung dan sujeong, siapa lagi kalau bukan mereka yang suka pulang telat?

"Jung-a ayo pulaaaanggg~~ aku sangat lapar. Aisshh apa kau tidak kasihan padaku eoh?" Ucap sujeong sambil memanyunkan bibirnya dan menggoyang-goyangkan tubuh hojung. Hojung hanya diam tak bersuara lalu pergi mengambil tasnya dan tas milik sujeong lalu menarik tangan temannya satu ini agar segera pulang. Sujeong hanya mengikuti hojung dengan helaan lega karena akhirnya gadis yang daritadi ia bujuk susah payah akhirnya mengalah padanya. Saat di tengah jalan sujeong berhenti dan memegang pundak hojung yang berjalan di depannya itu untuk berhenti sekejap. "Hojung-a~ aku ingin menanyakan sesuatu.. apakah kau merindukan namjachingumu? Apa benar yeol oppa tidak memberimu kabar setelah keberangkatannya?" Ucap sujeong dengan keberaniannya. Hojung hanya menunduk lesu dan hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan sujeong tadi. "Ya! Uljimayoooo~ kau jangan seperti ini. jika kau seperti ini yeol oppa akan ikut sedih dan tak akan tenang di atas sana." Hojung yang mendengar perkataan sujeong tiba tiba merubah tatapannya menjadi tatapan bingung. Seolah-olah tatapan itu berarti 'apa yang kau bicarakan? Maksudmu tidak tenang diatas sana itu apa?' Sujeong yang menyadari hojung yang langsung merubah ekspreksi menjadi ekspreksi membingungkan hanya menunduk "hojung-a.. aku tt-tidak bermaksud... m-maafkan aku.. lluup-pakan ucap-an yang tadi...." suara sujeong mengecil, ia takut. Takut kalau hojung akan menanyakan maksud yang ia bicarakan apa. Tidak mungkin ia memberitahu bahwa namjachingu sahabatnya ini sudah meninggal dunia. "Sujeong-a apa maksudnya dengan kata-katamu barusan? "Kau berbicara seolah-olah yeol oppa sudah tidak ada saja..." ucap hojung dengan tatapan bingungnya. Sujeong hanya menunduk menangis tak tau apa yang harus ia lakukan sekarang, apa ia harus memberitahu hojung bahwa namjachingunya telah meninggal dunia apa hanya diam begitu saja mengacuhkan hojung. Tapi ia tak tega jika terus menutupi kenyataan bahwa Chanyeol memang telah meninggal.

"Hojung-a kita bicarakan dirumah. Sekarang kita kerumahku, arra? Aku akan memberitahu maksud yang aku katakan" ucap sujeong dengan senyum yang ia paksakan agar tak terlihat curiga di mata hojung. Hojung hanya diam dan segera berjalan duluan mendahului sujeong. Sujeong mengikutinya dan berjalan di belakang hojung.

----sujeong's room-----
Hojung menarik nafasnya "Sekarang..jelaskan padaku maksudmu apa yeol oppa tidak tenang? Tidak tenang diatas? Apa maksudnya?" Ucap hojung dengan sedikit penekanan karena emosinya yang sedang memuncak. Sujeong yang menyadari nada hojung hanya menunduk, menghela nafasnya berat dan menjelaskan semuanya.. "sebenarnya... namjachingumu... Park Chan Yeol.. ah maksudku yeol oppamu itu.. kesana tidak untuk melanjutkan sekolahnya.. tetapi............" ucapan sujeong terhenti. Ia tak sanggup mengatakan semuanya apa yang terjadi pada namjachingu sahabatnya itu kepada sahabatnya. "Tetapi apa?" Ucap hojung dengan muka yang memerah. Keringat dingin hojung terus bercucuran. Hojung terus saja menatap sujeong tajam. "Sujeong-a jawablah aku. Tetapi apa? Aku tak mengerti dengan ucapanmu." Sujeong tak berkata-kata ia terus saja melinangkan air matanya yang entah sejak kapan mengalir. "Hojung-a. Namjachingumu. Ia tidak ke luar negeri untuk melanjutkan sekolahnya tetapi untuk berobat kesana. Orangtua yeol oppa berpikir bahwa dengan membawa yeol ke luar negeri untuk berobat mungkin yeolmu akan sembuh. Tapi usaha itu nihil. Belum sebulan ia berobat kesana tuhan berkehendak lain. Ia meninggal dengan keadaan yang memang lumayan parah. Apa kau puas sekarang? Aku tak kuat mengatakan semuanya lebih jelas lagi. Tolong aku hojung-a!" Tangis pecah diruangan itu akibat sujeong.

DEG.

Hojung menelan ludahnya berusaha mencerna semua perkataan yang baru saja sujeong lontarkan. Ia tak tau apa yang harus ia lakukan. Tiba-tiba air matanya mengalir deras dari mata sipit milik hojung. "Sssu-jeong...a bbenarkah i-itu yyan..g ssemua k-kau kka...ta-kan?" Ucap parau hojung tak kuat menahan tangisnya yang daritadi ia berusaha untuk menahannya. Sujeong hanya mengangguk tanda iya dan terus menangis dan memeluk hojung. Hojung menangis memeluk sujeong dengan tangis hamburnya. Apa yang ia harus lakukan sekarang? Kini hojung baru sadar mengapa namjachingunya sama sekali tidak memberi kabarnya sejak keberangkatannya. Ternyata namjachingunya sudah tak ada. Tiba-tiba sujeong bersuara. "Hojung-a. Ada yang ingin kuberitahukan padamu. Sebelum yeolmu meninggal. Ia suruh menyampaikan ini padamu. Sebenarnya aku tak tega hati jika harus mengatakan ini padamu. Karena aku tau kau pasti akan sulit untuk melakukan hal itu. Yeol oppa pesan agar kau harus segera mencari penggantinya agar kau tak terus-terusan memikirkan ia. Ia tahu kau pasti akan depresi jika terus mengingat dan memikirkannya. Makanya ia menyuruhku untuk mengatakan ini padamu. Apa kau mengerti?"

DEG.

Pikiran hojung semakin kacau. Bagaimana ia melupakan orang yang ia amat cintai? Pasti itu akan sangat susah bagi hojung untuk melupakannya. Hojung hanya menatap sujeong sayu. Hojung tak tau apa yang bisa ia lakukan sekarang. Ia tak begitu yakin akan bisa mencari pengganti namjachingunya dengan cepat dan melupakan namja sayang sangat ia cintai. Bagaimana ia tahu ia bisa jika ia tak mencobanya bukan?

Sujeong berusaha membuyarkan lamunan hojung. "Jung-a. Ini sudah malam. Ppalli kau pulang sebelum appa ummamu mengkhawatirkanmu. Kau tak ingin itu terjadi bukan?" Hojung langsung berdiri dan membungkukan badannya 90 derajat dan beranjak pulang ke rumahnya.
Pagi itu cuaca sangat cerah. Tidak mendung juga tidak panas. Sangat pas untuk mengawali hari yang menyenangkan. Tapi tidak untuk hojung. Ia masih seperti yang kemarin. Berubah begitu saja saat mengetahui namjachingunya telah tiada. Jam pelajaran di mulai. Seorang sseosangnim berjalan ke kelas hojung dengan membawa seorang namja. Apakah itu murid baru?
"Kalian. Pagi ini sseosangnim membawa teman baru untuk kalian. Silahkan perkenalkan dirimu." Ucap seorang sseosangnim. Namja di sebelahnya hanya mengangguk "Anyeong, yook sungjae imnida. Aku pindah kesini karena pekerjaan orang tua aku. Tolong bantuannya." Ucap namja yang ber name tag "Yook Sungjae" itu. "Baik, sungjae kau duduk di.... ah di sebelah hojung. Di pojok dekat jendela itu. Arrasseo?" Namja itu hanya mengangguk lalu berjalan ke arah hojung dan duduk di sebelah gadis yeoja itu. "Anyeong. Namaku.." belum sempat namja itu menyelesaikan perkataannya hojung langsung memotong perkatannya "Yook sungjae." Ucap hojung dengan malas. Namja itu hanya menatap yeoja di sampingnya itu dengan mata yang menyipit "siapa namamu?" Tanya namja itu. Hojung hanya memberitahukan namanya dengan menulis kertas yang berisikan namanya lalu memberikan pada namja di sebelahnya itu. "Lee hojung? Nama yang bagus. Semoga kita berteman baik~" ucap namja itu dengan menyunggingkan senyumnya. Hojung yang melihat itu hanya memasang muka dingin terhadap namja itu. Sungjae hanya menggeleng karena sifat aneh yeoja di sebelahnya. Apa yang salah dengan yeoja di sebelahnya ini? "Dasar gadis aneh." Runtukan sungjae dalam hatinya terhadap hojung. Sungjae melirik hojung dan menyunggingkan senyum smirknya tak jelas lalu membuang pandangannya ke arah lain. Hojung yang menyadarinya hanya menoleh lalu menatap namja disebelahnya itu. "Ada apa eoh?" Sungjae yang mendengar itu hanya menggeleng lalu beranjak pergi keluar kelas. Hojung hanya membuang tatapannya dan kembali terdiam.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.